Rasa itu menekan semakin dalam
telah kucoba kupungkiri sekian lama...
BUat apa ada..
Buat apa masih menjelma
saat hadir menyentuh jiwa
Kupandangi seraut wajah jingga
Masih sama kutemui berkas yang ada
Pada nanar jiwa dan senyuman
Keindahan atas sunggingan tak sebanding nanar yang terkuak dari mata
Mengapa...
untuk apa aku menelusuri dalam
Bukakah itu telah menjadi bait lampau
Masih terdiam tanpa bekas
Hanya menatap tak berarah
Tak menemukan jawab ... atas mengapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar