Minggu, Maret 22, 2009

Nafas Sesak

Tak terasa tetes air mata mengalir di pelupuk mata
Pelajaran atas hidup ini di hari ini
Membuatku terus menyelami arti hakiki hidup ini
Berjalan dan diam, diam lalu berjalan kembali
Dada yang sesak ini tak kuhiraukan
Gelap dingin serta badan yang mengigil lemas tak kugubris
Kupacu semua diotakku tuk memberikan arti yang telah terlalui
Kumengartikan setiap jengkal yang teralami
Ya hanya mimpi ... yang kukejar hanya mimpi
Ilusi sebuah ilusi buaian akan indahnya dunia
Masih semu dan akan tetap semu....
Hijau indah yang tercipta itu hancur dalam pengharapan yang tergilas akan nyata
Hidupku adalah sebuah kesendirian dimana setiap makna yang ada yang terjalani adalah sunyi
Kekasih hati diatas muka bumi ini tak pernah nyata
Sirna semua akan sirna dan pergi meninggalkan diri
Seperti sang surya yang tengelam dalam kelam
Itukah arti cinta diatas dunia
Kutarik nafas dalam hati yang kelam dan penuh sesak dengan racun dunia
Hempasan demi hempasan semakin membuat lukaku meradang
Tak begitu indah kulangkahi hidup ini hanya sebuah kemunafikan
Jalinan indah asa itu hanya sekejap lalu hilang ditelan sang kehidupan
Pergi tak dan takan mungkin kembali, meninggalkan jejak kepedihan
Hidup fana dunia penuh getir dan nista
Sendiri kujalani setiap jengkal yang kulalui
Setiapku terhempas tak ada yang merengkuh jiwa yang lara
Tapi saat ku tak apa-apa begitu banyak tangan yang menyentuhku
Kemana .... kemana saat ku butuhkan dekapan kasih itu
Tak ada, tak ada siapa-siapa hanya sepi dan sudut kelam serta dinding terjang
Ku Terhempas dalam jurang kehidupan, kumerangkak dalam kepedihan serta luka dalam
Tetes air mata itu mengalir dimana kupedihan itu harus kutahan dan tak terungkap walau hanya sebatas bait kata
Kudiam .... tak bisa bergerak, Raga jiwaku sakit menahan beban yang berkecamuk...
Letih semakin letih hidupku..... beranjak tapi aku beranjak
Walau kutau tanpa asa tanpa pengharapan seseorang yang mendekap dalam lara
Sendiriku mengapai sebuah kehidupan yang fana dan kelam
Keberhenti sejenak diantara kehidupan menahan sesak dalam rongga dada yang terisi segala racun dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar