Senin, April 06, 2009

Jiwa itu pergi


Fikiran ini serasa tak dapat bekerja.....
Hujan turun mendinginkan suasana....
Beku jiwa beku rasa... yang terbesit hanya berjuta gundah
Ada apakah yang terjadi kembali
Dasyatnya hentakan jiwa ini tak dapat kubendung
Gelap semua terasa gelap
Goyah......!!!!!!
Tak tau, tak mengerti sesungguhnya apa yang terjadi
Hanya ada lara ini dan sunyi
Ingin dalam pelukan hanya hampa yang mendekap
Helaan nafas semakin sesak...
Dingin semakin merasuk kedalam tulang
Biarlah membiru tubuh....
Biarlah membeku....
Biarlah mati bersama keheningan malam dan kesunyiaan hari
Bingung serta bimbang....
Untuk apa rasa ini ada
Untuk apa getar itu terasa...
Tak kuasa menahan, tak kuasa membendung
Tak Tau apa yang harus diperbuat
Kelam ... kelam....
Dimanakah berada kini...
Kemana perginya sang Mentari
Pilu...
Tak ada sandaran
Tak ada topangan
Limbung, terseok - seok
Jiwa kemana kau pergi...
Raga terdiam letih...
Mencoba menetralkan hati sedari tadi
Memangil sang Jiwa yang tak tau dimana?
Gundah semakin gundah....
Dingin semakin berkecamuk membalut raga
Tertunduk dalam hempasan
Jiwa kembalilah dalam raga
Tak ada jawab hanya rintik hujan dan angin dingin menerpa

Waktu serasa terhenti
Hanya sedih yang terasa mengelora dalam raga
Hanyut dalam dingin dan pekat malam bersama kesunyian tetap sendiri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar