Malam perlahan beranjak menjadi pagi
Tubuhku letih tak beraturan
Belum bisa kupejamkan mata ini....
Walau tubuhku sudah tak ada tenaga
Dingin udara semakin menusuk
Pasca hujam menambah dinginnya suasana
Sendiri aku disini memajang indah nadir asa
Menghujam lara batin yang ada
Ketidak berdayaan yang digariskan
Belenggu yang mengikat begitu erat sehingga aku tak bernafas
Kumandangkan irama rindu
Irama kepahitan akan kalbu
Dimanakah semua ini ku lukiskan
Sanubari tak berhenti memanggil namanya
Terukir sudah asa yang tercipta
Atas kais indah buaian sukma
Semakin dalam aku merasa semakin hampa ku memenuhi rongga
Letih tubuhku semakin menjadi
Tak ada nyata yang terengkuh kini
Perlahan semua akan mati dingin kembali menusuk lenung hati
Tubuhku letih tak beraturan
Belum bisa kupejamkan mata ini....
Walau tubuhku sudah tak ada tenaga
Dingin udara semakin menusuk
Pasca hujam menambah dinginnya suasana
Sendiri aku disini memajang indah nadir asa
Menghujam lara batin yang ada
Ketidak berdayaan yang digariskan
Belenggu yang mengikat begitu erat sehingga aku tak bernafas
Kumandangkan irama rindu
Irama kepahitan akan kalbu
Dimanakah semua ini ku lukiskan
Sanubari tak berhenti memanggil namanya
Terukir sudah asa yang tercipta
Atas kais indah buaian sukma
Semakin dalam aku merasa semakin hampa ku memenuhi rongga
Letih tubuhku semakin menjadi
Tak ada nyata yang terengkuh kini
Perlahan semua akan mati dingin kembali menusuk lenung hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar