ketahuilah wahai jiwa yang merasa akan kaidah asa yang di namakan cinta
Menjadikan hasrat yang bergelora untuk tertuaikan dalam nyata
Hamparan mahligai kehidupan yang penuh dengan berjuta angan serta damba
Meniti pada garis indah kehidupan dunia
Merasa semua adalah kehendak yang paling teringini
Merasakan apa yang terasa .... membuahkan keinginan yang sungguh memiliki berjuta makna
Menyanyikan kidung tentang aral yang melanda atas sukma yang memuja
Duhai asmara yang melanda jiwa mendayu dalam deburan getaran tak beraturan
Terangi yang gelap ... gelapkan yang terang saat keinginan menjadi nyata saat keinginan terpuruk tak terjamah
Ketahuilah wahai jiwa, kau yang merasa akan apa yang ada dan terjelma
Raga hanya sebuah bentuk media
Hadirkan yang terindah untuk raga bukan sebuah dilema yang menghempaskan
wahai jiwa yang merasa ... kehidupan adalah titah atas sebuah perjalanan yang harus terlewati dimana apa yang teringini mungkin itu yang dicamkan sebgai yang terbaik untuk melintasi sebuah perjalanan menapaki tapi semua itu belum tentu benar... karena apa yang teringini apa yang terasa dalam hati ... belum tentu benar adanya.... belum tentu ada .. dalam lembaran putih perjalanan sebuah kehidupan...
Meski demikian wahai jiwa ....
Kehidupan perlu getaran sukma .. perlu ada sebuah khayalan rasa, sehingga terjadi pemacuan dan menjadikan kehendak tuk melintasi krikil krikil tajam dalam kehidupan
Wahai jiwa yang merasa .. tetaplah merasa walau itu tak ada... tetaplah memuja meski itu hanya sebuah dilema...
Persembahkanlah kemurnian rasa yang tulus dan penuh makna tanpa meminta untuk dapat menjadi sama seperti apa yang terasa ....
Atas hasrat dan keinginan lahiriah manusia .... dalam ketidak sempurnaan menjalani kehidupan dan menjejaki langkah dalam altar dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar