aku terjebak dalam kehampaan dunia
Aku terjebak dalam kegetiran rasa
Aku terjebak dalam sebuah cinta
Aku bodoh... aku bodoh.....
Sepertinya aku tak pernah mengerti
Sepetinya aku tak pernah mau sadar
Kalau cinta itu takan pernah hadir disisi
Sebentuk masa yang didamba sebentuk asa yang diharapkan
Bagai punguk merindukan bulan
Aku tak pantas dengan arti cinta yang ada pada diriku sendiri
Aku hanya pantas untuk merasa, aku hanya pantas untuk menghayal sebentuk keindahan sebuah cinta yang ada
Disini semakin semakin kumenyelami diri
Disini semakin hari semakin tak berarti
Aku beserta berjuta bongkahan kesombonganku ...
Aku berserta kebodohanku...
Aku beserta nadir jiwa yang terombang ambing oleh asa
Muntahkan semua rasa yang terasa
Setiap rongga yang ada tiada sisa
Astagforullah... aku mendamba aku mendambanya bagai sang dewi
aku mencintainya bagai dia akan abadi
aku menyayanginya bagai dia takan pernah pergi
Aku tak pernah berarti baginya....dan dia takan pernah ada bagiku
Kenapa semua ini tercipta, mengapa semua ini harus ada
Langkah kaki langkah diri terhujam kembali dalam sudut sepi
Kutertatip dalam keheningan malam yang mengulum diri ...
Memuntahkan aroma mimpi yang tak pernah bertepi
Tak tau diri ... sendiri...!!!!
Teruslah menanti walau kau tau semua itu takan pernah berarti
Teruslah mencintai walau kau tau semua itu takan pernah dipersatukan kembali
Khayalanmu adalah sembilu bagi jiwa....raga yang terkapar
Bisu kau menatap hari, buram fikiranmu terhanyut dalam mimpi
Kau kalah... kau kalah akan semua ini
Kau hujamkan diri kau hujamkan diri dalam sakit yang kau bikin sendiri
Sungguh... kau dalam kebodohan diri
Pujalah dia, angungkan lah dia pegang terus khayalan itu sampai kau mati
Dia takan pernah memberimu setetespun cintanya lagi
Kau telah mati baginya kau telah mati baginya......
Kau hanya seorang pecundang... kau hanya seorang yang tak pernah tau akan malu
Kau mengharapkan intan sedangkan kau tak punya apa-apa untuk mengapainya
Kau merindukan rembulan padahal kau hanya mahluk kecil lemah yang tak bisa terbang jauh
Kau bukan bintang yang akan selalu menyertai sang rembulan
kenapa kau tak pernah menghilangkan rasa cinta itu darimu
Nista dirimu sungguh nista ....
Aku terjebak dalam kegetiran rasa
Aku terjebak dalam sebuah cinta
Aku bodoh... aku bodoh.....
Sepertinya aku tak pernah mengerti
Sepetinya aku tak pernah mau sadar
Kalau cinta itu takan pernah hadir disisi
Sebentuk masa yang didamba sebentuk asa yang diharapkan
Bagai punguk merindukan bulan
Aku tak pantas dengan arti cinta yang ada pada diriku sendiri
Aku hanya pantas untuk merasa, aku hanya pantas untuk menghayal sebentuk keindahan sebuah cinta yang ada
Disini semakin semakin kumenyelami diri
Disini semakin hari semakin tak berarti
Aku beserta berjuta bongkahan kesombonganku ...
Aku berserta kebodohanku...
Aku beserta nadir jiwa yang terombang ambing oleh asa
Muntahkan semua rasa yang terasa
Setiap rongga yang ada tiada sisa
Astagforullah... aku mendamba aku mendambanya bagai sang dewi
aku mencintainya bagai dia akan abadi
aku menyayanginya bagai dia takan pernah pergi
Aku tak pernah berarti baginya....dan dia takan pernah ada bagiku
Kenapa semua ini tercipta, mengapa semua ini harus ada
Langkah kaki langkah diri terhujam kembali dalam sudut sepi
Kutertatip dalam keheningan malam yang mengulum diri ...
Memuntahkan aroma mimpi yang tak pernah bertepi
Tak tau diri ... sendiri...!!!!
Teruslah menanti walau kau tau semua itu takan pernah berarti
Teruslah mencintai walau kau tau semua itu takan pernah dipersatukan kembali
Khayalanmu adalah sembilu bagi jiwa....raga yang terkapar
Bisu kau menatap hari, buram fikiranmu terhanyut dalam mimpi
Kau kalah... kau kalah akan semua ini
Kau hujamkan diri kau hujamkan diri dalam sakit yang kau bikin sendiri
Sungguh... kau dalam kebodohan diri
Pujalah dia, angungkan lah dia pegang terus khayalan itu sampai kau mati
Dia takan pernah memberimu setetespun cintanya lagi
Kau telah mati baginya kau telah mati baginya......
Kau hanya seorang pecundang... kau hanya seorang yang tak pernah tau akan malu
Kau mengharapkan intan sedangkan kau tak punya apa-apa untuk mengapainya
Kau merindukan rembulan padahal kau hanya mahluk kecil lemah yang tak bisa terbang jauh
Kau bukan bintang yang akan selalu menyertai sang rembulan
kenapa kau tak pernah menghilangkan rasa cinta itu darimu
Nista dirimu sungguh nista ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar