Kucoba menuliskan hasrat jiwa yang terasa selama menjalani hidup tuk mengapai dan pencarian makna hidup yang sesungguhnya, jatuh bangun dalam menjalani perjalanan, terangkai melalui kata, walau hanya sebuah kiasan yang mengambarkan gejolak jiwa atas diri saat menapaki kehidupan Yang Fana
Sabtu, Maret 19, 2011
Di ambang batas
Di ambang batas
tertahan ..... menekan dalam lenung jiwa
Mengejar apa keinginan atas sebuah hasrat diri
telanjangi hati ...
Ilusi ..
Menjejali.... atas damba keindahan duniawi
Hasrat hati mencari, sebuah asa sulit dapat terhenti
Nyanyian kidung mengalun, menyentuh sudut diri
Walau kini tak sendiri lagi,
Mengema damba.... tak pernah tertemui
Melepas lirih desakan hati, atas nyayian asa membumbung .....tinggi,
Sebuah kesempurnaan mimpi ...
Di ambang batas
Nyanyian semakin lirih.....
Telah tercurahkan ....
Lukisan, ukiran atas pahatan asa ... murni ...
Tiada kemunafikan ... hanya ingin merasa, seperti lintasan damba atas cerita indahan hidup
Hela nafas tersentak, kicauan hati bernyanyi ...
Ilusi ... atas asa penciptaan kalbu
Pilu, peluh mengulung
Diambang batas
Damba keinginan peniadaan berbaur dalam satu
Menghentakan, Menginginkan, Menepiskan
Raga bak ternoda
Pengemis asa pada jiwa yang merasa
Aroma tak terarah
Ta bungkam untuk mengungkapkan
Ta bungkam untuk mencurahkan
Ta bungkam menahan rasa
Tapi semua tiada
Ungkapan sebuah kejujuran jiwa, terliat bak peminta
Kegersangan jiwa menjadikan buta
Memuja ta henti
Mengagungkan ... untuk diri
Diambang batas
Tiada kekuatan diri
Sisa hampa mengulung raga
Ukiran rasa terpahat, dalam... membentuk wujud pada lenung jiwa
Pupus
Meniadakan tak semudah saat mengadakan
Ta perlu diungkapkan, ta perlu di lukiskan .... lagi
Lenung jiwa tetap merasa meski damba menghasilkan kerinduan atas hasrat
Sadari arti
Ilusi kehidupan .... terindah (cinta)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar