Kamis, April 30, 2009

Hanya aku yang merasa

Ku berucap padanya " Aku mencintainya "
Kukatakan padanya " Aku merindunya "
Aku merasakan
Aku memahami
Tetang semua arti
Murni kurasakan, murni tercipta
Penuh harapan.... tapi pudar sudah
Semua itu hanya aku saja yang merasa
Tapi harap tetap harap
Selalu menjadi mimpi yang mengisi hari
Karena asa itu hanya asaku saja
Kaupun takan pernah peduli

Berserah

Kucoba jalani semua dengan segala keihlasan hati
Berserah diri pada sang Ilahi
Sebentuk rasa, asa, getar yang mengelora dalam lenung jiwa
Kubertanya pada sang Ilahi
Atas rahasia jiwa rahasia hidup rahasia akan hati
Karena aku hanya mengetahui yang sudah terjadi
Kuterus mencari dan mencari
Berserah diri dan terus menjalani
Karena hidup adalah milik Ilahi....
Semua yang terjadi adalah bukti cinta sang Ilahi

Bada Ashar (16:43 wib)

Kutertunduk sambil menikmati
Gejolak jiwa yang semakin menjadi
Aral .... kucumbui.....
Harap, keinginan tetap menjadi misteri
Tak ingin menebak tak ingin memasuki hati
Biarkan diri terhenyak akan cipta asa
Bertanya........???
Inikah yang terbaik akan hidup...??
Mencintai tanpa dicintai
Dicintai tanpa bisa mencintai
Lalu......... buat apa tercipta segala yang terasa?
Harapan tetap harapan ... hidup tetap menjadi misteri
Serahkan semua pada sang Ilahi
Aral semakin bergemuruh memenuhi rongga dada
Sesak yang ada... dan nyata
ikhlaskan .... diri dan rasa

Sukma

Masih terasa apa yang terasa
Sebentuk keindahan jiwa .... bergelora ... berkecamuk didalam dada
Masih merasa apa yang mengema
Tercipta murni tanpa harap
Mencoba mengartikan hasrat jiwa pengetar sukma
Indah yang ada membunuh pelan
Terhujam bersama mimpi memasung sukma
Terpenjara hasrat...
Bersemayam dalam raga yang rapuh
Menikmati setiap jengkal yang terasa
Disaat sukma meregang saat merasa

Diri

Kucari dan kugali ..... arti diri
Ingin memahami, ingin mengetahui....
Buram jiwa, gelap fikiran, buta hati
Langkah yang ada dalam kegamangan
Kucari dan kugali ..... arti diri
Hampa yang ada masih menutupi
Semu indah dunia masih belum bisa kunikmati
Sunyi sepi, gamang.... masih belum terlalui
Kucari dan kugali ..... arti diri
Mencoba terus mencoba .... menguak isi hati
Menyelami, menelanjangi diri sendiri
Ku ingin mengetahui, mengerti serta memahami atas diri

Aku mencintaimu dan merindumu

Getaran halus terasa ....
Bersemarak dalam dada
Getaran itu semakin megelora
Memenuhi setiap rongga jiwa
Mencipta berjuta hasrat ... mengakibatkan kelam....
Ramai hiruk pikuk dunia ... tak membendung hasrat yang tercipta
Membodohi diri akan segala yang mengelora
Hasrat itu tulus murni walau tak termiliki
Menikmati walau lara terbersit
Hati ini mencintai dengan ikhlas
Rindu yang terasa mengelora buah dari sebuah cinta
Hanya diri yang merasa entah dia

Untuk sebuah Nama

Maafkan aku atas segala hasrat yang terasa
Maafkan aku atas segala rasa yang telah terbentuk menjadi sebentuk cinta dan harapan
Maafkan aku tak bisa melupakan segala bentuk yang ada
Cinta telah menjadi damba, terukir dalam jiwa, terpahat dalam lenung hati
Kucoba memunafikan diri atas rasa ini
Mengindahkan ..... menepis segala yang mengelora
Sadari takan pernah termiliki....
Hanya sebentuk indahnya buaian mimpi
Rasa yang ada hasrat yang tercipta serta getaran yang hadir
Bentuk nyata kalau memang aku mencintaimu
Walau kutau hasrat itu hanya sebatas kesemuan jiwa....
Karena tak ada cinta itu untukku

Sebuah rindu

Masihkan aku pantas mencinta? sedangkan aku tak mengetahui cinta itu berarti atau tidak, ataukah cinta itu ada atau tidak untuk diriku, getaran halus kalbu yang murni serasa bergejolak....
Aku mencintai tapi tak dicintai...
Hanya sebuah bayangan pengoda kalbu
Hanya sebuah bayangan pengugah hasrat
Tak dapat membodohi diri, sebuah sudut kerinduan tercipta....
Tapi kenaifan tetap ada ....
Cinta adalah cinta
Rasa adalah sebuah getar murni
Tangan ingin merengkuh, tubuh ingin memeluk
Melepas segala yang bergejolak
Melepas segala yang terasa
Melepas segala yang memenuhi rongga
Hanya mimpi... hanya mimpi, keinginan itu hanya keinginan
Damba itu hanya sebuah damba
Tabir nyata itu tak ada....... mungkin tak akan pernah ada

Persembahan Jiwa ( II )

Wahai Getaran jiwa
Apayang selalu berkumandang
fikiran tak dapat meraba
Gelap..... hanya hati yang merasa
Jiwa meronta dalam ketidak berdayaan
Hadirkan segala aral
Tubuh terhujam
Jiwa terperangkap ..... Hampa
Getaran jiwa....
Wujudlah nyata
Jangan hanya menjadi getaran Halus pembunuh sukma

Persembahan Jiwa ( I )

Persembahan jiwa. kusembahkan hati, sukma serta raga
Menjalani kehidupan diatas kerikil tajam
Persembahan jiwa persembahkan segala yang ada
Mencoba mengapai segala mimpi harapan
Gelora bergejolak memenuhi rongga
Mendesir hati mengalair dalam setiap hentakan jantung
Persembahan jiwa persembahan segala yang ada
Seiring putaran kehidupan penuh dengan segala rahasia

Rabu, April 29, 2009

terhujam kembali

lama ku tak menarikan tanganku tuk mengungkapkan kata
Otakku tak bisa berfikir dalam mengambarkan yang ada
Jenuh akan pencarian kembali menjerembabkanku
Aku galau dalam menjalani hari
resah risau yang ada...
menjalar memenuhi rongga
aku kembali tak tau akan diri sendiri
apa yang ada dalam kehidupan ini
Senja yang ada tak bisa mengambarkan apa yang kurasakan
semua terasa pergi meninggalkan aku
sepi kehampaan jiwa yang menyelimuti tebal akan tubuh ini
kumaki dan terus kumaki
kucoba mengerti dan coba mengerti
tapi kusemakin dalam dan erat tubuh ini diselimuti getaran jiwa yang tak henti
Sungguh aku tak mengetahui apa yang terjadi
semua misteri masih rahasia Ilahi....



Jumat, April 24, 2009

Dan diam

Kumandangkan cinta diatara jiwa yang telah terkapar akan sebuah asa...
Kumandangkan cinta atas segala rasa yang terasa dan memenuhi rongga
Kutak mengapai apa yang ada dalam rasa yang menyibak jiwa yang semakin renta
Kuhanya merasa sebentuk getar yang semarak mengumandangkan cinta
Apa arti semua yang kurasa pabila semua hanya aku yang merasa
Letihku dalam merasa apa yang bergejolak kian mengema
Letihku menahan segala sanggaran yang mengumandangkan hampa
Aku manusia dalam kaidah cinta dunia
Aku manusia dalam pengharapan yang membumbung tinggi
Terhujam, terhujam .... terkapar dalam kekelaman rasa
Aku tak mengerti mengapa ada getar yang memenuhi segala rongga raga
Aku tak mengerti buat apa cipta ini kumerasa...
Hanya mimpi hanya mimpi apakah itu yang ada didalam kehidupan diri
Kumencari jawab dan mencari jawab....
Kumengais-ngais, kubertanya-tanya untuk apa semua ini
Diam tak ada jawab... tak ada yang bisa memuaskan hati dan jiwa
Kutersudut kembali dalam dilema getar yang menyentakan
Aku ini apa dan dia apa... aku siapa dan dia untuk apa....
Semakin kuselami semakin kucoba mengerti semakin kutaksadarkan diri
Ingin mengalir seperti air... tapi jawaban ingin segera kutemui
Sendiri dan sendiri .... tak ada jawaban tak ada teman menemani
hanya dia dan sebuah ilusi serta getar akan kerinduan yang terasa
Dan diammmmmmmmmmmmmmm

Kamis, April 23, 2009

Goresan after in jakarta

Segelas kopi... sebatang rokok menemani
Bersama letihku hari ini....
Kunikmati sekujur remuk redam....
Kunikmati bersama detak jantung yang semakin perlahan
Dingin udara semakin menusuk
Ingin kubasuh peluh yang ada.... bersama guyur dinginnya air
Penat yang ada begitu tebal
Deru blower yang terdengar dari PC mewarnai suasana
Sakit otakku tak tertahanku... seharian kumenahan seharian kumerasa
Menambah letih yang terasa
Sudut sebuah ruang diatas bumi pajajaran
Aku masih menelaah tentang rasa apakah itu benar akan adanya
Salahkan aku bila kumengungkap semuanya
Hati ini serasa semakin tak menentu gejolak itu datang dan pergi dalam diri
Menyayat, mencabik mengores luka yang belum kering
Mengapa semua ini terjadi....
Kubertanya kembali pada sang hati...
Sepi.... sunyi.... sebagian hariku yang kujalani disunyi tergulung sakit yang kurasa di otakku
Waktu terus bergulir ... tak peduli
Gilasan, hentakan, tamparan ini takan terhenti
Kubertanya kembali sampai kapan aku merasa ini
Masih sunyi kudapat jawaban hati....
Sakit otakku semakin menjadi
Hati ini terdiam membisu.... kenapa????
Hela nafas semakin perlahan dan perlahan sesak yang ada menyelimuti
Tak terasa malam semakin berajak kelam
Gerimis menyelimuti perjalanan
Kutak bisa melawan semua yang ada... bayangan itu datang dan pergi
Kupacu jiwa yang merasa mencoba menyelami hampir tak sadarkan diri
Diatas 4 roda tak kutepikan walau aku sudah dalam batas limit kesadaran
Kutantang sakit otak ini... pandaganku buram menatap
Akhirnya kukembali kesini... depan sebuah Pc
kugambarkan isi hati yang tak bisa kumengerti.... mungkin suatu saat nanti kutemui arti semua ini ataukah hanya ilusi....
Tak bisa kupungkiri jiwa dalam kurasa nadir yang terbersit membunuh lara....
kuingin istirahat tapi tubuh ini tak menginginkannya
Hati ini terus ingin mencari sampai aku tak sadarkan diri lagi....
Letih dan sakit otak ini tak kuhiraukan menyelami dan terus menyelami...
Sampai semua akan terbuka dan kutau arti

Kata hati

Rasa ini adalah anugrah

sebuah asa yang tulusku rasa

Rasa ini adalah sebuah pemberian dari yang maha kuasa

walau harus ku akui rasa ini kini hanya rasaku

Rasa ini tetap utuh kurasa walau tlah coba tuk kulupakan

Tapi rasa ini tetap tak pernah pupus...

Rasa ini kini hanya sebuah penantian

Diantara lenung jiwa ... dalam perjalanan kehidupan

Rasa ini murni kurasa walaupun kini tak sama

Rasa ini telah menjadi sebuah pengharapan

Insya Allah tak pupus dalam lekang waktu kehidupan

Rasa ini bukan tercipta karena kau cantik karena kau mengoda karena kau begitu indah

Rasa ini ada karena hanya kehendak sang Illahi rabbi

kutak berhak mencampakan kutak berhak membunuh kutak berhak menghilangkan

Hanya Dia (Allah.swt) yang tau kenapa rasa ini ada dan tercipta

Rasa ini adalah sebuah pengharapan yang kutak tau kapan akan berakhir

Hanya merasa akan sebuah asa yang tercipta karena Sang Illahi

Kunikmati setiap jengkal yang tercipta

Walau ku harus merasa tak indah tapi Hanya Allah yang tau apa arti rasa ini kurasa

Kubertanya padaNya.... Kumeminta yang Terbaik atas segala rasa yang terasa

Terhadapmu terhadap rasa yang terasa

Bertasbih untuk merasakan rasa yang tersentak dalam lenung jiwa

Pahit getir aroma yang terciptam tercampakan dalam hampa

Tapi dibalik itu aku yakin Allah akan memberi terbaik yang akan ku ketahui nanti

Iklaskan perih ikhlaskan pedih yang tercipta karena rasa ini

Nadir ini adalah bukti cinta sang Illahi rabbi

Tak ingin membenci dan tak ingin dibenci

Hanya ingin merasa anugrah sang Illahi atas cintanya padaku yang tercipta padamu

Diawal hari ini.. kulantuntankan doa yang terindah dan yang terbaik untuk sebuah asa itu

Tak ingin memungkiri dan memunafikan diri

Menutupi apa yang ada dalam jiwa ini

Karena rasa itu adalah rasa cinta yang tulus yang ada dan tercipta terhadapmu

Kunikmati anugrah itu setiap hari walau kutak tau batas asa itu akan berakhir

Menjalani dan merasapi arti semua ini walau ku harus mengalami sakit menahan semua yang teralami

Tapi itulah sang Illahi ... bentuk cinta yang tak bisa diselami oleh fikiran ini

Hanya hati yang mengetahui apa yang sesungguhnya akan terjadi nanti

Rasa ini semakin kurasa dan semakin dalam dan berarti bagiku

walau kini hanya tinggal ilusi dan damba dalam kehidupan yang terjalani

Dengan tulus ikhlas semua ini ku rasakan terhadap setiap hentakan yang ada

Karena cintaku pada atas rasa ini tak termiliki tapi semua rasa ini adalah tetap milik illahi

Bersyukur dan bersujud kepadaNya terhadap apa yang terasa

Kulantunkan kata, kupersembahkan cinta, kutuliskan apa yang kurasa atas ridho Illahi

"aku cinta padamu dengan tulus ikhlas walau kau akan beranggapan aku tak tau diri karena keadaan dan situasi kehidupanku, Maafkan atas ungkapanku dalam tulisan ini.... aku hanya mencoba mengikuti kata hati yang beberapa saat ini kubungkam dengan nalar dalam otak ini.... Tlah kucoba mengapai keinginan dirimu yang terakhir kau katakan padaku tuk melepaskanmu dan melupakanmu dan berusaha semaksimal untuk dapat melupakanmu.... Maaf aku telah berusaha... bahkan lebih maksimal sampai otakku tak bisa berbuat apa-apa jiwaku tak bisa apa.. kumatikan semuanya, kumatikan semua cintaku padamu.... Ya memang berhasil kau hilang dalam otakku, kau hilang dalam lenung jiwa.... tapi hati tak bisa dipungkiri hati tak bisa di bodohi.... dalam setiap sujudku engkau ada dalam doaku kau hadir secara tidak sadar getaran yang ada kembali menjadi... kutau aku tak bisa mengapai keindahan cinta yang pernah ada... Bodoh bila aku telah dicampakan dan kuberharap kembali atas segalanya.... kutanyakan pada sang ilahi kenapa rasa ini tak mau pergi dan jawabanya masih belum kumengerti.... kutitipkan semua ini dalam tulisan ini... karena aku tak ingin menentang hati lagi... aku hanya sedang mempelajari untuk memahami hati tanpa sebuah fikiran dan nafsu seorang manusia... sadar aku akan diri atas situasi dan keadaan kehidupanku yang kujalani... dan berjuta kata maaf akan hal ini, kukatakan ini karena hatiku mengatakan ini..... "

Rabu, April 22, 2009

katakan dengan hati

Katakan dengan hati....
Selami dengan hati
Rasakan dengan hati
Bunuhlah fikiran yang ada
Menyatulah dengan hati
Tengelamlah dalam alur yang dirasa
Rasalah apa yang dirasa jangan kau bendung dengan otak
Arungi jiwa arungi hati jangan kau lawan
Terus kau selami sampai kau temui apa yang terasa dalam hati

Suara alam





Alam mengelegar....
Bunyi dentuman halilintar .... mengumandang getar
Terpekik telinga mendengar
Alam bagai mengumbar amarah
Hitam dengan cepat menutupi sang mentari
Gelap sudah bumi ini
Tak sekejap matapun sudah tertutupi
Angin menerpa dengan keras bersama dentuman guntur
Perlahan hadir sang hujan
Derasnya air menghujam bumi
Air itu bagai tangis sang alam
Angin itu bagai kibasan kepedihan....
Halilintar itu bagai marahnya sang alam
Rakus manusia dalam nanar kehidupan dengan cengkraman cakar yang siap menghancurkan
Jengah alam kurasa atas segala nafsu yang mengema dari manusia
Habis semua ... habis semua...
Alam menangis tak dipedulikan dimana segala kepentingan harus tergapai
Manusia sadarlah akan diri... sadarlah akan jerit alam ini...
Hari hari kurasa kepedihan alam ini.... Serasa semua akan tengelam kembali
Alam... akan mengambil kembali apa yang dulu miliknya yang telah rusak oleh nafsu manusia
Gelegar halilintar semakin menjadi dimana dentumannya sungguh menjadikan diri ini bergetar
Pekikan pekikan alam........... marah yang tergambar begitu besar.....
Bertaubatlah manusia ... selagi sang alam belum mengambil apa yang dia punya
Sadarlah dalam dunia ini kita hanya menumpang ... semua bukan milik kita semua bukan punya kita hanya sebuh pinjaman belaka...
Sadarkanlah diri sadarkan hati sadarkan jiwa untuk memperbaiki apa yang sudah terjadi karena saat itu akan tiba cepat atau lambat
Alam akan mengambil kembali.... karena jengah telah terkotori

Rasa

Rasa itu adalah hanya sebuah rasa
Rasa itu terasa dalam jiwa
Rasa itu adalah getaran sukma
Buram dalam asa...
Rasa itu merupakan sebuah rahasia jiwa
Tak mudah terungkap oleh nalar manusia
Rasa itu adalah sebuah rasa
Semakin dirasa semakin di telah semakin jauh dalam rasa
Rasa itu entah apa adanya
Selami dan terus selami
Rasa itu semakin menjadi...
Rasa itu entah berbentuk apa?
Tak berwujud tak berbentuk tak terlihat
Hanya rasa yang terasa menyesakan dan bergumul dalam rongga jiwa
Rasa itu adalah rahasia sang kalam
Pemberian yang harus diungkap oleh jiwa
Rasa itu adalah rasa yang harus dirasa
Masih belum bisa kutemukan arti rasa
Semakin terjerembab dalam rasa
semakin terjatuh dalam jiwa
Kosongkan hati tuk mengerti
Tapi masih tertutup oleh fikiran yang menutupi..

Senin, April 20, 2009

Sendiri

Sendiri kuterpaku dalam keheningan malam
Bada isya kutertidur dalam sujudku
Berat terasa beban jiwa ini
Sepi sendiri ... ku ingin ada yang memeluk tubuh rapuh ini, membelai dengan cinta yang kuinginkan dami bersama hirupan nafas yang tersisa
Mimpi hanya khayalan yang selalu ada, saat gundah itu datang melanda....
Terhujam batin yang ada, kuingin melukai diri tapi buat apa semua itu kulakukan....
Sunyi sepi malam, kulalui sendiri berjuta kecamuk diri menyelimuti...
Rasa ini bercampur baur menjadi satu
Ach aku sendiri dan tetap akan sendiri bersama pelukan sunyi
Dikala aku membutuhkan semua akan pergi dari sisi
Hitam semakin hitam dingin malam tak menusuk tubuh yang kurasa hanya panas dalam tubuh
sepi kuterhujam nadir hidup ini...
sepi sungguh sendiri

aku dan makian atas diriku

aku terjebak dalam kehampaan dunia
Aku terjebak dalam kegetiran rasa
Aku terjebak dalam sebuah cinta
Aku bodoh... aku bodoh.....
Sepertinya aku tak pernah mengerti
Sepetinya aku tak pernah mau sadar
Kalau cinta itu takan pernah hadir disisi
Sebentuk masa yang didamba sebentuk asa yang diharapkan
Bagai punguk merindukan bulan
Aku tak pantas dengan arti cinta yang ada pada diriku sendiri
Aku hanya pantas untuk merasa, aku hanya pantas untuk menghayal sebentuk keindahan sebuah cinta yang ada
Disini semakin semakin kumenyelami diri
Disini semakin hari semakin tak berarti
Aku beserta berjuta bongkahan kesombonganku ...
Aku berserta kebodohanku...
Aku beserta nadir jiwa yang terombang ambing oleh asa
Muntahkan semua rasa yang terasa
Setiap rongga yang ada tiada sisa
Astagforullah... aku mendamba aku mendambanya bagai sang dewi
aku mencintainya bagai dia akan abadi
aku menyayanginya bagai dia takan pernah pergi
Aku tak pernah berarti baginya....dan dia takan pernah ada bagiku
Kenapa semua ini tercipta, mengapa semua ini harus ada
Langkah kaki langkah diri terhujam kembali dalam sudut sepi
Kutertatip dalam keheningan malam yang mengulum diri ...
Memuntahkan aroma mimpi yang tak pernah bertepi
Tak tau diri ... sendiri...!!!!
Teruslah menanti walau kau tau semua itu takan pernah berarti
Teruslah mencintai walau kau tau semua itu takan pernah dipersatukan kembali
Khayalanmu adalah sembilu bagi jiwa....raga yang terkapar
Bisu kau menatap hari, buram fikiranmu terhanyut dalam mimpi
Kau kalah... kau kalah akan semua ini
Kau hujamkan diri kau hujamkan diri dalam sakit yang kau bikin sendiri
Sungguh... kau dalam kebodohan diri
Pujalah dia, angungkan lah dia pegang terus khayalan itu sampai kau mati
Dia takan pernah memberimu setetespun cintanya lagi
Kau telah mati baginya kau telah mati baginya......
Kau hanya seorang pecundang... kau hanya seorang yang tak pernah tau akan malu
Kau mengharapkan intan sedangkan kau tak punya apa-apa untuk mengapainya
Kau merindukan rembulan padahal kau hanya mahluk kecil lemah yang tak bisa terbang jauh
Kau bukan bintang yang akan selalu menyertai sang rembulan
kenapa kau tak pernah menghilangkan rasa cinta itu darimu
Nista dirimu sungguh nista ....


Jumat, April 17, 2009

Takan pernah ada takan pernah hilang

Takan pernah ada dan takan pernah hilang
Sebuah asa dan pengharapan
Takan pernah ada dan takan pernah hilang
Sebuah rasa yang tercipta
Takan pernah ada dan takan pernah hilang
Sebuah nada jiwa mengumandangkan lagu hasrat
Takan pernah ada dan takan pernah hilang
Sebuah cipta yang tercipta diantara rongga jiwa
Takan pernah ada dan takan pernah hilang
Sebuah bayangan indah buaian jiwa
Takan pernah ada dan takan pernah hilang
Sebuah nadir hasrat akan sebuah rasa
Takan pernah ada dan takan pernah hilang
Sebuah mimpi itu takan pernah menjadi nyata
Tak pernah ada dan takan pernah hilang
Sebuah pengharapan kesemuan dunia
Bodoh ......

Disini


Aku disini adalah mencari
Aku disini adalah mencoba
Aku disini adalah bertahan
Aku disini adalah mengharap
Aku disini adalah menanti
Dimana semua karena aku memang disini
Disini hanya disini kulakukan perjalanan hidup
Disini kupahat segala keinginan dan rasa
Disini kupahat segala asa yang terasa
Disini kupahat segala makna yang tergapai
Disini kupahat segala asa jiwa yang mengelora
Disini kupahat segala nadir kehidupan yang terjalani
Disini ya disini... tempat memorial hidup kutuliskan
Disini kugantungkan semua pengharapan
entah esok atau lusa..... tapi sekarang aku masih disini
Mencari terus mengapai mengais terus merangkak serta tersentak

Ba'da Jum'at

Mencari makna mencari makna
Mengais sisa ... sisa...
Menguak jiwa ... menambatkan asa
Kusujud dalam peluh yang memenuhi rongga
Kumemohon akan khilaf dan dosa
Kumenambatkan cinta padaNya
Ya Allah Ilahi rabbi
Ya Allah yang Maha Pengasih dan penyayang
Terjal hidup ini Terjal jiwa ini
Terendam Lara ini...
Kuingin merangkak kembali
Menaikin terbing terjal yang penuh duri
Kuingin kembali PadaMu
Kuingin mendapatkan CintaMu
Kuingin cahaya PenerangMu .... dalam jiwa, dalam Hati dan fikiranku
Raih tanganku wahai Tuhanku... Jangan biarkan aku tenggelam dalam jurang kelam
Ampunilah segala Dosa dan nista ini
Sentuhlah aku selalu dengan kasih dan cintaMu Ya Allah
Ijinkan aku menambatkan cinta ini padaMu
Ya Allah Ya Rabbi ....
Ya Allah Ya Rabbi ....
Basuhlah aku ... segala kasih sayangmu
Bersihkanlah aku dari berjuta debu dosa yang meradang dan bernanah
Aku mohon ya Allah ... ya Rabb ....

Rabu, April 15, 2009

Surat cinta pada Ilahi




Ya Allah ya Rabb
Arah mana yang harus kutuju, sedangkan peluh masih membelenggu
Ya Allah ya rabb
Nista hamba hanya memandang nanar akan hidup
Memandang hitam akan segala yang terjadi
Ya Allah ya rabb
Bimbinglah aku dalam jalanMu
Jalan yang indah bersamaMu
Jalan yang lurus .....
Ya Allah Ya Rabb
Dunia ini semakin sesak kurasa
Dunia ini semakin hitam
Hanya rasa .... hanya asa yang terbersit memenuhi rongga
Ya Allah Ya Rabb
Begitu sakit jiwa ini...
Begitu lara hati ini...
Dimanakah kais keindahan dunia fana
Dapatku kumerasakannya ?
Ya Allah Ya Rabb
Hamba adalah mahluk penuh dosa
Penuh dengan Nafsu yang memenuhi rongga
Penuh dengan bersitan luka yang telah menjadi Nanar
Penuh dengan kebodohan dan kemunafikan
Ya Allah Ya Rabb
Bimbingkanlah aku selalu untuk ada dalam dekapanMu
Bimbingkanlah aku untuk selalu menemui keindahan
Bimbinglah aku dalam kasih dan ridhoMu
Bimbinglah aku dalam cinta dan sayangMu
Bimbinglah aku tuk menjadi benar dalam setiap langkah
Ya Allah Ya Rabb
Pandanglah aku... jangan kau sudutkan aku dengan segala yang menimpa
Pandanglah aku... Sebagai kasihMu
Jangan pandang aku sebagi orang Nista
Janganlah kau tinggalkan diriku Ya Allah
Ya Allah Ya Rabb
Batinku terasa hampa
Hatiku terasa galau
Seluruh jiwaku terasa tak menentu
Dimanakah aku mencari, mencari kasihMu, mencari cahayaMu, Mencari cintaMu
Aku jengah... aku tak kuasa
Aku lara.....
Ya Allah Ya Rabb
Kaulah yang maha segalanya
Maha mengetahui apa yang ada
Maha mencintai, memberi.....
Berikanlah segala petunjukMu
Untukku yang hina dalam harap yang semakin pupus
Ya Allah Ya Rabb
Aku tak tau apa yang harus kuungkapkan lagi
Aku tak tau apa yang harus kutulis lagi
Hitam kelam gelap tak ada yang terbersit
Belenggu demi belenggu menjerat tubuhku yang rapuh semakin rapuh
Ya Allah Ya Rabb
Tersudutku dalam hidup ini
Terhempasku dalam kehampaan ini
Terhenyakku dalam kenyataan ini
Damba ini masih sebuah mimpi
Apa nyata itu tak pernah berarti
Ya Allah Ya Rabb
Berikanlah cahayaMu sebagai pendamai jiwaku
Berikanlah cahayaMu sebagai penenang fikiranku
Berikanlah aku cahayaMu ... Ya Allah
Ya Allah Ya Rabb
Tak begitu banyak yang bisa kuungkapkan
Tak begitu banyak kata yang bisa mewakili apa yang ada dalam hati
Berikanlah kesabaran aku dalam menjalani semua ini
Kuharap semua ini akan berarti dan aku menemukan arti
Ya Allah Ya Rabb
Kasihmu adalah dambaku
AmpunanMu adalah yang aku butuhkan
Leburkanlah aku dalam cintaMu
Agar dunia terasa damai
Agar hidup terasa indah
Agar hampa itu tak ada lagi
Ya Allah Ya Rabb
Aku tau kau tak pernah meninggalkanku walau sedetikpun
Aku tau kau selalu ada
Hanya aku yang bodoh tak bisa merasa
Hanya aku yang tak pernah tau akan segalanya
Jangan kau biarkan aku selalu dalam lara
Bawalah dan ajari aku tuk selalu dapat mencintaiMU
Mengumandangkan Asmamu
Dalam setiap aliran darah yang mengalir
Dalam setiap detakan jantung yang tersentak
Dalam setiap langkah
Dalam setiap ucapan dan berkumandang
Dalam setiap teriakan yang mengema
Ya Allah Ya Rabb
Bangkitkanlah jiwa lara ini
Bangkitkanlah kehampaan ini
Tuk menujuMu...
Tuk menuju jalanMu...

Persimpangan

Dimana langkah itu harus kutempuh
Persimpangan itu membingungkan
Langkahku tertatih
Langkahku terhenti....
Jalan ini semakin membingungkanku
Lirih.... kubertanya dalam hati
Tapi.... hatiku terdiam tak berbicara sepatah apapun
Kubertanya pada diri
Diri inipun engan berbicara
Bimbang semakin bimbang
Dipersimpangan arah mana yang harus kutuju

Senin, April 13, 2009

Bandung (saat keanehan terjadi padaku)

Bandung, 13 april 2009

Semerbak hujan turun sejak senja hari, bersama galaunya jiwa ini, bersemarak menjadi satu...
Kekelaman dan rasa dingin yang ada tumbuh menjadi satu berpadu dalam raga...
Kurasakan kejangalan hari ini, kurasakan sesuatu yang beda kembali, begitu menyentuh tubuh dan menghempaskan, Ya Allah apa yang terjadi dengan diriku....
Siapa dia yang mendekati diriku, apa yang dia ingin utarakan padaku...
Ya Allah... Dia dapat kurasa dekat tapi tak bisa kulihat dan kuraba...
Aroma amarah dapat kurasa... marah dia sungguh marah ....
Bak hendak menelanku bulat - bulat.... Astagfirullah apakah hal ini...
Ya Allah ya Rabb... kuatkan aku menahan apa yang sedang kualami...
Dampingi aku bersama berkahmu...
Bila memang yang terbaik berikan yang terbaik Wahai Tuhanku...
Bila memang aku harus bertarung ijinkan aku tuk melakukankannya walau aku tak tau bagaimana caranya...
Paket itu entah dari siapa? astagfirullah....
Ya Allah kuatkan aku yang tak mempunyai kemampuan ini
Maafkan aku bila memang aku tak kuat menghadapi semua ini...
Diatas bandung didalam tulisan ini ... ku coba mengoreskan apa yang terasa
Dingin udara kurasa tak wajar....
Ya Allah sesungguhnya apa yang bakal terjadi malam ini
Semua kuserahkan padaMu... karena hanya dirimu tempatku berlindung dari segalanya...
Segala ganguan dari yang aku tak ketahui cara penanganannya
Dari yang kasat mata sampe dengan yang terlihat
Kumohon kuatkan aku dari sesuatu yang aku tak tahu apakah ini...

Kau

kau tau.... kau mengerti....
Apa yang terjadi dalam lenung jiwa ini
Kau tau... kau mengerti
Setiap gejolak yang terasa dalam hati ini
Kurasa apa yang kau rasa ... Kau rasa apa yang kau rasa
Aku tak mengerti apa bahasa yang harus kupahat lagi
Setiap gejolak yang ada...
Hanya mengisyaratkan asa..
Tak bisakah kutepiskan...
Hanya mimpi yang nyata
Sudah sewajarnya aku menyangkal
Tapi tak semudah apa yang berada dalam benak
Aku rasa kaupun merasa...
Tapi kau tetap membisu

Berkicau

Kubiarkan hanya hati yang berbicara
Kubiarkan jiwa yang merasa
Kaidah yang terjadi didalam rongga
Kubiarkan semuanya mengalir apa adanya
Tak kutahan tak kubendung
Hanya merasa dan terus merasa
Walau rasa itu selalu menghujam
Membuat nadir jiwa lara dalam harap kosong kesemuan
Hampa itu adalah jiwa yang merasa
Kekelaman semata adalah kaidah yang tercipta
Sesak..... sesak ..... Mimpi hanya mimpi
Mengapai bayang dan mengapai bayang hanya sebuah ilusi....
Kenapa........... kenapa.....
Masih kupertanyankan hal itu
Nyata sudah jelas kurasa
Nyata sudah jelas kujalani
Pendam apa yang harus terpendam....

Ach..............


Nikmati yang bisa dinikmati
Apakah itu... apakah semua ini.........
Maki diri selalu kuhujam jiwa ini....
Kurobek .... Puas... puass ...... puas semua ini terasa....
Jawab apa yang kau harap dari sebentuk asa ini...!!!!!!!
Tidak kah mengerti !!!
Asa itu tetap jadi mimpi, asa itu hanya ilusi bagimu !!!
Sadarlah...... sadarlah.........!!!!

Ach ..................

Terbanglah wahai sukma...
Terbanglah .... tinggalkan sang raga
Gapailah anganmu bila memang yang kau temui hanya semu...
Lepaskan raga ini, lepaskanlah
Tunggulah dia dalam kesemuan dunia selain dunia ini
Sudut dunia nyata ini sudah tak ada ruang tuk kau menunggu
Tak ada yang bisa kau rengkuh
Walau asa itu murni tapi kemurniaan itu buat apa!!!
Hanya masa hanya jiwa hanya diri yang merasa, Pedihhhhh...........

AcH...........

ASa

Tak perlu kau maki akupun akan pergi
Karena harus kusadari sebuah arti asa ini
Tak perlu kau benci aku akan berlalu dari hidupmu
Semua kusadari tentang asa yang bergejolak ini
Tak perlu kau mencibir atas cintaku
Karena cintaku adalah sebuah kemurniaan
Tak perlu kau menghardik aku, akupun khan berlalu
Pergi bersama segala yang terasa
Walau harus bertarung dengan segala gelombang aral yang bergejolak

Sekelumit jiwa

Sekelumit asa... sekelumit jiwa...
Bersitan galau dan hampa
Membuat jiwa merana dalam kesunyiaan
Saat ketidak berdayaan hati merasa akan hasrat
Terus mengelora dalam masa yang tak menentu
Aku tak mengerti harus bagaimana mengakhiri
Yang kutau semua adalah masa
Masa dimana rasa ini mengelora
Tak pernah paham akan getar yang mengelora
Buat apa, untuk apa, rasa itu terasa
Aku masih berharap
Aku masih menginginkannya
Aku masih ingin memeluk nyata
Tapi bila memang semu yang aku dapat apakah itu berarti
Mimpi hanya bermimpikah yang kudapat dari setiap rasa ini
Jengkal demi jengkal.... begitu menyakitkan
Adakah semua ini akan berakhir diantara desir hidup yang kujalani
Hari semakin hari ku menahan arti
Tak begitu peduli tapi begitu terasa memaki...
Hampa yang ada telah menjadi kehidupan yang menyelimuti

Senin, April 06, 2009

Jiwa itu pergi


Fikiran ini serasa tak dapat bekerja.....
Hujan turun mendinginkan suasana....
Beku jiwa beku rasa... yang terbesit hanya berjuta gundah
Ada apakah yang terjadi kembali
Dasyatnya hentakan jiwa ini tak dapat kubendung
Gelap semua terasa gelap
Goyah......!!!!!!
Tak tau, tak mengerti sesungguhnya apa yang terjadi
Hanya ada lara ini dan sunyi
Ingin dalam pelukan hanya hampa yang mendekap
Helaan nafas semakin sesak...
Dingin semakin merasuk kedalam tulang
Biarlah membiru tubuh....
Biarlah membeku....
Biarlah mati bersama keheningan malam dan kesunyiaan hari
Bingung serta bimbang....
Untuk apa rasa ini ada
Untuk apa getar itu terasa...
Tak kuasa menahan, tak kuasa membendung
Tak Tau apa yang harus diperbuat
Kelam ... kelam....
Dimanakah berada kini...
Kemana perginya sang Mentari
Pilu...
Tak ada sandaran
Tak ada topangan
Limbung, terseok - seok
Jiwa kemana kau pergi...
Raga terdiam letih...
Mencoba menetralkan hati sedari tadi
Memangil sang Jiwa yang tak tau dimana?
Gundah semakin gundah....
Dingin semakin berkecamuk membalut raga
Tertunduk dalam hempasan
Jiwa kembalilah dalam raga
Tak ada jawab hanya rintik hujan dan angin dingin menerpa

Waktu serasa terhenti
Hanya sedih yang terasa mengelora dalam raga
Hanyut dalam dingin dan pekat malam bersama kesunyian tetap sendiri


Minggu, April 05, 2009

Perlahan .... mati


Perlahan cinta itu datang hinggap dalam sanubari, menebarkan harum keindahan duniawi, perlahan pahatan itu hadir menjadikan keindahan dalam khayal dan mewujudkan damba, perlahan secara perlahan getar itu akan menjadi sebuah cinta......
Tapi seperlahannya cinta itu hadir tapi untuk melepas sebuah cinta itu akan lebih susah dari pada memutuskan untuk mencinta dan merasa, getaran akan tetap mewarnai khayalan akan tetap membayangi, indah keindahan damba harus terhancurkan dan mencoba mengibas semuanya apa yang sudah tertanam apa yang sudah terhampar dalam jiwa harus dilepas dan dihempaskan dibuang entah kemana siapakah yang akan membuang apakah itu akan terbuang tak mudah semua itu takan mudah....
cinta yang ada semakin akan mengujam mempersalahkan diri atas segalanya, buram terasa kehidupan yang ada sehitam malam tanpa cahaya... itu hanya sebuah rasa yang telah membelenggu jiwa, itu hanya sebuah ketidak ikhlasan yang telah mengelapkan asa... dan membunuh raga....
menganggap dia yang terbaik dan menganggap kita yang terbaik ternyata itu salah ngak akan ada yang terbaik didunia ini karna manusia hanya mahluk yang lemah, ngak ada yang terbaik dalam fikiran dan hati karena manusia hanya mahluk yang penuh dengan segala nafsu serta ketidak berdayaan.... Pengorbanan kehidupan itu penuh dengan segala pengorbanan, manusia ada bukan untuk dirinya sendiri, manusia diciptakan untuk manusia lain untuk mencoba memberi arti kehidupan bagi manusia yang lain, walau kadang harus mengorbankan segala apa yang teringini, manusia dengan kehidupannya, manusia dengan segala khayalannya manusia dengan segala dambanya... menginginkan yang terbaik bagi dirinya walau kadang terhujam karena keinginan itu, yang terbaik hanya milik Illahhi, yang terbaik telah digariskan... manusia menjalani tapak demi tapak kehidupan walau kadang melenceng dari skenario yang ada tapi akan tetap kembali pada jalur yang sudah semestinya..... pengorbanan demi pengorbanan harus dilakukan walau harus mengorbankan hati nurani dan sebuah asa yang murni.. mencoba mengerti pasti takan mengerti karena manusia memiliki batas kemampuan yang pasti, hanya ikhlaskan diri atas segala yang terjadi atas segala mimpi atas segala cinta atas segala hasrat atas segala belenggu serta halangan yang terjang dan melintang..

Harum dunia indah saat terengkuh busuk dunia akan terasa saat terhujam...
Muakan diri dengan segala yang menimpa membuat terlena dalam kelam dan hampa
Menyadarkan diri walau kadang sulit mencoba mendaki kehampaan ilusi yang semakin menghimpit
Getar sukma getar rasa itulah lahiriah manusia
Mencoba mengapai sebuah asa walau tau takan mungkin ada
Biarlah pergi walau tak ingin ditinggal
Mencoba mengikhlaskan walau tak menerima nyata
Hanya dunia yang semu yang ada
Harapan hanya tinggal sebuah harapan
Kais mimpi indah dalam kelam kehampaan gelap dunia
Mengantungkan asa dalam kepeketan cinta fana.....
Memaki diri atas segala yang terjadi
Kembali meredam Lara sendiri
Ilusi itu hanya sebuah Ilusi nyata adalah sebuah perih
Terenyuh hati ingin pergi dari segala yang terjadi
Tapi entah kemana harus berlari
Mimpi itu akan abadi karena telah terpahat dalam hati
Semia yang terjadi takan pernah hilang walau harus memunafikan diri
Hanya Illahi yang bisa memberi damai dihati
Mencoba terus mencoba mengali
Untuk dapat menghargai diri dan kehidupan ini

Maki



Masih kah mencari kau wahai hatiku
Bukankah sudah kau temukan jawaban demi jawaban itu Kesimpulan yang ada telah tertulis
Apa yang kau cari lagi....

Apa yang kau harap...
Mimpikah... ataukah hanya ingin mempertahankan khayalanmu....
Naif memang dirimu

Kau ingin dia bahagia... atau kau ingin menyakitinya

Sadarlah wahai jiwaku....

Cintamu tak memiliki
Cintamu tak merengkuh lagi

Cintamu adalah pencampakan sebuah jiwa

Sadarlah.... akan hal itu

Harapan itu memang perlu tapi nyata harus kau pahami juga
Wahai Jiwa wahai sukma Jangan kau terus mengharap yang telah pergi
Biarkanlah dia pergi demi kebagiaannya...

Tuhan tlah mengariskan yang terbaik bagi umatnya
Doakanlah selalu dirinya yang terbaik Karena itu yang terbaik bagi hidup dan kehidupan

Kenapa




Kenapa masih kucari arti itu
Kenapa masih ingin kugapai sebentuk asa itu
Kenapa masih ada bayang itu
Kenapa semua ini harus kutanyakan
Sebentuk asa yang terasa
Yang selalu memakiku, menghujamkanku
Kenapa masih kupertahankan
Kenapa hanya kenapa selalu kutanyakan
Kenapa ada setia itu
Kenapa masih ada harap itu
Kenapa aku ngak bisa mencampakan bayang itu Kenapa?
Semakin lama semakin aku tak mengerti
Semakin aku tak mengerti ......
Buat apa semua itu aku rasakan
Untuk apa semua ini aku pertahankan
Harus bagaimana aku menghilangkan
Sungguh aku tak bisa berfikir
Berjuta doa kupanjatkan hanya untuk sekerdar melupakan
Kupinta kehadiratNya ....
Bahwa kuingin melepaskan segala apa yang terasa
Tak munafik aku masih merasa
Tapi semua ini untuk apa???????
Amarahku mengelora menerima apa yang terasa
Aku tak menyalahkannya...
Aku tak membencinnya
Aku hanya benci diriku ....
Atas segala kemampuanku....
Aku tak boleh merasa, aku tak boleh merasa
Aku tak boleh mengapai dan berkhayal
Keindahan dunia yang kudamba
Pupuskanlah... hilangkanlah....
Sebentuk getar yang terasa atas segala asa
Musnahkan lah......
Kenapa untuk apa Buat apa semua itu ada padaku !!!!!
Katakanlah wahai sang Pencipta
Katakanlah padaku, untuk apa asa itu tercipta untukku
Bila aku harus berulang - ulang tercampakan, terejam, tersakiti
Aku bisa menyatukan, aku bisa mempertemukan tapi bukan buatku.....
Tak adakah buatku.... Tak adakah....
Wahai sang Pencipta
Katakan padaku Yang terbaik untukku
AKu jengah.................
Aku tak kuat ...............
Aku tau begitu cintaMu padaku
Begitu sayangMu padaku
Tapi aku bodoh.....
Mungkin sudah banyak yang kau jawab atas pertanyaanku
Sungguh aku tak tau jawaban itu
Maafkan aku atas segala ucapanku...
Aku hanya mengungkapkan apa yang menjadi gejolak kalbu
Kenapa masih kurasa kenapa aku masih menunggu
Kenapa tak bisa kuhilangkan rasa itu
Sungguh aku tak tau apa rahasia yang akan kau beri padaku
Aku sakit lahir batin jiwa raga wahai Tuhanku.... sakit....
Aku tak mau sungguh aku tak mau kembali dalam kelam
Dimana saat gontai jiwa meradang dan menghujam sukma
Aku enggan kembali kedalam dunia Hitam
Wahai Tuhanku berilah Jawaban yang pasti
Atas Segala doa dan pengharapan ini
Bila memang harus kubunuh asa ini
Sungguh aku ikhlas menjalaninya sejauh itu TitahMu
Kumohon hanya satu bantulah aku menghilangkan rasa itu
Karena rasa itu perlahan membunuhku

Tangisku



Tangisku adalah perasaan yang tak bisa kutumpahkan
Tangisku adalah pemendaman sebuah getaran
Tangisku adalah sebuah kerinduan yang dalam
Tangisku adalah tetesan atas sebuah jiwa
Tangisku adalah wujud sebuah kehampaan
Tangisku adalah kebimbangan atas dunia
Tangisku adalah sebuah bersitan luka
Tangisku adalah atas segala dosa dan peluh yang meradang
Tangisku bukan untuk sebuah fana
Tangisku itu adalah tetesan peluh atas hentakan demi hentakan
Tangisku adalah gambaran batas kekuatan pertahanan
Tangisku adalah linangan ari mata penyesalan PadaMu wahai Illahi Rabbi

Allahu akhbar

Allahu akhbar ..... engkaulah maha besar .....
Diantara berjuta yang ada
Diantara berhamparan penglihatan yang terlihat
Diantara deru nafas yang berpacu
Diatara ritme yang ada ....
Kau selalu berada
Allahu akhbar ..... Allah maha besar
Setiap jengkal kehidupan yang kulalui
Setiap jengkal makna ku gali itulah kebesaranMu berada
Setiap getaran yang kurasa hanya atas kebesaranMu
Setiap rahasia yang kucari hanya diriMu yang mengetahui jawabannya
Kau selalu mengetahui diatara yang tak bisa diraba oleh diri
Allahu akhbar ..... Allah maha besar
Letih tubuh ini
Letih jiwa ini
Letih fikiran dan sukma ini
Letih dalam menjalani setiap hentakan yang ada
Kau selalu menghampiri dengan segala kasihMu
Allahu akhbar ..... Allah maha besar

Rasa itu

Rasa itu sungguh menagjubkan
Rasa itu sungguh indah
Rasa itu sungguh memukau
Rasa itu penuh dengan penghayatan
Rasa itu jauh dari nalar
Rasa itu perlahan membunuh
Rasa itu menghenyakan jiwa dan sukma berserta raga
Rasa itu memberikan khayalan yang berlebihan
Rasa itu tak bisa hilang sekejap bila sudah terpahat dalam jiwa
Rasa itu murni bagiku tulus tak berujung
Rasa itu kini semakin menghujamkanku
Rasa itu membuatku melayang tak tentu arah
Rasa itu ..... entah Rasa apa kini

Jumat, April 03, 2009

Mengapai sebuah masa




Mengapai sebuah masa

Dimana pengapaian itu akan terbentur oleh lapisan-lapisan yang menghadang

Mengapai sebuah titik
Takan mudah walau kadang terasa gampang
Kutelusuri setiap jengkal kehidupan

Setiap hembusan nafas pencarian makna ....

kais - kais apa yang ada dalam dunia
nikmati rasa yang ada dalam pencarian jawaban yang terhimpit dari berjuta makna
Dimana angin dan langkah membawa kebeberapa tempat
Dimana antara percaya atau tidak
Jawaban demi jawaban terpenuhi tinggal menjalani yang belum terjadi

Mencoba dan terus mencoba ....
Walau langkah kadang terhenti

Walau kadang langkah terjerat oleh belenggu dan mimpi
Walau hati masih tak berarah
Mencoba terus mencoba...

Sebuah pembangunan diri dari hati yang telah menjadi hitam
Terus menelusuri jalan dengan panjatan Do'a terhadap Illahi
Semoga.. apa yang sedang dan akan ditempuh merupakan jalan menuju jalan Illahi
Hati ini adalah karunia, sukma ini adalah pemberian
Kehidupan didunia hanya loncatan

Cobaan untuk pengapaian kehidupan yang Hakiki
Tegarkanlah hati tegarkan lah jiwa... kuatkanlah sukma
Terus mencari dan mengais untuk kehidupan kekal dan abadi

Kamis, April 02, 2009

DIngin malam ini sedingin pilu rinduku

Malam perlahan beranjak menjadi pagi
Tubuhku letih tak beraturan
Belum bisa kupejamkan mata ini....
Walau tubuhku sudah tak ada tenaga
Dingin udara semakin menusuk
Pasca hujam menambah dinginnya suasana
Sendiri aku disini memajang indah nadir asa
Menghujam lara batin yang ada
Ketidak berdayaan yang digariskan
Belenggu yang mengikat begitu erat sehingga aku tak bernafas
Kumandangkan irama rindu
Irama kepahitan akan kalbu
Dimanakah semua ini ku lukiskan
Sanubari tak berhenti memanggil namanya
Terukir sudah asa yang tercipta
Atas kais indah buaian sukma
Semakin dalam aku merasa semakin hampa ku memenuhi rongga
Letih tubuhku semakin menjadi
Tak ada nyata yang terengkuh kini
Perlahan semua akan mati dingin kembali menusuk lenung hati

Rabu, April 01, 2009

Diawal april

Kucoba menepis semua bayang indah dalam jiwa
Tapi tiada guna....
Kucoba melampaui batas kemampuangku
Tapi semua semakin menjerembabkanku
Kucoba mengapai mimpi indah
Tapi turhujam dan perih
Takdirku adalah mimpi
Dalam khayal yang semu kumeraih
Nyataku adalah Hampa....
Yang menyelimuti selalu dalam masa
Kucoba tuk tak peduli
Tapi semua itu tak pernah bisa kulakukan
Kucoba tuk berlari....
Tapi letihku Membuatku lemas
Kucoba tuk menepis hasrat yang mengelora
Tapi semua telah mengalir dalam jiwa
Kucoba tuk membunuh diri
Ugh itu dosa kali (astagfirullah)
Walau semua adalah semu nyata adalah sepi
Tetap Nafas ini harus memiliki makna yang berarti
Walau hujaman demi hujaman melindasku
Tetapku harus bertahan
Karena ku tau esok atau lusa nanti mimpi itu mungkin akan nyata
Hari ini detik ini masih terasa hampa entah esok atau lusa
Kucoba dan terus kucoba walau tetap pahit kurasa...

Daun



Daun itu akhirnya layu.....
Kering dan terlepas dari sang ranting
Terbang terbawa angin
Jatuh kebumi dan anghirnya hancur melebur bersama tanah
Daun itu adalah cermin kehidupan
Duduk kutermanggu disini melihat kejadian alam yang menakjubkan
kusentuh sang daun yang jatuh menghujam bumi
Walau dia telah mati suatu saat nanti dia akan memberi arti untuk kehidupan yang lain
Setelah dia berbaur dengan tanah dia akan diperlukan oleh pohon - pohon yang hidup
Ya Allah sungguh hidup ini indah
Begitu berjuta makna yang ada
Kupandangi daun itu dalam gengaman tanganku

Adakah aku bisa seperti ini
walau telah mati atau kering masih bisa memberi arti
Ya Allah hidup bukanya untuk saling memberi dan mengasihi walau dengan mengorbankan diri
Tapi kenapa aku masih ada Nafsu dan iri dengki dan kecemburuan
Sadarkan aku dengan kasihMu Ya Allah.....
Sadarkan atas kaidah hidup ini
Kuingin memberi, kuingin mengasihi walau jiwa dan raga ini menjadi taruhannya
Dengan Keikhlasan yang melandasi Ya Allah
Ijinkan aku memberi makna pada yang lain
walau Makna buat diriku sendiri belum kuperoleh sepenuhnya
Ridhoi lah wahai Tuhanku.....
Kuingin selalu berarti bagi yang lain tanpa ingin memint
a arti terhadap mereka






Ba'da Subuh bersama sebatang rokok, segelas kopi dan sebuah kompi


Kunikmati awal pagi.....
Kubasuh diri dengan air pemberian Illahi....
Walau dingin menusuk tubuh kucoba tuk tak mengindahkan toch itu hanya sebuah rasa
Kubasuh tubuhku menghilangkan segala penat yang tertinggal saat malamku
Kubersujud dihadapanMu tuk meminta indah hari ini kujalani dan kutapaki
Ditemani segelas kopi dan sebatang rokok serta sebuah kompi
Kucoba menatap hari dengan penuh harap
Atas kedamaian jiwa yang kucari hari ini esok atau lusa nanti
Beranjak lah hari mulai pagi
Blum terlihat sang mentari keluar dari peraduaannya
Gelap masih menyelimuti
Mega mendung menutup hangatnya sinar mentari
Tapi harapan itu harus tetap ada tuk mengarungi hidup ini
Tak peduli walau sore nanti akan terjerembab kembali
Berharap dan terus berharap walau akhirnya kadang memaki
Melangkah dan terus melangkah
Mencari dan terus mencari pengampaian mimpi yang hakiki
Bersama Ridha Illahi ... dan berjuta do'a dan harapan yang memenuhi diri
Kucoba menatap indah hari
Dengan Ucapan "Bismillahirahmanirrahim"
Kumelangkah di pagi ini bersama jiwa yang terus mengapai tabir hidup