Senin, Desember 21, 2009

Hidup


Hidup....
Kutelaah apa yang menimpa...
Kunikmati apa yang terjadi
Segala getir yang menyentuh diri...
Perjalanan ini masih panjang...
Manusia belum mengetahui akhir di mana semua ini berujung
Terpaan dan gelombang yang menghujam...
Menegadahkan kira dalam sebuah dilema..
Memilih diantara berjuta pilihan...
Mencumbui berjuta bayang yang hadir dan mengoda...
Detik demi detik dilalui tanpa bisa mengghindari apa yang sudah digariskan...
Hela nafas terus merasuki... detak jantung menimbulkan ritme yang mengalirkan segala yang ada pada diri....
Tapak terus menapaki... jejak terus menelusuri... langkah gontai terus dijalani untuk sebuah sisi dalam pencarian arti...

Sabtu, Desember 19, 2009

...Kurasakan ...

Kurasakan irama detak jantung..
Dimana setiap hentakan penuh dgn makna..
Kudengarkan detak jantung..
Degub..nya.. Membawa arti tertentu
Kurasa terus.. Kurasa terus..
Kunikmati dendang indah detak jantung..
Masih berirama..
Terus kurasa.. Terus kurasa..
Kadang lebih cepat kadang perlahan lalu statis..
Kurasa dan terus kurasa..
Ya sekarang masih dapat kurasa.. Tp nanti apa msh bisa kurasa..
Bila dia berhenti berdetak,berdegub... Berdendang.. Apaku bisa merasa..
Keringat mulai keluar.. Dgub semakin kencang..
Pasti .. Pasti suatu saat khan terhenti.. Deguban ini,detak ini,irama ini.. Dan ku tak ada lagi..
Kunikmati selagi kubisa.. Sambil kutasbihkan asma.. Seiring irama indah detak jantung

Rabu, Desember 16, 2009

Lantunan Jiwa



Kau tarik aku dalam pelukanMu.....
Kau beri damai itu....
Lalu Kau hempaskan aku lagi....
Senandung jiwa... tergetirkan atas gelombang rasa...
Tutur kata yang ada tak mampu mengungkapkan risau yang melanda...
Kadar yang tergores dijiwa telah menimbulkan luka yang teramat...
Irama lantunan, nyayian ..... sayatan jiwa.....
Kau biarkan aku terkapar...
Dalam ketidak berdayaanku ... sebagai manusia..
Kau beri aku setetes tapi Kau biarkan haus begitu lama...
Dahaga.... yang ada... damai jiwa yang terbungkus lara...
Apa itu dunia...
Tanya ... mencari...mengais ...bermimpi .... dan ...????
Apa ?

Jumat, Desember 11, 2009

wahai kau pemilik segala yang ada

Wahai pemiliku.....
Wahai yang menguasai semesta alam....
Katakan padaku.....
Beritahu aku... bagaimana cara menapaki hidup ini sesungguhnya...
Tertatihku disini ... dalam kehampaan...
Kumencari kais kehidupan tuk menuju Mu...
Mengapai kasih Mu...
Tapi mengapa begitu pilu...
Begitu sakit kurasa....
WaHai kau yang memiliku ku dan jagat raya ini...
Begitu kotorkah diriku.... sehingga kau Nista memandangku...
Ataukah jalan hidupku adalah kelam...
Katakan padaku ..... wahai kau yang memilikiku...
Agar aku tahu....
Agar aku mengerti...
Agar aku Famahami ... bagaimana cara melangkah dikehidupan nanti
Katakanlah padaku wahai kau yang memiliki segalanya...
Jangan katakan sabar lagi padaku...
Sesungguhnya untuk apa kesabaran itu....
Semakin hari semakin kutak mengerti...
Batinku lara... ragaku hancur.... hanya untuk mencoba mengapai diri Mu...
Beginikah jalur hidupku....

Tapak suci ... Tapak hati


Tapak suci...
Tapak hati...
Dimana kita menapaki..
Tapak suci ... lenung jiwa...
Dimana kita merasai
Bersitan halus yang menyentuh diri
Tapak suci
Tapak hati
Dimana kita menjejaki kehidupan ini...
Merayapi .... menelusuri
Tapak suci
Tapak hati
Berikah cahaya illahi...
Agar diri mempunyai arti
Tapak suci...
Tapak hati...
Berikan pahatan terindah untuk mengarungi
Atas diri atas perjalanan ini
Tapak suci..
Tapak hati..
Getar dan mimpi menyatui
Tapak suci ..
Tapak Hati ..
Selami sampai akhir nanti

Kamis, Desember 10, 2009

Pencarian


Pencarianku.....
Pencarian akan Mu....
Pencarianku....
Adalah mengapai Mu...
Pencarianku...
Mencari cinta Mu...
Pencarianku....
Selalu kusebut nama Mu...
Pencarianku ...
Untuk selalu dekat dengan Mu...
Pencarianku ...
Terus dan terus
Pencarianku ...
Tak henti sampai akhir waktu...
Pencarianku....
Agar diri Mu ada selalu menemaniku
Pencarianku....
Kuingin menghembus nafas terakhirku dalam dekapan Mu
Pencarianku....
Hanya diri Mu... Kekasih sejatiku ...

Goresan sebelum ashar


menguntai makna meraih jiwa
Diantara hamparan mahligai kehidupan...
Tertatih ..... dalam perjalanan....
Terus mencari makna... apa sebenarnya rasa
Diantara titik ketidak berdayaan masih ada cahaya yang menguntai
Lembut hembusan angin membuatku gemetar
Dingin menyentuh kulit ....
Aku berada disini... menanti jawab Mu ....
Kemana arah harus kulangkahkan... Kemana raga ini harus menuai
Wahai diri Mu yang disana...
Yang memiliki hidup dan kehidupan
Berilah jalan... bawalah aku kemana arah menuju
Dekaplah aku ... raihlah aku.... seperti aku mencoba meraih Mu
Kodratku adalah pencari dan selama hidupku terus mencari sampai aku temukan arti
Diri Mu adalah panutanku, diri Mu adalah cintaku, Diri Mu adalah segalanya bagiku
Bawalah aku bersama Mu .... kuingin mencari dan selalu berusaha untuk dekat dengan Mu
Walau kadang sisi gelapku mengindahkan Mu... tapi lembut Mu menelanjangi aku...
Aku salah ... ya aku salah bila meninggalkan Mu...
Meninggalkan segala ketulusan Mu... yang selalu mengingatkanku dalam langkah yang tak menentu....
Wahai diri Mu yang disana yang tak bisa kugapai .... atau belum bisa kugapai...
Berikan aku jawab atas segala resah ini...
Hanya diri Mu lah yang mengetahui apa yang menjadi jati diri atas hidup ini...
Ijinkan aku selalu bersimpuh pada Mu.... walau dengan debu yang mengelilingi diri...
Tetaplah selalu berada disisiku walau kutau kadang ku mengindahkan Mu...
Apa yang telah kau beri... apa yang telah menjadi.....
Maafkan aku yang tak tau akan terima kasih....
Karena aku hanya seorang manusia yang tiada kekuatan diri....
Hanya karena diri Mu lah yang maha pengasih... yang dapat memberi kekuatan diri...
Ijinkan aku mengapai diri Mu kembali bersama apa yang telah ku alami ....
Tak ingin ku ingakari diri... dan kan kuikuti kata hati... untuk menuju pada Mu wahai kekasih hati...
Karena kuingin tertidur panjang dalam dekapan Mu .... hingga kutemukan damai saat bertemu dengan Mu kembali suatu saat nanti.....

Senin, November 30, 2009

sick


Semakin rapuh tubuh ini...
Entah kenapa...
Kucoba menahan apa yang terasa...
Tapi manusia memiliki kelemahan..
Kutahan apa yang menjelma....
ach... tubuhku semakin rapuh..
Ku bertahan dan terus bertahan bersama kelemahan yang ada
Aku manusia... aku manusia
Mungkinkah aku bertahan dengan berjuta rasa yang berkecamuk serta raga yang mulai remuk
Kutatap bergulirnya hari..
Kurasa arti setiap jengkal yang menjalar dalam diri
Aku ... antara kuat dan tidak...
Arti berikan aku arti agar aku bisa bertahan dan menjejaki dunia ini
Tiada hati yang tak mungkin kan perih..
Mengapa aku bercumbu dengan berjuta apa yang tak mungkin diraih ...
Sepi... hanya sepi ...
sunyi semakin terasa menjalar dalam diri
Sendiri ... hanya sendiri
Hari semakin bergulir...
Hari semakin mengilas diri
Dalam kehampaan yang terus terasa...
Sakit yang semakin menjalar...
Kunikmati... kurasakan apa yang ada... walau kekuatan semakin tak ada

Jumat, November 20, 2009

Dingin membeku

Dingin merasuk dalam tubuh...
Hujan menguyur sejak semalam...
Membuatku semakin beku...
Aku bersama kesendirianku... mencoba bertahan atas beku diri..
DIngin semakin menusuk..
Dalam sebuah ruang ... kelam, serta dinding bisu... sendiri ...
Kurengkuh jiwa yang renta...
Kucoba memejamkan mata...
Mengistirahatkan segala sendi yang terpacu...
Terdiam....
Terdiam...
Tapi aku tak bisa.. mengistirahatkan yang ada
Resah jiwa yang tak tau entah kenapa...
Bak Ikan dipengorengan ... Habis sudahku guling-guling diatas kasur...
Aku tak tau apa yang sedang terjadi padaku...
Kudengarkan lagu hanya untuk menghilangkan resah jiwa... tapi tak bisa mengusir juga
Kunikmati tak ada yang bisa kunikmati....
Entah apa yang terjadi...
Aku hanya tau aku sendiri dalam sebuah ruang dan jiwaku entah kemana pergi

Atas segala


ku jemu dengan semua gejolak yang melanda
Yang terasa, terbersitkan dalam jiwa
Ku jemu dengan segala getar yang mengoda..
Hayalan yang tercipta dikarenakan sebuah rasa
Yang diberi nama cinta...
Letih......
Tubuh yang terkulai dalam aroma busuknya luka
Dimana sayatan ... sayatan itu semakin memenuhi hati...
Mengores baru dan mengores pada luka yang lama
Semakin dalam semakin menguak....
Nanar... kurasa hentakan yang menjelma
menjalar dalam setiap detak jantung yang berdengub
Aku tak berdaya......
Kucumbui duka yang ada... kurasakan sakit yang tercipta... kubersitkan luka diatas sebuah cinta...
Tiada harapan yang nyata...
Tiada harapan yang tercipta..
Pupus semua menjadi serpihan....
Diantara perjalanan kehidupan yang berjalan...
Kutelusuri jejak lama...
Kukais arti sebuah rasa ...
Kucari jawaban atas segala yang menjelma....
Terus dan terus...
Kumembodohi... kumenutupi... kumencari... dan kurasakan perih
Rasa .... untuk apa kau hadir dalam jiwa...
Sering kupertanyakan hal itu ... sering ku mencari jawab
Masih kubelum menemukan arti...
Masih belum kumenemukan
Hampa diri berjalan sendiri
Bersama duri yang terus menusuk diri
Adakah suci apakah tetap menjadi sebuah ilusi...
Bersama berjalannya hari....
Kucoba menghilangkan hati... atas segala rasa ini...
Atas semua yang terjadi....
Karena rasa yang ada ... semakin menambah luka dihati...
Sehingga rindu yang tercipta... membuatku mati... dan tak berdaya
Entah apa arti semua itu
Entah

Senin, November 16, 2009

Di kesunyian malam


Dikesunyian malam
kemenatap rembulan
Di kesunyian malam
Kutaruh berjuta rasa
Disekian banyak yang terasa
Dikesunyian malam bersama sang rembulan
Kutanyakan tentang arti sebuah rasa
Dimana setiap getarnya menjelma dan menyudutkan jiwa
Dikesunyian malam kucari setiap jawab
Diantara dinding hitam yang pekat bersama lembutnya sentuhan sinar sang rembulan
Di kesunyian malam... adakah kutemukan arti
Di kesunyian malam... kuharap semua yang ada akan berarti
Di kesunyian malam dimana aku selalu menghujamkan diri
Bersama segala keletihan yang mengauli diri
Dikesunyian malam ... membuat irama semakin menyentuh diri
Dikesunyian malam dimana aku terpuruk sendiri

Mawar berdarah


kau yang terindah dalam buaian....
Diantara kehampaan yang menjelma dalam langkah nyata kehidupan
Aku adalah seorang pencari... menaruh rasa akanmu berserta segala yang kau miliki
Kau indah dalam dambaku... membuaikan segala yang ada padaku...
Kau sang mawar yang begitu mempesona dan mampu membawaku jatuh dalam keindahan pandangan ... terlena...
Duri .. duri mulai menyentuh dan mengores saat kucoba meraihmu.... mengapaimu dan membawamu dalam dekapanku...
Kuingin memiliki... walau luka begitu banyak mengores saat mengapai mu....
Semakin kudekati semakin luka itu mengoresku...
Perih ... kutahan lirih...
Kau mawar penuh dengan luka....
Tapi kau masih dapat memukau jiwa...
Dimana setiap mata memandang indahmu... dalam wujud wadagmu... tapi dalam dirimu begitu banyak goresan hidup....
Andai aku bisa... andai aku dapat... tapi goresan durimu begitu melukai...
Kuterdiam bersama ... luka yang kian menanar....
Kutatap mawar itu.... dimana darah mulai mengalir menetes mengenai sang mawar...
kutertunduk.... keyakinanku mulai pupus....
mampukah aku... mampukah aku mengapainya dan membersihkannya dari luka yang ada... dan kutak pedulikan segala luka yang ada padaku...
Kuterdiam...
Hanya hening dan hela nafas... serta nanah yang mulai membusuk diatas lukaku...
Kutatap kembali sang mawar....
Entah bagaimana kumeraihmu dan mendekapmu dan melepaskanmu diatas lukamu...
Wahai kau mawar indah penuh dengan luka...
Maafkan aku yang belum bisa mengetahui apa yang harus kulakukan...
Semoga kau menemukan arti yang lebih baik dikemudian hari...
Ku melangkah dan berlalu ... meninggalkan sang mawar itu... bersama luka yang terus terasa semakin perih...

Rabu, November 11, 2009

Untukmu


1 jam lagi dari saat tulisan ini aku buat
Dimana sebuah hati yang pernah singgah dalam diri ini
1 jam dari terangkainya sebuah kata....
Mungkin aku tak bisa lagi mengucapkan secara langsung
Tapi biarlah ini sebagai wakil
"Selamat berulang tahun yang ke 33 semoga apa yang kau ingini selalu bisa kau gapai...."
Semoga segala keindahan Selalu menyertaimu...
dalam kehidupanmu dalam jengkal nafasmu...
Sekali lagi hanya rangkaian doa yang bisa kuucapkan....
Walau hanya sebait ... dengan tulus ikhlas kupersembahkan padamu...
Yang kini semakin tak kukenal...
November 12, 1977

Jumat, November 06, 2009

Rasa yang terasa

Rasa yang bergumul .... menyatu dalam denyut
Beresitan luka semakin menganga...
Begitu bersemarak dalam ronga dada
Rasaku... sehari ini dalam keletihan yang mengulung diri...
Masaku adalah kesendirian
Dimana semua bergumul dengan segala aktifitas yang ada...
Aku dan rasaku kehidupanku yang kujalani
Indah ku telusuri hari dengan sayatan sembilu yang mengiris perih...
Adakah damai... adakah damai
Tiada tiada... semua kurasakan hampa...
Beranjak sombong sang hari...
Ditepian sunyi kumenyambung nafas ini
Perih semakin perih luka semakin menganga
Darah bercucuran .... Otak terasa sakit untuk dipacu
Hati begitu terasa tertekan
Tiada............. mungkin takan pernah ada... mimpi.... hanya pembunuh diri

Sebuah rasa

Sebuah rasa itu sebuah rasa kerinduan...
Sebuah rasa itu sebuah rasa kesakitan
Sebuah rasa itu sebuah rasa cinta
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang mengakibatkan hampa
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang menghujam jiwa
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang berkecamuk di rongga dada
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang memperngaruhi sendi kehidupan
Sebuah rasa itu sebuah getaran murni dalam kalbu
Sebuah rasa itu sebuah damba yang membuatku melayang jauh
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang membuatku terlena
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang menyakitkan jiwa
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang selalu ada
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang takku mengerti
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang kuingini
Sebuah rasa itu.... sebuah rasa yang tak ingin kulepas
Sebuah rasa itu sebuah rasa yang perlahan kian membunuhku pelan....
Sebuah rasa itu.... sebuah rasa.....

esok hari lusa nanti

Tiada kata yang bisa mewakilkan semua yang ada dalam hatiku
Pilu lusuh jiwaku
terbawaku bersama langit biru
Biru yang perlahan menghitamkan kalbu
Dimana aku bersandar tuk mengerti
Aku dan rasaku
Aku dan apa yang terjadi dalam kehidupanku...
Tiada ingin kugapai lagi sebuah rasa itu
Sembilu selalu menyayat kalbu
Hidupku dan cintaku
Rasaku dan harapanku
Terasa pupus bersama dengan berjalannya waktu
Esok lusa dan kehidupan nanti
Semu apa yang tercipta lagi..
Letihku memandang nanar diri ini
Seperti letihnya mencari dalam kehampaan yang menjeratku...
Sendiri...

Kamis, November 05, 2009

... entah (medio letih)

kuberjalan diatas keletihanku
Lemas yang ada menjalar disekujur tubuh...
Malam semakin larut
Entah apa yang akan terjadi esok hari...
Kutatap dinding sepi...
Bersama deru blower yang menderu...
Tuhan... kutak tau apa yang akan terjadi esok.
kuharap diri menemukan arti...
Indah mayang bahasa kalbu
Menjalarkan rasa rindu..
Tapi apalah yang tau...
Semua hanya semu ku cumbu...
Sakit yang mendera didalam kalbu..
Telah mengunung menyebabkan pilu
Kulangkahkan kaki ... kutelusuri hari..
Tanpa tau harus bagaimana kurasakan kalbu yang menyimpan segala pilu dan rindu.

Kamis, Oktober 22, 2009

Jujur

Jujur ... atas rasa jujur atas segala yang terasa
tapi kadang aku merasa
Buat apa kejujuran itu ada
Hanya menambah kebodohan dalam jiwa
Kuhempaskan apa yang terasa
Melalui bait kata...
Kuucapkan ....
Tapi makna apa yang di dapat
Apakah kejujuran itu begitu menyesakan
Sehingga kadang membuat karam jiwa
Naif....
Kemunafikan..
Menutupi segala yang hinggap dalam diri
Apakah itu baik..
Semakin bingung kumenapaki
Mencari jalan yang baik atas langkah hidup ini
Antara peduli dan tidak peduli
Atas segala risau jiwa ... galau hati... Fikiran yang melanda diri
Jujur ..... Apakah berarti....

Awal hari

Pagi ini dalam kaidah kehidupan yang merangkah perlahan
Aku mencoba mengerti apa takan pernah mengerti
Kebodohan diri
Kebodohan rasa hati....
Kemana semuanya akan pergi.....
Apa ada arti rasa yang hinggap didalam hati
Kutau kurasa hanya sembilu
Diantara masa yang bergulir dalam kesenduaan
Kuhempaskan raga...
Kuhempaskan harsrat jiwa
Kaidah kehidupan yang tergeluti sampai saat ini
Bersama hitam malam kuterbangkan angan
Kumasih memiliki hasrat
Tapi apakah kaidah itu akan ada nyata
Katakanlah padaku... wahai yang memiliki diriku
Yang memiliki segala kehidupanku
Yang mengatur segala jalan kehidupan ini
Bahwa apa yang ada dan saat ini terjalani...
Pasti akan berakhir
Letihku..... rasaku .... lelahku...

Kamis, Oktober 15, 2009

Sungguh

Sungguh indah bila memiliki sebuah angan menjadi nyata
Bersitan jiwa yang ada serasa damai terasa
Hamparan dunia bak hamparan penuh dengan warna
Sungguh....
Bila memang semua adalah kehidupan yang fana
Kucari dan terus kucari
tapi kini semua harus terhenti..
Semua khayalan itu hanya tetap menjadi sebuah khayalan yang mengugah jiwa
Hamparan itu hanya merupakan sebuah mimpi
Rasa itu adalah keajaiban yang tak mungkin akan hilang
Kurasa apa yang kurasa
Kutuliskan lewat bait kata...
Bersama bayangan ilusi tentangmu...
Yang kuinginkan selalu nyata....

Selasa, Agustus 18, 2009

Bada back From bandung

Ya allah kau rejam aku begitu tajam
Kau beri aku pengertian tentang hidup sekaligus kau hujam aku...
Senyam malam yang kulalaui adalah teman dalam kehidupan
Ya allah dimana semua harus kuraih
Kuingin mencari apa yang terbaik walau kuabaikan tentang keinginan diri
Ya allah jangan kau rejam mereka... aku belum mampu
Tolonglah hambamu ini tuhanku...
Mereka.... adalah orang yang kusayangi tak bisakah aku memberi
Laraku melihat mereka... hanya bisa melihat tanpa bisa memberi
Tangisku dalam hati tak kuperlihatkan betapa lara ... yang kau beri terhadapku wahai Tuhan
Kenapa semua ini... ada apa dengan kehidupan kedepan dimana aku bisa mencari
Langkah kakiku meninggalkan mereka disebuah sudut kehidupan yang penuh dengan lara...
Astagfirullah ..... sungguh aku merasa tak berguna...
Tangisku pendam .. lara menghujam...
Turunnya hujan menambah kehampaan...
Sudut bandung yang kulalui... sudut bandung yang ketelusuri di hari minggu ini...
Atas nama kehidupan ini... kupinta padaMu wahai tuhanku ijinkan aku membahagiaankan hidup mereka... Kedua orang tuaku dan 1 orang kakakku...
Ku buang semua anganku.. kulepas segala kehidupanku
Kuabaikan segala keinginan cintaku...
Ku kan coba meraih dunia untuk mereka... agar tak ada lara lagi dalam hidup mereka
Ijinkan aku dalam langkah tegap... tegarkan aku dalam menghadapi setiap jengkal rasa
Sakit yang ada jalan yang harus kutempuh... Sendiri... biar kunikmati sendiri .... biarlah mereka yang akan menikmati kenikmatan hidup.... akan ku raih dunia untuk mereka...
Bersabarlah wahai kau yang telah memberi aku kasih sayang... bersabarlah...
Kuakan berusaha tanpa letih untuk membawamu ke tanah suci...
Dan wahai kakakku ... maafkan aku masih belum bisa bertanggung jawab atas kehidupanmu... Maafkan aku...
Kepergianku kembali... kuharap kalian juga mengerti... doakan aku... agar aku bisa menjadi...
... Lara semakin menghujam jiwa.. di hamparan kehampaan semata dalam ketidak berdayaan terjangan hidup .... kau hempaskan aku terus dan terus ... wahai tuhanku

Sabtu, Juni 27, 2009

Bisikan padaku

Bisikan padaku wahai rembulan malam
Atas kaidah hidup ini
Yang kucari terus kucari...
Setiap jalan kutelusuri..
Hanya untuk mencari
Bisikanlah padaku wahai mahluk malam
Apa hitam itu akan mendapat cahaya bila pudar sudah keyakinan hati
katakan padaku perlahan... tanpa jeda dan jelas
Kubutuh mengerti...
Kubutuh mengerti...
Bisikanlah padaku tentang kaidah nyata bukan mimpi
Malam rembulan bintang serta mahluk yang mempunyai kehidupan dalam kelam
Beri pengertian akan diri ini .. agar tak bimbang ... agar tak buta

Kaidah mimpi ... kaidah jiwa

kemana angin itu berhembus
aku tak tau....
jiwaku renta dipenghujung masa...
kais jiwa yang terkapar...
hampa....

Pengendalian jiwa yang mencari makna
Terus menelusuri krikil - krikil tajam
Menusuk .... terus menusuk
Perih meradang....

Sisi hati ... sisi jiwa..
Makna yang tergali akan sebuah hasrat
Memedam terus memendam
Sakit terus menyakiti diri...
Untuk apa.....!!!

Kaidah mimpi .... kaidah jiwa
Makna sesungguhnya akan kehidupan
Terus menulusuri tanpa henti...
Walau perih telah menjadi menu pasti
Rasakanlah ... rasakanlah...


Kamis, Juni 18, 2009

Kelelawar

Kelelawar itu terbang mencari....
kesana kemari ....
Buah manis yang selalu dia cari
Dalam kepekatan ... dan sorot mata yang tajam
Menembus hitam malam...
Kelelawar itu hinggap diantara pepohonan
Mengisi diri dengan asupan sang buah
Tak ada yang lain yang dia cari
Terus hinggap kesana kemari
Malam dia pergi... kekelaman adalah teman yang menemani
Kelelawar itu terus mengepakan sayapnya
Sampai malam berganti dengan temaram pagi

Sabtu, Juni 13, 2009

Untukku

20:40 At my mess - 12 juni 2009

Harus kau pahami rasa yang kau rasa
Yang bergejolak dalam jiwa
Takan pernah nyata adanya
.... Mengertilah ....
Kau beri apa yang harus kau beri
Walau batin tersakiti
Memang keindahan itu semu bagimu
Sadari dan sadarilah akan hal itu
Jangan kau gapai angan itu
Sebuah angan atas rasa cintamu
Sebab kehidupan cintamu hanya untuk tersakiti
Kau dicintai tak pernah bisa mencintai walau tlah kau coba
Korbankan ketulusan rasa cinta... raihlah segala kepedihan itu
Tak perlu kau risau tak perlu kau bimbang
Cinta yang kau rasa... serta kau damba... hanya ada dalam angan
Cukup lama kau mencari ... berharap hadirnya sebuah cinta murni
Kau percaya akan hadirnya untukmu .... tapi kini kau paham
Memang semua itu hanya sebuah fantasi
Biarlah rasa sakit terus menyelimuti sampai akhir nanti
Simpanlah keinginan itu dalam hati... dan kuburkanlah dalam-dalam
Kau tlah mencoba dan terus mencoba ... tapi kau tak bisa
Ingkari terus rasa hati ... atas cintamu .... dan terus pahami ... bahwa diatas dunia ini takan pernah ada cinta dr orang yang kau cintai...
Jalanilah terus hidup dengan orang yang menyintaimu walau kemunafikan akan selalau membungkus



" DOA UNTUK RASA "
Ya allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Diatas lembar kertas ini ... kumohon padaMu
Dengan tulus dan sungguh
Bantulah aku....
Ijinkanlah aku
Tuk dapat membunuh segala rasa yang menyangkut atas cinta
Biarkanlah kuhidup tanpa cinta
Akhirilah semua yang terasa dalam rasa ini
Matikanlah semua yang menjelma
Biarkanlah aku sendiri dalam menjalani hidup ini
Ya Allah ya Rabbi.. yang Maha Mendengar dan Maha Memberi
Aku sudah tak bisa mencintai, walau telah kucoba mencintai orang yang mencintaiku.... tapi hati ini tak bisa memberi
Ya Allah... di malam ini ... dalam sadarku ... dalam keheninganku
Ijinkan aku hidup tanpa segala bentuk cinta... karena untuk apa cinta itu hadir dalam diriku bila setiap kumencintai tak pernah tercipta untukku
Ya Allah Ya Rabbi... bintang malam serta langit kelam sebagai saksi atas segala pintaku..
Kabulkanlah Ya Allah ya Tuhanku
Satu pintaku padaMu....
"Berikanlah kebahagian dunia dan akhirat bagi dia yang kucintai... permudahlah urusan-urusannya.. janganlah kau beri kepedihan dalam perjalanan hidupnya ... berikanlah rasa pedih itu hanya untukku ... karena aku yang pantas menerima kepedihan itu... bukan Dia..."
Ya Allah .... aku bersujud padaMu... meminta kepadaMu untuk kebahagiaannya serta segala kepedihan untukku...
Semoga kau mengabulkan sebait do'aku
..... Amien ya rabbalalamin .....

Sebelum terbenam dan terlelap

Kuberi cinta dengan setulus hati dan jiwa
Walaupun kekecewaan selalu menghadang
Tataplah datangnya senja temaram
Dimana dalam sebuah sudut sepi kau tetap merayapi
Kau gantungkan segala cinta dan mimpi
Terhadap dia yang selalu dihati
Mengukir indah aral dan mimpi
Melukai jiwa serta mengores hati
Cinta ini memang tak pernah temiliki
Indah yang ada tak mungkin hadir dalam nyata
Kumenanti dalam setiap sudut sunyi
Meskipun sadar takan mungkin akan kembali
Kisah cinta itu tlah berlalu pergi..... Jauh takan pernah hadir kembali
Rasa cinta adalah rasa cinta
Walau dilema selalu saja merasuk sukma
Sadari akan segala kemampuan diri
Cinta... kau adalah bidadari yang memeluk lalu pergi
Kurindu akan hadirmu wahai cinta sejati
Sehingga selalu terukir kisah bait rindu akan rasa jiwa
Hanya dinding sepi... sudut sunyi serta pena menari
Pengambaran cinta serta kutulusan hati
Cinta.... hadirmu adalah perih serta ilusi

At mess 10 juni 2009

Cintailah cinta

Menarilah wahai sang pena
Gambarkan segala hasrat jiwa
Akan sebuah rasa yang merasa
Akan sebuah cinta yang terukir indah dalam jiwa
Jangan kau memaki atas diri
Karena cinta itu suci dan murni
Walau kadang tak termiliki
Ketulusan hati yang mendasari
Hitam malam pasrah kau jilati
Meskipun maki selalu kau cumbui
Mengertilah akan sebiah getar murni
Sakit perih atas sebuah mimpi
Sadari terus sadari
Tak perlu kau hiraukan esok lusa dan nanti
Karena berjuta perih akan menyelimuti ... hati akan tetap menahan diri
Sendiri dalam menjalani hari
Dalam kesunyiaan malam yang kian bergulir
Cintailah cinta sampai nanti walau tak terengkuh dalam nyata
Tetaplah tegar menatap hari..... cintailah cinta sampai mati

23:15 at my mess -10 juni 2009

Ku Tak perduli

Aku tak pernah peduli berapa rasa sakit yang kuderita
Ku tak pernah peduli berapa pedih yang terbersit
Sungguh aku tak peduli
Kusakiti dan terus kusakiti jiwa ini
Ku tak peduli walau hariku diisi lara
Jemu merasa tapi kutakpeduli....
Selagi jiwaku masih bisa kuat... selagi nafasku masih ada...
Rasa perih itu akan masih tetap terasa
Aku takpeduli walau aku selalu terjerembab... terhujam... Aku tak peduli
Rasa yang kurasa, aral yang menjelma... sungguhku takperduli


At my office... 20:51 (10-06-2009)

Jumat, Juni 12, 2009

At my office (10-06-2009/19:11)

Rindu.. rindu lagi
Getar.. bergetar lagi
Kenapa tak bisa kutepiskan sebuah rasa itu
Berkecamuk batin ... berperang untuk menahan
Sesak rongga dada ... menantang jiwa
Kenaifan diri terus membungkam..
Mengapa hanya dia... mengapa hanya dia...bersemayam dalam ruang hati yang terdalam
Kutertunduk menahan sangaran
Kusadari tak ada arti diri ... tapi kenapa sang hati selalu tak pernah peduli
Sakit kembali mendera otakku
Kucoba untuk membungkam ... beberapa hari ini kenapa aku merasa sesuatu yang engan kurasa
Konyol diri ini sangat konyol.. sungguh konyol
Sampai kapanku terus begini.. hati yang selalu merasa getar semu keindahan cinta yang meregangkan sukma ... sampai kapan???
Sujudku bermandikan nanar.. meminta atas segala yang terindah untukmu....walau berjuta lara kurasa.. tak mengapa
Bersitan sembilu menyayat kalbu ....
Malam semakin beranjak perlahan ... kelam...
Dimeja kerjaku, masih mengukir rasa itu.. perih kujalani, tapi do'a terindah selalu akan tetap hadir untukmu
Rinduku disini adalah rindu yang tak berujung...

Saat letih... saat rindu sedang mengoda

23:18

Buat apa rindu itu ku miliki
Untuk apa getar itu mengema didasar kalbu
Menyentuh jiwa..... meregangkan raga
Kenapa bayangannya begitu tercipta jelas
Jauh tertanam didasar lubuk hati yang terdalam
Apakah cinta itu sebuah kenaifan
Sebuah pengingkaran atas segala rasa yang tercipta
Mengapa........
Nadir ini tak bisa kuhempaskan... kutepiskan ...bersama berlalunya cintamu
Ach... hati mengapa kau masih menginginkan
Rindu yang tercipta .... Asa yang terbungkam
Kemana semua harus kulukiskan
Hanya lembar demi lembar kertas
Hanya pena menari merangkai kata
Hanya sebuah hati yang terhujam
Rindu apakah arti hadirmu sesungguhnya....



Kututup semua pintu hati tuk hati yang baru
Kumatikan segala yang kuingini atas hadirnya
Sebuah rasa cinta yang selalu kudamba
Dulu aku masih mencari... dulu aku masih mengais.... bermimpi tuk menemukan arti rasa... terhadap sebuah hasrat....... cinta
Tapi kita perlahan dan perlahan, terus dan terus kucoba membunuh segalanya
Segala hasrat yang selalu kudamba dalam setiap hembusan nafasku
Hanya dia yang menghuni lenung jiwa ini, hanya dia yang menjadi ritme disetiap jengkal nafasku.... walau hanya sebatas angan
Tak pelak batin merasa, merasa letih menghadang setiap gejolak yang terasa...
Memendam ... selalu memendam... hasrat jiwa
Ketahuilah kau yang terindah dari akhir cintaku... serta akhir hidupku.. walau kau kini telah jauh pergi dari diriku

Senin, Juni 08, 2009

Umpatan sang raga pada sang jiwa

Hujamlah aku selalu dengan segala rasa wahai jiwa
Tidak kah kau sadari klau aku sudah muak akan segala hal yang terasa
Wahai jiwa renta yang menyayat....
Yang mengumandangkan cinta yang kau anggap tulus walau kau tersakiti
Buat apa terus kau sakiti... bila memang rasa itu tak pernah temiliki
Dimana titik ... nadirmu telah runtuh dan kau semakin terhujam dalam lara yang begitu dasyat
Kau anggap penantian itu adalah pengorbanan akan sebuah cinta
Ya... memang cinta memang harus berkorban ... tapi apakah kau tau dia merasa apa yang kau rasa...
Tidak ... itu khan jawabnya... lalu apa yang kau harapkan dari cinta yang kau punya, kau gengam dengan segala aral yang menimpamu... apa... apa.... katakan pada dirimu apa... apa.....
Cintamu adalah penantian yang panjang yang kau pajang dan kau pahat jauh didasar lubuk hatimu.... kau tau dia mememang bukan yang terbaik bagi dirimu.... dan tak kan pernah ada yang terbaik bagimu... kau tau itu... kau mengerti itu...
Mengapa kau selalu sakiti raga ini terus menerus dengan segala rasa yang kau rasa padahal kau sendiri tak mengetahui kemana arah asa itu berjalan... padahal kau tau buat apa kau rasa hal itu bila kau sendiri selalu menghujam... buat siapa kau buktikan... bila Dia yang kau rasa tak pernah merasa.... tak cukupkan seluruh hidupmu terhujam akan cinta.... buai membuai... itulah cintamu......
Cukupkanlah kau rasa... aku sang raga tak kuat menahan segala yang kau rasa...
Kau begitu menyakitkan dan selalu mencampakan aku dalam kehampaan....
Berilah arti tuk menjalani sisa hidup ini... sampai kapan kah kau... akan terus begitu wahai jiwa....
"cintamu suci... cintamu tulus dan dibalik itu cintamu tak termiliki.... karena dia tak pernah ada rasa itu untukmu... yakinlah selalu setiap apa yang ku ucapkan wahai jiwa... takan pernah ada cinta untukmu dari orang yang kau cintai...."
Sadarilah... bunuhlah segala keinginan itu.... mulailah melangkah tanpa ada cinta sedikitpun... dalam dirimu.... mungkin itu akan lebih baik untuk sisa hidup ini....
Sadarilah......

Dilematik rasa diri

Rasa yang jauh didasar hati... engan tuk mengerti
Selalu menghujam diri ... tak ingin merasa tapi tetap terasa
Selalu kupungkiri..... tapi gema selalu memekik
Kubunuh setiap hadir getar yang terasa ... bukan aku tak mau.... bukan aku tak mau...
Apalah guna kurasa hadirnya didalam diriku
Sayatan sembilu semakin menusuk kalbu
Mengeleparkan jiwa menyakiti raga
Diantara damba.... diantara rasa ... Menghujat diri....
.... Perih ....
Dalam begitu dalam.......
Inikah sebentuk cinta yang diagungkan ataukan hanya sebentuk fatamorgana
Diantara pantas dan tidak.....dalam pengapaian hasrat yang mengelora
Cipta rasa yang bergejolak ... terpekik sang raga... terkapar sang jiwa.... lebur hancur sang hati
Khayalan demi khayalan tercipta perlahan....
Hancur terbunuh dalam sehela nafas...
Sesak diri... sesak batin.... Sesak menyeluruh...
Antara mengerti, menyadari serta memungkiri
Tiada ada saat yang pasti ... Untuk melepaskan segala aral yang menimpa diri
Hanya ada menghujam... menyakiti diri sampai tak sadarkan diri

Minggu, Juni 07, 2009

Ku ingin menikmati dan menghujam


Siang kembali beranjak malam....
Langit cerah dengan berjuta bintang hadir...
Sang rembulan menampakan pesonanya...
Kutengadahkan kepalaku ... merasuki apa yang terjadi dalam alam ini
Dingin angin malam disudut sepi dengan ditemani ladang singkong
Kuingin merengkuh sang rembulan tapi aku hanya orang kerdil
Yang diangap tak berarti bagi sang rembulan
Kuingin berbaur dengan bintang agar lebih menyemarakan malam....
Tapi aku tak bercahaya seperti sang bintang
Indah mereka berpadu .. menambah keindahan kelam yang berbalut
Kunikmati dengan nanar hati
Dengan memendam sejuta rasa.. yang masih belum bisa kutepiskan
Sungguh kutak kuat menahan aral yang bergejolak memenuhi rongga
Andai aku bisa merengkuh bulan dan menikmati terangnya
Andai aku bisa berbaur dengan bintang... mungkin kesunyiaan ini bisa kulepaskan sejenak
Tapi aku hanya sesosok manusia yang hanya bisa melihat, mendamba dan berkhayal
Nyata itu tak ada ... indah... bagiku
Malam mulai beranjak pelan... kukhan coba menikmati segala yang terasa
Walau perih mengulung jiwa dan raga aku khan terdiam sendiri menikmati setiap gejolak yang terlahir...
Bulan kau begitu indah... ijinkan aku memelukmu dalam damai
Bintang kau begitu mempesona ijinkan aku merasa khan nikmat bersamamu
Akupun terhujam ... diantara pohon-pohon yang sedang tumbuh
Diareal pematang hijau.... tapi kurasa perih yang sangat melanda...
Ach.... aku sang pemimpi.. aku sang ilusi aku .... tak berarti...
Kuraih dan kucium tanah basah... ku ucapkan ... kapan aku akan kembali padamu... agar aku tak merasa segala perih ini terus dan terus....
Hembusan angin semakin keras menerpa...
Aku ingin menghujamkan diri dalam lara sesakit sakitnya..... sampai aku tak kuasa menahannya...
Malam ini ditengah sang rembulan yang indah, dibawah hamparan sang bintang diareal hijau tumbuhan singkong membentang....

Teman saat lembur


"AJARI AKU RAHASIAMU by TANGGA"

Telah kutempuh segala cara
Tuk sembuhkan rasa kecewa
Ku belajar tuk berhenti mencintaimu
Dan membunuh rasa ini

Ajariku cara melupakanku
Agar kutetap kuat tanpa perlukanmu
Agar terbiasa kudapat jalani hidup tanpa cintamu
Ajari aku rahasiamu

Dulu kukira katamu sungguh
Kan kita plihara rasa cinta hingga akhir masa
Belajar tuk menjaga dan saling percaya
Namun kini tak berarti

Ajariku cara melupakanku
Agar kutetap kuat tanpa pelukanmu
Agar terbiasa kudapat jalani hidup tanpa cintamu
Ajari aku rahasiamu

Sejauh langkah larikan dari kerinduan
Tak kutemukan cara tuk lupakanmu
Aku hanya inginkan rahasiamu yang bisa
Sembuhkanku dari luka lama yang
Menjerat menyayat hati

Ajariku cara melupakanku
Agar kutetap kuat tanpa perlukanmu
Agar terbiasa kudapat jalani hidup tanpa cintamu
Ajari aku rahasiamu

Ajariku cara melupakanku
Agar kutetap kuat tanpa perlukanmu
Agar terbiasa kudapat jalani hidup tanpa cintamu
Ajari aku rahasiamu

Mungkin harus kubunuh semua rasa ini

Kunikmati sisa kehidupanku...
Disini kuberada... di areal kehidupan yang sedang kupelajari
Hujaman diri .... semakin mengulung kembali
Letih raga yang tercipta berbalut batin yang bergumul merasa
Rasa kecewa akan diri dalam ketidak berdayaan
Semakin hari semakin jelas...
Atau hanya sebuah kesimpulan kekeliruan semata...
Aku kembali bungkam...
Tak ada goyah dalam diri lagi...
Aku muak dengan segala rasa ini...
Sendiri... ya kehidupanku memang sendiri
Itu yang semakin ada dalam benakku
Tak perlu cinta... tak perlu rasa tak perlu....
Tak perlu ada yang kupertahankan lagi dalam kehidupan...
Aku akan mencoba sendiri dalam kehidupan ini...
Kuingin membunuh semua rasa yang ada tanpa sisa
Bunuh.... bunuh segala yang ada... sehingga tak ada rasa perih itu lagi
Muak............ sungguh muak aku akan diri sendiri

Meregang sebelum berebah 06/06


"Perkataan Untuk Hati"

Kala surya terbenam jadilah kelam
Siang berganti dengan malam
itulah kehidupan.....
Berganti, berputar.... saling melengkapi
Terciptalah irama keindahan dalam kehidupan
Sedangkan apa yang terjadi dalam kehidupanku
Hanya sebuah pengorbanan sedang keinginan dan damba....hanya ada dalam benak belaka... hanya tercipta dalam khayalan semata...
Perih pedih adalah nyata
Mungkin itu sudah jalan dari kehidupanku
Kini perlahan kusadari harus kubunuh semua khayalan indah itu, biarkanlah menjadi mimpi semu belaka.. terpendam dalam jiwa, merasa hanya sebuah rasa, terbungkam... memunafikan diri...
Jalani hidup dalam lara.... Ihklaskan



"Just for D34TH LOVE"

Jangan pernah ada harapan itu lagi
Bunuhlah segala mimpi itu
Biarkanlah lara selal menyertai jiwa dan langkah
Karena sejauh kau melangkah, sejauh kau berjalan, sejauh kau mencari... takan pernah kau temui sebersit rasa yang kau damba....
Tutuplah semua yang bergejolak dan menyayat
Kuyakin kau bisa
Karena kebahagiaan memang takan pernah tercipta untukmu...
Bunuhlah gejolak jiwa
Matikanlah....
Karena kau tak digariskan mendapatkan nya dalam nyata
Terimalah kenyataan ... malau terasa perih
Cobalah tuk selalu menikmati setiap jengkal laramu.... Sendiri



"Before midnight"

Malam semakin larut
Sepi semakin merasuk
Suara binatang malam semakin jelas mengema
Disini kuberada... mencoba menghalau apa yang terasa
Satu bayang tercipta... Kucoba menghalau dan menepiskannya....
Agh.....
Hitam malam pekat kelam
Biarlah tubuh ini melambung terbang
Mengitari dunia khayal yang tak pernah nyata
Menengelamkan diri... membunuh batin dengan rasa yang tak pernah henti
Mengoyak jiwa .... meregangkan raga
Sunyi terhenyak dalam sudut ruang hampa kehidupan
Sendiri.... tak ada damba yang menghangatkan jiwa hampa...
Semua itu telah berlalu....
.... PERGI ....!!!! ....

Yang kuingin

Kutarik hela nafas panjang... kurasakan menyeluruh ..
Sudah begitu jauh perjalanan kutempuh
Kumenjalani terus menjalani
Mengabaikan hasrat jiwa
Sendiri kuberanjak ... melangkah menelusuri hari
Mimpi datang dan pergi, harap timbul tenggelam, terhempas, terhenyak, terkubur...
Masa ... hanya membenamkan diri darai segala yang menimpa
Kuabaikan keinginan batin... kuhujamkan diri bila getar itu kembali hadir
Arti hidup makna hidup... kujalani dengan menghuja, mengindahkan segala rasa yang mengema
Terhujam... Terkapar...kelam semakin kelam... dan tenggelam
Sekian lama udara dunia ini terhirup...masih terasa ada keinginan tentang harap mimpi itu
Dimana sebuah kais kehidupan.. damba.. Tapi apakah aku pantas !!!
Damai jiwa ketenangan hati ... saling mengasihi ...mengerti serta mengayomi
Kuterdiam menelaah diri ... dan kuselami....


...... Hela nafas menekan, fikiranpun berputar, hati bergemuruh, jiwa bergejolak... terus... terus...kucoba menyatukan, mencari kesimpulan atas segala yang terasa... serta teralami ... terus dan terus.........

Tabir hitam malam semakin kelam... suara jangkrik berpadu dengan cacing tanah..
Kuingin merengkuh semua damba itu... jauh dari lubuk hati yang terdalam... tapi aku merasa tak pernah pantas...
Sudahlah harus kutepiskan semua...Takan mungkin ada hal itu untukku...
Jalani terus menjalani .... hidup jauh dari mimpi.. serta buaian indah damba
Harap itu harus mati... berhenti...
Biarlah rasa ini penuh dengan perih... bila itu memang takdir diri

Tuk Para mahluk Manisku

Kumencari kehidupan untuk mereka
Mahluk manis pemacu keinginan untuk terus melangkah
Tanpa ada letih yang kuhiraukan
Kumengais kehidupan untuk mereka
Dimana jiwa raga kupacu tuk terus... dan terus bekerja tanpa letih
Ku tau mereka masih belum cukup mengerti dengan segala perjalan akan kehidupan ini
Ku sanggat merindu akan segala tingkah laku mahluk manis itu
Tapi ku terus menekan... menekan segala gejolak yang melanda
Kuharap suatu saat nan mereka akan mengerti atas segala situasi yang terjadi saat ini
Bukan aku tak sayang bukan aku tak memiliki rasa rindu... tapi disinipun demi kalian semua
Kita sama-sama berkorban .. atas jiwa ini
Tapi kehidupan harus terus berpacu
Kehidupan semakin terus berubah dan aku harus terus mencoba memacu sebisaku
Walau aku tak tahu bagaiman hasilnya.. kuharap kalian selalu memberi kekuatan kepadaku
Maafkan aku belum dapat menjumpai kalian mahluk manisku
Tapi ketahuilah kulakukan semua ini demi kalian..... dan kehidupan kalian
Masih begitu panjang perjalanan yang akan kalian tempuh
Ku korbankan kehidupanku tuk berada bersama kalian....karena kais kehidupan ini kutemukan disini
Bersabarlah wahai mahluk manisku.... Do'akan aku selalu
Bila kalian tak terima ... kuterima dengan ikhlas bila kalian membenciku
Aku akan selalu berjuang dan terus berjuan untuk kalian
walau perih kurasa dalam menjalani hari.....

(Fadhil, Adha, Salsabilla)

Sabtu, Juni 06, 2009

Goresan 06-06

"WHY"
Kelemahan jiwaku adalah merasa
Kenapa rasa itu masih mengema
Apa dasar hasrat itu... tercipta !!!
Bila hanya sebuah buaian jiwa
Dimanakan harus kulantukan melodi jiwa, jika rasa hanya sebuah semu.....
Hari beranjak... berlalu mengilas
Berjuta kesibukan mengulungku
Tapi rasa itu tetap mengema, mengelitik hati, melayangkan jiwa.... aral..ll...
Tak kutepis... tak kupungkiri
Rasa atas diri ... terciptalah nadir rindu
Kubiarkan mengoda , menghujam... menyayat
Kenapa.... kenapa... masaih ada rasa itu ... padahal aku engan.....


" BILA "
Bila cinta itu adalah kemurnian mengapa harus ada kemunafikan
Bila cinta itu adalah ketulusan mengapa ada makian
Bila cinta itu adalah kejujuran mengapa selalu ada kebohongan
Bila cinta itu adalah anugrah mengapa begitu lara
Bila cinta itu adalah makna apa sebenarnya yang terdapat dalam rasa itu


"Don'T"
Jangan pernah kau berharap akan cinta itu lagi....
Sudah kau paham bahwa tak akan pernah ada cinta tercipta untuk dirimu
Jangan pernah kau berkhayal tentang keindahan itu lagi
Karena hidupmu adalah kelam serta hitam
Jangan kau kais mimpi itu.... karena mimpi itu terlalu mahal untukmu
Pergilah berlalu bersama jiwa melayang.... terkapar diatas krikil-krikil tajam



"Pandangi dan Nikmatilah"
Pandangi dan nikmati.... hitam malam beserta rintik hujan
Pandangi dan nikmati.... Lembut angin menyentuh... serta aroma tanah basah...
...Rasakan...
...Satukan...
...Berbaurlah...
Pandangi dan nikmatilah... rintik yang menghujam serta irama daun....
...Pahamilah...
Tengelamlah bersama riuh yang tercipta..

Goresan ... dibawah rintik hujan

21.45 (di mess diatas sebuah kasur,parung)

Hujan mulai turun membasahi bumi
Dingin semakin menusuk
Kumerebahkan diri
Mencoba menarikan pena
Mengambarkan rasa .... gejolak jiwa yang terbersit dalam lenung hati
Rintik hujan jatuh ke bumi... Irama indah tercipta
Merdu... seiring sayatan sembilu jiwa yang pilu
Rindu... rindu... irama memekikan kalbu...
Hitam kugoreskan pena diatas kertas yang kumuh
Deras semakin deras ... hujan turun menghujam bumi
Keras dan semakin keras dentuman irama jiwa ini
Peluh letih sang raga....bercampur peluh letih jiwa



22.07

Kututup hari ini dengan lafaz do'a
Untuk jiwa serta segala yang terasa
Buat segala makna yang terukir
Di hari ini... dimana sebuah takdir yang telah aku lewati
Kumerebahkan diri, melepas letih.. bersama rintik hujan yang kian lirih
Kupejamkan mata......
Kulantunkan do'a.....
Agar esok lebih bermakna...
Agar esok kutemukan jawab atas segala yang kucari
Semoga....semoga .... dan semoga aku masih diberi waktu untuk tetap menghirup udara esok hari
Mataku terpejam..tubuhku terdiam... hatiku tetap melayang... dan.....hilang



22.33

Kumencari cara untuk menghalau semua rasa ini
Karena aku sangat sayang padanya
Aku mencari jalan untuk pergi .... karena aku sangat mencintainya
Kini kurindu ..... sungguh kurindu ... dan kutenggelam dalam hujaman rasa
Kutanyakan pada diri..
Kutanyakan pada hati ... apa itu berarti .... untuknya??
Getar aroma rasa... bersama bayangan indah membunuh kalbu..
Kuterkapar tak bisa memejamkan mata
Melayang sudah jiwa... terkapar sang raga
Hanya hati melantunkan tembang galau....

"Wahai kau yang kusayang"
Kau bidadari dalam angan
kau bidadari dalam jiwa
Kau tercipta dengan berjuta angan
Kau yang telah mengukir rasa
Kau yang membangkitkan asa yang telah lama mati
Dan kini kau telah membunuh kembali
Hati telah terpahat
Jiwa telah terpaut
Hasrat telah tercipta
Angan telah mengema.... MATI..
Kau beri.... kau pergi ... aku sendiri menghujam diri
Kini hidupku penuh dengan maki
Kini hidupku penuh dengan bungkam
Memunafikan diri.... atas segala rasa yang terjadi
Walau kini kau telah pergi berlalu....tak peduli
Aku tetap terjerembab dengan segala rasa ini
Wahai sayangku.... ajari aku bagaiman cara melupakanmu...
Karena rasa asa ini selalu mengambarkan kepiluan...
Ajarilah aku cara membunuh rasa ini...

After work

Parung, 04 juni 2009
Usai kerja 20.21 wib

Perlahan kucoba mengindahkan hasrat jiwa
walau terasa dalam lenung
Berjuta rasa mengema........
Kuindahkan terus kuindahkan....
Kucoba melangkah tuk mencoba memperbaiki diri dari kehidupan yang berbeda dari sebelumnya

Yang kuinginkan dan selalu kuinginkan dia selalu bahagia dalam menjalani kehidupannya
.....Dan.....
Kuabaikan semua hasrat jiwa yang bergejolak
Menekan segala yang terasa... memendam dalam getaran jiwa
Sore ini kucoba mengores apa yang kurasa..

"Ku lantunkan Do'a"
Malam bergulirlah dengan pekat mu
Selimuti diri bersama kelammu
Bulan janganlah kau perlihatkan dirimu
Bintang jangalah kau keluar dari peraduanmu
Kuingin menikmati kelam
Kuingin menikmati dingin dan hitam
Bergulir dan terus bergulir..
Bawalah aku tengelam
Disini ....dalam sudut kehidupan yang sedang kujalani..
Bersama bait-bait mimpi ... kucoba kutata serpihan itu kembali
Walau harap itu telah lama mati
Tapi rasa itu tetaplah asa ... tak terhenti...
Kutatap hitam malam...kunikmati dingin kelam..
Kurangkaikan kata... kulantuntankan do'a
Kutitipkan bersama gejolak jiwa serta gemuruh alam yang mengelegar
Hitamku,gelapku,kelamku... dan berjuta aral yang terasa
Kubersihkan diri dengan air sucimu.. sekujur tubuh
Kurentangkan sejadah... kupanjatkan asmamu
Kumohon atas hitam, kelam, atas gejolak rasa yang melonjak
Hari ini lusa dan nanti... agar aku lebih mengerti apa yang harus kulalui, lebih sabar menjalani setiap kendala yang di hadapi
Atas langkah.. atas kehidupan.. yang sedang kutapaki

Minggu, Mei 31, 2009

Runtuh nya jiwa


Runtuh jiwa... runtuhnya sebuah kepercayaan akan hidup...
Dimana temaram selalu membayangi... menyelimuti dalam setiap langkah dan hembusan nafas
Kemana semua arah menuju, dimana semua berakhir terasa gamang serta tak menentu
Dilematik atas segala yang terjalani mencabik diri membisukan hati
Kala temaram semakin menjadi kelam serta menuju kedalam hitam
Jiwa mengelepar tak tentu.... menahan atas sangaran hasrat yang begitu menekan, menerjang...
Rasa telah menghancurkan jiwa dimana serpihanya sudah tak bisa ditata
Rasa telah menghujam melukai dalam .....
Mencoba bangkit tapi tetap terhujam
Rasa itu telah membunuh segala kepercayaan yang ada bersama jiwa yang rapuh
Kini hanya tertinggal raga kosong, rapuh, dengan berjuta hampa didalamnya
Tak mampu berharap lagi... tak ingin menuai mimpi lagi... tenggelam semakin tenggelam
Runtuhnya jiwa .... telah menghancurkan kepercayaan akan kehidupan

Semakin


Semakin tenggelam...
Dimana saatku ditinggalkan sang jiwa
Dia pergi dan entah kapan kembali...
Sepi, galau, sunyi, kelam, hitam yang membayangi
Menerkam... mengelamkanku....
Lirih.... sesak bergumul dalam tubuh ... yang terbungkus rapuh
Terangnya dunia terasa kelam dan hampa
Sendiri raga ini semakin terasa sendiri ....
serasa tak bisa menopang atas segala yang menerpa kian aral......
Bertahan dengan berjuta lirih... pedih... perih..... semakin menjadi
Kemana jiwa itu... kapankah kan kembali atau tidak akan kembali
Merayapi hari... merayapi waktu ... jam demi jam,menit demi menit,detik demi detik.... Hitam.
Tak tentu bersama rasa yang semakin membelenggu
Menghujam terus menghujam, menghenyakan serta dengan perlahan membunuh diri
Jiwa beranjak pergi semakin jauh dan tak terselami
Raga semakin rapuh menunggu saat nya tiba...
Tak ada tujuan tak ada harapan..
Hanya tinggal sebuah kenangan ....
Jiwa pergi hati telah mati....


.


Safe MY Soul


Jiwa ini meregang dalam kehampaan kehidupan...
Jiwa ini menahan berjuta rasa yang tak bisa diraba...
Jiwa ini terkapar dalam pengharapan..
Mengelepar ......
Karena kini harapan itu semakin pudar... menjauh... semakin menjauh
Tenggelam sang jiwa.. semakin dalam kedalam kelam
Gelap yang ada ... memenuhi ruang
Membuat jiwa tak bisa melihat arah mana yang harus di tempuh...
Meraba hanya meraba... kadang terjungkal dalam lobang terluka karena serpihan serpihan yang terinjak....
Semakin lama semakin nanar ... segala peluh dan luka semakin memburuk
Jiwa... semakin terkapar... harapan yang ada kini telah pudar
Sambil mencoba melangkah ... sang jiwa tetap bertahan...
Jiwa .. mencoba membunuh segala yang bergejolak dalam dirinya
Dia tau dia harus membohongi dirinya menghujam membunuh segala yang terbersit...
Jiwa... terkapar...
Jiwa.. meregang .... dalam kekelaman pekat.... Hitam dan gelap tak ada cahaya yang menembusnnya...
Jiwa... jiwa.....
Semakin hari semakin renta... bukan karena usia... tapi karena apa yang melanda yang selalu menghenyakanmu dalam lara...
Jiwa ... kau sendiri... kau sendiri menjalani langkah kelammu...
Tak ada yang meraihmu... karena cahaya itu tak tembus padamu..
Jiwa... bertahanlah sekuat dirimu... biarlah harapan itu pergi...
Bertahanlah karena hidup itu hanya sekejap...
Jiwa... beristirahatlah... sejenak ... lalu cobalah melangkah kembali walau dalam kelam yang sangat pekat.... sampai ajal memisahkan kita...

Kembalilah wahai jiwa


Jiwa ... dimanakah kau berada....
Dimanakah kau kini... Jengah ini telah memburuk...
Kembalilah dalam raga...
Kelam ini sudah terlalu lama... hitam ini semakin tebal...
Datanglah wahai jiwa... jangan kau pergi terlalu lama
Aku tak bisa mengapai keberadaanmu
Pulanglah tunaikan apa yang sudah digariskan
Jangan kau biarkan raga ini tak menentu...
Jangan kau biarkan raga ini terombang ambing dalam rasa
Berat terasa berat ku menopang raga serta rasa ini... kembalilah...
Tanpamu... kesingkronan tak ada...
Semua berjalan sendiri... smua ingin berkerja sendiri
Aku letih wahai jiwa...
Lama ... kau pergi dari raga ini... dan ini yang terlama yang pernah teralami
Jiwa... aku tak bisa menyentuhmu.... aku tak bisa menyusulmu..
Raga ini masih harus menapaki dunia... jangan kau tinggalkan begitu saja...
Kembalilah... kita topang semua yang terjadi bersama....
Jiwa... kuharap kau mendengarkan apa yang sedang terjadi...
Kembalilah ... kembalilah....

... Koe ...


Ku berlari.... tapi terdiam...
Ku memaki .. tapi tak keluar suatu katapun...
Dimanakah aku ini......
Diamkah.... atau berlarikah... atau .......
Apa yang terjadi..... Apa.....!!!!!
Ach.....
Ku coba menampar kelar.... diri ini..
Sakit... aku masih sadar... karena masih bisa merasa...
Raga.... ya... Raga... yang merasa sakit...
tapi.. dimanakah keberadaanku..... dimana???
Jiwa ... meninggalkan sang raga...
Jiwa ... itu pergi datang.. pergi datang ... datang pergi...
Kosong... hampa... sunyi...
Ach....
Hamparan luas keindahan dunia...
Hamparan luas makian dunia
Hamparan luas keajaiban dunia
Hamparan luas maha sempurna yang tertangkap oleh mata....merasuk dalam jiwa...
Hamparan luas jiwa.... atas diri... sehingga sulit untuk diselami ... apa lagi menemukan sebuah titik tuk dimengerti
Aku berlari.... masih disini
Aku memaki ... masih tak ada lafaz yang keluar...
Aku menghujam diri... tapi masih berdiri
Aku tak mengerti..... semakin tak mengerti pergulatan kehidupan ini...

Sabtu, Mei 30, 2009

Maaf Malaikat kecil ku

Kemanakah arah itu menuju
Aku mengejar semua hanya demi mereka...
Ku abaikan rasa sakit yang ada demi malaikat - malaikat kecil itu
Aku tak pernah memberi tahu jatuh bangun
Sakit yang melanda ... yang menerpa aku terdiam merasa sendiri
Tapi apakah dia mengerti sebagai istri dan ibu bagi malaikat - malaikat itu..
Aku memang rindu padan mereka... aku jauh bukan aku ingin tapi aku mencari yang harus kucari yang tak bisa kudapati disana...
Maafkan aku dengan berjuta makna... bukan aku menelantarkan kalian
Aku hanya ingin mecari apa yang bisa kuberi
Ada tidaknya keberadaanku... aku harap kalian mengerti wahai malaikat kecilku
Berjuta sakit yang aku rasa.. berjuta sakit yang aku indahkan saat aku berada disana hanya demi kalian...
Kadang aku meneteskan mata saat kalian terlelap manis dalam tidurmu...
Sedih berkecamuk duka....
Kalian adalah keindahan hidupku yang tersisa
Menjadi semanggat dalam kehampaan hidupku
Tanpa kalian mungkin aku dah pergi.....
Maafkan aku dengan berjuta maaf menelantarkan kalian disana...

Jumat, Mei 29, 2009

Aku pergi

Aku pergi untuk melangkahkan kaki...
Aku pergi untuk mencari
Secerca harap....
Secerca keindahan hidup...
Walau aku tak dapat berharap lebih
Aku tetap khan mengapai semua yang ada dalam benak dan jiwa
Meskipun hitam akan selalu menyertai...
Walau kelam masih menyelimuti...
Menerjang akan mencoba terus menerjang
sampai nafas ini terlepas dari raga
Dimana detik kutemukan damai indah itu
meski gertir akan tetap menghadang
langkah harus tetap .......... kedepan bukan terdiam

Bandung saat perpisahan

Sudah sekian banyak hari yang kulalui...

sudah sekian banyak aral yang kutemui..

kini kuharus pergi... jangan halangi...

Semua yang terjadi adalah sebuah kenangan indah...

Dimana pahatan dan pelajaran bergumul menjadi satu dalam kehidupan

Disini dimalam ini... dimana aku mengenang sejuta kisah yang terukir di atas teras.. dinding-dinding bisu...

Aku harus beranjak pergi.. tuk mengapai dan terus mencari

Mengais dan mengorek apa arti kehidupan hakiki ini...

Sudut bandung yang kelam kunikmati ... aku akan kembali dengan jiwa yang lain..

Kutitipkan sejuta kenangan indah dan getir kehidupan dimana aku pernah menghirup semuanya diatas muka bumimu...

Ijinkan aku pergi... dan doakanlah aku dapat menemui apa yang menjadi diri ini...

Terima kasih atas segala yang pernah ada...

Dan kini ku pergi....

Kamis, Mei 28, 2009

Meronta Jiwa


Meronta jiwa.. meregang sang batin

... Hampa ...

Kuukir nadir jiwa yang meregang karena Asa

Kutatap mega dalam kelam yang tak kunjung hilang

Kutarik diriku terjerembab dalam kehampaan, begitu hitam

... Dimana ...

... Kemana ...

Aku buta... aku tak dapat meraba, aku terbelenggu ruang

Semakin dalam... semakin dalam... dimana cahaya itu..!!!

Letih dalam langkah

Letih dalam upaya

... Letih ...

Hela nafas hanya tinggal sepenggal... jalan itu belum dapat terlihat

Dimana cahaya itu dapat kugapai.....

walau hanya sebias, serca .... walau hanya sbeuah harap

Kuingin lepa ... kuingin lepas .... kuingin lepas

... Pupus ...

Tak adakah harap atas diri

Masih kulihat hitam... masih kulihat kelam, masih kurasa hampa

Tak bisa kah keluar dari segala yang mengulung, mengujam, menerkam, menekan....

Tubuh raga terasa semakin renta, rapuh menopang segala yang melanda

Ingin merasa, ingin merasa walau hanya sepenggal nafas lalu hilang

Harap.... hanya berharap ....

Nyata memeluk kelam

Rahasia semua masih rahasia atas perjalanan yang melelahkan

... Diam ...

Sejenak ... sekejap

Beristirahat dan kembali menerjang badai

R.I.P