Perlahan cinta itu datang hinggap dalam sanubari, menebarkan harum keindahan duniawi, perlahan pahatan itu hadir menjadikan keindahan dalam khayal dan mewujudkan damba, perlahan secara perlahan getar itu akan menjadi sebuah cinta......
Tapi seperlahannya cinta itu hadir tapi untuk melepas sebuah cinta itu akan lebih susah dari pada memutuskan untuk mencinta dan merasa, getaran akan tetap mewarnai khayalan akan tetap membayangi, indah keindahan damba harus terhancurkan dan mencoba mengibas semuanya apa yang sudah tertanam apa yang sudah terhampar dalam jiwa harus dilepas dan dihempaskan dibuang entah kemana siapakah yang akan membuang apakah itu akan terbuang tak mudah semua itu takan mudah....
cinta yang ada semakin akan mengujam mempersalahkan diri atas segalanya, buram terasa kehidupan yang ada sehitam malam tanpa cahaya... itu hanya sebuah rasa yang telah membelenggu jiwa, itu hanya sebuah ketidak ikhlasan yang telah mengelapkan asa... dan membunuh raga.... menganggap dia yang terbaik dan menganggap kita yang terbaik ternyata itu salah ngak akan ada yang terbaik didunia ini karna manusia hanya mahluk yang lemah, ngak ada yang terbaik dalam fikiran dan hati karena manusia hanya mahluk yang penuh dengan segala nafsu serta ketidak berdayaan.... Pengorbanan kehidupan itu penuh dengan segala pengorbanan, manusia ada bukan untuk dirinya sendiri, manusia diciptakan untuk manusia lain untuk mencoba memberi arti kehidupan bagi manusia yang lain, walau kadang harus mengorbankan segala apa yang teringini, manusia dengan kehidupannya, manusia dengan segala khayalannya manusia dengan segala dambanya... menginginkan yang terbaik bagi dirinya walau kadang terhujam karena keinginan itu, yang terbaik hanya milik Illahhi, yang terbaik telah digariskan... manusia menjalani tapak demi tapak kehidupan walau kadang melenceng dari skenario yang ada tapi akan tetap kembali pada jalur yang sudah semestinya..... pengorbanan demi pengorbanan harus dilakukan walau harus mengorbankan hati nurani dan sebuah asa yang murni.. mencoba mengerti pasti takan mengerti karena manusia memiliki batas kemampuan yang pasti, hanya ikhlaskan diri atas segala yang terjadi atas segala mimpi atas segala cinta atas segala hasrat atas segala belenggu serta halangan yang terjang dan melintang..
Harum dunia indah saat terengkuh busuk dunia akan terasa saat terhujam...
Muakan diri dengan segala yang menimpa membuat terlena dalam kelam dan hampa
Menyadarkan diri walau kadang sulit mencoba mendaki kehampaan ilusi yang semakin menghimpit
Getar sukma getar rasa itulah lahiriah manusia
Mencoba mengapai sebuah asa walau tau takan mungkin ada
Biarlah pergi walau tak ingin ditinggal
Mencoba mengikhlaskan walau tak menerima nyata
Hanya dunia yang semu yang ada
Harapan hanya tinggal sebuah harapan
Kais mimpi indah dalam kelam kehampaan gelap dunia
Mengantungkan asa dalam kepeketan cinta fana.....
Memaki diri atas segala yang terjadi
Kembali meredam Lara sendiri
Ilusi itu hanya sebuah Ilusi nyata adalah sebuah perih
Terenyuh hati ingin pergi dari segala yang terjadi
Tapi entah kemana harus berlari
Mimpi itu akan abadi karena telah terpahat dalam hati
Semia yang terjadi takan pernah hilang walau harus memunafikan diri
Hanya Illahi yang bisa memberi damai dihati
Mencoba terus mencoba mengali
Untuk dapat menghargai diri dan kehidupan ini
Muakan diri dengan segala yang menimpa membuat terlena dalam kelam dan hampa
Menyadarkan diri walau kadang sulit mencoba mendaki kehampaan ilusi yang semakin menghimpit
Getar sukma getar rasa itulah lahiriah manusia
Mencoba mengapai sebuah asa walau tau takan mungkin ada
Biarlah pergi walau tak ingin ditinggal
Mencoba mengikhlaskan walau tak menerima nyata
Hanya dunia yang semu yang ada
Harapan hanya tinggal sebuah harapan
Kais mimpi indah dalam kelam kehampaan gelap dunia
Mengantungkan asa dalam kepeketan cinta fana.....
Memaki diri atas segala yang terjadi
Kembali meredam Lara sendiri
Ilusi itu hanya sebuah Ilusi nyata adalah sebuah perih
Terenyuh hati ingin pergi dari segala yang terjadi
Tapi entah kemana harus berlari
Mimpi itu akan abadi karena telah terpahat dalam hati
Semia yang terjadi takan pernah hilang walau harus memunafikan diri
Hanya Illahi yang bisa memberi damai dihati
Mencoba terus mencoba mengali
Untuk dapat menghargai diri dan kehidupan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar