Minggu, Maret 27, 2011

Ku Mohon atas apa Yang melanda


Ya aLLah dalam lenung sepi kupajatkan doa...
Memohon terhadap tapak kehidupan dunia
Sungguh begitu takut diri ini merasa....
Atas tapak kehidupan yang nyata



Ya Allah.....
Sujud hamba dalam kesunyian....
Mengemakan sayatan dalam lenung jiwa
Yang terus mengores dalam ..... atas rasa asa dan damba
Ya Allah....
Berkali kali aku memohon
Tiada kuasa hamba menahan....
Sungguh kekuatanku telah memudar...

Ya Allah .....
Kekhawatiran mulai tumbuh
Saat memejamkan mata.... mungkinkah saat membuka mata masih akan terliat dunia
Hatiku mulai galau....

Ya Allah
Rapuh raga jiwa dan rasa yang terasa
Gundah, Gamang menjejaki dunia...
Nadir yang di hasilkan sang asa... menghujamkan diri dalam keinginan yang melanda
Dunia atas keindahan yang penuh dengan dilema

Ya Allah
Setiap jengkal lafaz serta doa yang kupanjatkan atas permohonan jiwa
Nistakah keinginan itu, atau damba yang tercipta atas asa itu terlalu tinggi
Mengabaikan terus mengabaikan.... tapi keletihan selalu hinggap
Tiada kepercayaan lagi yang ada, hampa semakin terasa menusuk raga

Ya Allah
Titik nadir ini begitu menghujam
Salah .... atau Dosakah rasa itu
Mengharap damba dunia atas rasa yang memberikan damba dan harapan
Letih menaifkan diri atas tapak yang terpahati

Ya Allah
Indah yang ada Indah yang Tercipta atas sebongkah jiwa yang mendendangkan irama
Detik terus berlalu
Menit telah lewat
Tak terasa mungkin telah sampai usia
Gambaran gambaran itu jelas.... Tapi tiada ada untuk terjalani

Ya Allah
Goresan ini adalah sebuah permohonan
Jiwa raga dan asa ...... Atas damai yang teringini
Bila memang tak ada cipta asa itu menjadi nyata ....
Bersihkan diri ini atas asa dan damba
Matikan hasrat jiwa yang mengumandangkan keindahan dunia

Ya Allah
Biarlah semua tersimpan dalam
Biarlah semua menjadi pahatan terakhir dalam kehidupan
Atas diri yang selalu menginginkan tapi menaifkan

Ya Allah...
Hamba memohon atas kehidupan yang belum terjalani
Bukan hamba mengingkari atas apa yang Kau beri tapi Sudut perih ini sudah tak kuat menekan hasil cipta asa
Tak ingin Naif, Tak ingin memungkiri, Sungguh diri membutuhkannya ... mengharapkannya .... mendambannya
Dimana saat fikiran merasuk dan hati terpuruk serta raga berdendang membuat getaran sehingga jiwa terhempas
Mungkin lebih baik tiada, bahkan tak pernah akan ada lagi
Sehingga tiada harapan, damba, bayangan, untuk rasa

Ya Allah
Yang terbaik adalah MilikMu....
Apa Yang tercipta adalah KehendakMu
Hamba hanya memohon untuk apa Yang terjelma dalam diri
Ketiada mampuan Hamba... atas rasa damba dan menekan untuk segala kemunafikan yang terjelma
Jadikanlah hamba tiada rasa untuk sebuah asa yang selalu di damba


Amien.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar