Kucoba menuliskan hasrat jiwa yang terasa selama menjalani hidup tuk mengapai dan pencarian makna hidup yang sesungguhnya, jatuh bangun dalam menjalani perjalanan, terangkai melalui kata, walau hanya sebuah kiasan yang mengambarkan gejolak jiwa atas diri saat menapaki kehidupan Yang Fana
Rabu, Maret 30, 2011
Tiada
Tiada .....
Tak ada.....
Apa yang terasa tak terasa...
Kemana
Terasa gamang tapak yang ada
Pergi ... tak terjamah
Hitamkan hari yang terlalui
Dimana ......
Hilang.....
Minggu, Maret 27, 2011
Ku Mohon atas apa Yang melanda
Ya aLLah dalam lenung sepi kupajatkan doa...
Memohon terhadap tapak kehidupan dunia
Sungguh begitu takut diri ini merasa....
Atas tapak kehidupan yang nyata
Ya Allah.....
Sujud hamba dalam kesunyian....
Mengemakan sayatan dalam lenung jiwa
Yang terus mengores dalam ..... atas rasa asa dan damba
Ya Allah....
Berkali kali aku memohon
Tiada kuasa hamba menahan....
Sungguh kekuatanku telah memudar...
Ya Allah .....
Kekhawatiran mulai tumbuh
Saat memejamkan mata.... mungkinkah saat membuka mata masih akan terliat dunia
Hatiku mulai galau....
Ya Allah
Rapuh raga jiwa dan rasa yang terasa
Gundah, Gamang menjejaki dunia...
Nadir yang di hasilkan sang asa... menghujamkan diri dalam keinginan yang melanda
Dunia atas keindahan yang penuh dengan dilema
Ya Allah
Setiap jengkal lafaz serta doa yang kupanjatkan atas permohonan jiwa
Nistakah keinginan itu, atau damba yang tercipta atas asa itu terlalu tinggi
Mengabaikan terus mengabaikan.... tapi keletihan selalu hinggap
Tiada kepercayaan lagi yang ada, hampa semakin terasa menusuk raga
Ya Allah
Titik nadir ini begitu menghujam
Salah .... atau Dosakah rasa itu
Mengharap damba dunia atas rasa yang memberikan damba dan harapan
Letih menaifkan diri atas tapak yang terpahati
Ya Allah
Indah yang ada Indah yang Tercipta atas sebongkah jiwa yang mendendangkan irama
Detik terus berlalu
Menit telah lewat
Tak terasa mungkin telah sampai usia
Gambaran gambaran itu jelas.... Tapi tiada ada untuk terjalani
Ya Allah
Goresan ini adalah sebuah permohonan
Jiwa raga dan asa ...... Atas damai yang teringini
Bila memang tak ada cipta asa itu menjadi nyata ....
Bersihkan diri ini atas asa dan damba
Matikan hasrat jiwa yang mengumandangkan keindahan dunia
Ya Allah
Biarlah semua tersimpan dalam
Biarlah semua menjadi pahatan terakhir dalam kehidupan
Atas diri yang selalu menginginkan tapi menaifkan
Ya Allah...
Hamba memohon atas kehidupan yang belum terjalani
Bukan hamba mengingkari atas apa yang Kau beri tapi Sudut perih ini sudah tak kuat menekan hasil cipta asa
Tak ingin Naif, Tak ingin memungkiri, Sungguh diri membutuhkannya ... mengharapkannya .... mendambannya
Dimana saat fikiran merasuk dan hati terpuruk serta raga berdendang membuat getaran sehingga jiwa terhempas
Mungkin lebih baik tiada, bahkan tak pernah akan ada lagi
Sehingga tiada harapan, damba, bayangan, untuk rasa
Ya Allah
Yang terbaik adalah MilikMu....
Apa Yang tercipta adalah KehendakMu
Hamba hanya memohon untuk apa Yang terjelma dalam diri
Ketiada mampuan Hamba... atas rasa damba dan menekan untuk segala kemunafikan yang terjelma
Jadikanlah hamba tiada rasa untuk sebuah asa yang selalu di damba
Amien.......
Kamis, Maret 24, 2011
sebuah perjalanan
Deru sang roda bergesekan antara besi dan besi
Membuat bunyi decitan..
Hiruk pikuk manusia tenggelam dgn apa yg ada dlm benak mereka..
Deru itu smkin menderu.. Meninggalkan sbuah kota.. Begitu jg dengan irama jiwaku..
Sesak yg menekan, atas gelombang aral sang rasa.. Yang membuatku melambung.. Menembus batas dan terhujam..
Terkapar,terhempas..tak berdaya diatas altar kehidupan..
Sesak smakin menekan..
Peluh bercucuran.. Batin meneriakan.. Diri meredam..
Deru semakin menderu.. Suara smkin jelas ditimbulkan bersama bertambahnya laju..
Otak smakin terasa sakit..
Menelan atas gelora yg ditimbulkan..
Semakin lama semakin tak terbendung..
Lirih smakin lirih...
Hanya pelan ku ucapkan..
Aku Rindu padamu Cintaku
Salahkah aku dengan apa yang aku rasakan
Salahkah aku dengan cinta yang tercipta
Salahkah aku.. Dengan smua yg ada..
Ku coba diam.. Menekan dalam..
Deru semakin menderu..
Membawa raga pergi.. Dan segumpal asa atas rasa..
Padamu ... Hanya padamu duhai cintaku
Sesak smkin menekan, remasan diotak smakin terasa..
Tapi deru itu tak peduli..
Antara sadar dan tidak hati kecilku berucap..
Aku tak kuat sungguh aku tak kuasa..
Kasihku
Senin, Maret 21, 2011
untuk sebuah rasa
aku ucapkan cinta karena aku cinta...
Mengatakan dengan seksama karena itulah yang terasa
Tiada apapun .... yang teringkari...
Bukan tak mau diam... bukan tak mau memendam dan bukan tak tau diri...
Pencurahkan, pengungkapan karena sungguh memerlukan hal itu....
Aku butuh cinta
Aku butuh kamu...dalam mengarungi hidup
Cinta itu perlu di ungkapkan agar di ketahui..
Cinta itu juga perlu di jelaskan agar di mengerti
Cinta juga perlu singkronisasi ... agar selaras
Apakah harus munafik dengan diam.... tapi sebetulnya menginginkan
Apakah harus memendam padahal hati selalu bergejolak...
Tidak ... lebih baik terjabarkan walaupun tercampakan...
Kurasakan apa yang terasa dengan segala ketulusan
Orang bilang kalau cinta itu tak harus memiliki....
Aku sudah muak dengan kata seperti itu ...
Bagiku merasa cinta karena sangat membutuhkannya, memerlukanya ...
karena letihku .... mengapai ..
Tak apa tercampakan ....
ku jujur akan diri sendiri .... sebab apa yang ada tercurahkan...
Banyak orang bilang jodoh pati lara ada di tangan Nya...
Tapi bila semua itu tidak teraih .. mencoba di raih ... maka tidak akan ada...
Apa yang ada didunia ini tidak akan dapat di raih dengan diam
Bila memang dengan diam akan teraih juga .. maka tak ada manusiapun bekerja keras untuk meraih sesuatu....
Aku cinta... sungguh aku cinta dan itu bukan dusta... dan mendustaimu....
ku harap kau tau itu wahai cintaku
Sabtu, Maret 19, 2011
Di ambang batas
Di ambang batas
tertahan ..... menekan dalam lenung jiwa
Mengejar apa keinginan atas sebuah hasrat diri
telanjangi hati ...
Ilusi ..
Menjejali.... atas damba keindahan duniawi
Hasrat hati mencari, sebuah asa sulit dapat terhenti
Nyanyian kidung mengalun, menyentuh sudut diri
Walau kini tak sendiri lagi,
Mengema damba.... tak pernah tertemui
Melepas lirih desakan hati, atas nyayian asa membumbung .....tinggi,
Sebuah kesempurnaan mimpi ...
Di ambang batas
Nyanyian semakin lirih.....
Telah tercurahkan ....
Lukisan, ukiran atas pahatan asa ... murni ...
Tiada kemunafikan ... hanya ingin merasa, seperti lintasan damba atas cerita indahan hidup
Hela nafas tersentak, kicauan hati bernyanyi ...
Ilusi ... atas asa penciptaan kalbu
Pilu, peluh mengulung
Diambang batas
Damba keinginan peniadaan berbaur dalam satu
Menghentakan, Menginginkan, Menepiskan
Raga bak ternoda
Pengemis asa pada jiwa yang merasa
Aroma tak terarah
Ta bungkam untuk mengungkapkan
Ta bungkam untuk mencurahkan
Ta bungkam menahan rasa
Tapi semua tiada
Ungkapan sebuah kejujuran jiwa, terliat bak peminta
Kegersangan jiwa menjadikan buta
Memuja ta henti
Mengagungkan ... untuk diri
Diambang batas
Tiada kekuatan diri
Sisa hampa mengulung raga
Ukiran rasa terpahat, dalam... membentuk wujud pada lenung jiwa
Pupus
Meniadakan tak semudah saat mengadakan
Ta perlu diungkapkan, ta perlu di lukiskan .... lagi
Lenung jiwa tetap merasa meski damba menghasilkan kerinduan atas hasrat
Sadari arti
Ilusi kehidupan .... terindah (cinta)
bila cinta itu sebuah Noda
Jika cinta ada sebuah noda
Yang mengotori setiap hasrat dan keinginan
Jika cinta Adalah kotor
Yang selalu membuat hitam lenung hati dan jiwa ini
Jika cinta adalah nadir kelam
Yang selalu menghujamkan raga dalam hitam
Mungkin setiap manusia tidak akan menginginkinkan cinta...
Mengharapkan sebuah rasa yang mengebu dalam dada....
Tapi cinta adalah hasrat yang selalu teringini dalam setiap insan manusia
Dimana harap damba....keinginan saling mengisi, saling memberi, saling menyayangi ....
Tapi bagiku cinta dalah sebuah Noda
Karena harapan yang ada itu terlalu indah ...
Terlalu cantik ..... terlalu memukau ...
sangat diingini hasrat jiwa raga ... menyeluruh dalam tubuh....
Cinta bagiku adalah sebuah pengharapan yang tinggi
Saking tingginya hanya bisa di pandang .... tak dapat terjamah
Cinta bagiku hanya ada dalam angan dan lenung jiwa dan mengujamkan... raga pada setiap getaran yang tercipta disaat hentakan nafas terhembuskan
tapi aku memerlukannya...
Aku membutuhkannya...
kurasakan cinta dengan ketulusan... walau itu sebuah noda dalam diriku
Kurasakan cinta dengan kesungguhan ... walau apa yang terasa tak pernah menyatu
Kutau dengan segala situasiku saat ini tak mungkin ada cinta untukku... tak mungkin keindahan itu ada seperti yang teringini.....
Bukan cinta yang salah ... tapi aku yang salah ... atas rasa .. atas asa... atas jiwa yang merasa... atas segala yang ada ....
Cinta adalah noda indah yang terukir jauh dari lubuk hati...
Cinta .... adakah kau kan kutemui.... ataukah hanya fatamorgana hidupku ini...
Yang mengotori setiap hasrat dan keinginan
Jika cinta Adalah kotor
Yang selalu membuat hitam lenung hati dan jiwa ini
Jika cinta adalah nadir kelam
Yang selalu menghujamkan raga dalam hitam
Mungkin setiap manusia tidak akan menginginkinkan cinta...
Mengharapkan sebuah rasa yang mengebu dalam dada....
Tapi cinta adalah hasrat yang selalu teringini dalam setiap insan manusia
Dimana harap damba....keinginan saling mengisi, saling memberi, saling menyayangi ....
Tapi bagiku cinta dalah sebuah Noda
Karena harapan yang ada itu terlalu indah ...
Terlalu cantik ..... terlalu memukau ...
sangat diingini hasrat jiwa raga ... menyeluruh dalam tubuh....
Cinta bagiku adalah sebuah pengharapan yang tinggi
Saking tingginya hanya bisa di pandang .... tak dapat terjamah
Cinta bagiku hanya ada dalam angan dan lenung jiwa dan mengujamkan... raga pada setiap getaran yang tercipta disaat hentakan nafas terhembuskan
tapi aku memerlukannya...
Aku membutuhkannya...
kurasakan cinta dengan ketulusan... walau itu sebuah noda dalam diriku
Kurasakan cinta dengan kesungguhan ... walau apa yang terasa tak pernah menyatu
Kutau dengan segala situasiku saat ini tak mungkin ada cinta untukku... tak mungkin keindahan itu ada seperti yang teringini.....
Bukan cinta yang salah ... tapi aku yang salah ... atas rasa .. atas asa... atas jiwa yang merasa... atas segala yang ada ....
Cinta adalah noda indah yang terukir jauh dari lubuk hati...
Cinta .... adakah kau kan kutemui.... ataukah hanya fatamorgana hidupku ini...
Selasa, Maret 15, 2011
Suratku untukumu
@kayu manis , 22:18
Teruntukmu yang ada dalam hatiku...
Wahai kau yang ada dalam hatiku, kuingin kau tau betapa kerinduan ini menghujamku...
Wahai kau yang ada dalam hatiku, kuingin kau tau betapa batin ini tersiksa ... bila tanpamu.....
wahai kau yang ada dalam hatiku, tak sejenakpun aku ingin melepas bayangamu... tak sedetikpun aku ingin kehilangan dirimu
wahai kau yang ada dalam hatiku ... kalbuku selalu medengdangkan irama, menembangkan getaran yang dasyat sehingga aku tak kuasa menahannya.... dan semua itu tentangmu...
wahai kau yang ada dalam hatiku ... luruhku atas asa ini yang selalu kupersembahkan padamu sebagai cinta atas ketulusanku ...
wahai kau yang ada dalam hatiku yang membentuk sebuah rasa cinta untukku, yang memanahkan gelora atas kalbu
wahai kau yang ada dalam hatiku .... sudah berulang kali aku ucapakan.. aku katakan dan entah berjuta kata yang kubuat sebagai persembahan atas rasaku padamu ... atas cintaku padamu .....
wahai kau yang ada dalam hatiku ..... jauh dari dasar hati yang paling dalam kucoba menuliskan sebuah surat untukmu....
Dimana setiap guratannya adalah pengambaran tentang rasa cintaku padamu, walau kutau belum tentu apa yang aku rasa sama dengan apa yang kau rasa padaku....
Tapi aku tak peduli akan hal itu....
Yang kutau aku merasakan hal itu ... selagi aku mampu tuk melukiskannya akan kulukiskan...
wahai kau yang ada dalam hatiku sebentuk cintaku telah kupersembahkan padamu,walaupun suratan takdir belum tentu akan tersatukan...
wahai kau yang ada dalam hatiku bersemayam indah dalam kalbuku...... kulayangkan bait kata ini, meski tiada indah.... tapi memiliki makna tersendiri dalam hatiku ....
wahai kau yang ada dalam hati sebagai cintaku yang selalu membuatku rindu bila tiada akanmu meski sedetikpun, sedetak jantungku berdebar... selalu ada kamu
wahai kau yang ada dalam hatiku....tulisan ini surat ini kupersembahkan untukmu ....
hanya untukmu sebagai pengambaran atas rasaku ... yang tak tertahan ...
wahai kau yang selalu ada dalam hatiku.... sungguh aku sanggat dan selalu merindumu...
olehku untukmu yang memiliki asaku ....
kutitipkan
kutitipkan salamku pada lembayung senja....
dimana sang mentari akan tenggelam ....
kutitipkan salamku pada deburan angin yang membawa pergi sang awan
kutitipkan salamku pada gemericik hujan
kutitipkan salamku pada bergulirnya sang malam...
Bukan aku tak dapat mengucap...
Bukan aku tak dapat menyatakan...
Bukan .....
Saat kutitipkan salam pada sang senja agar kau tau ... aku selalu mengingatmu diakhir hari ... dimana siluet yang ada membawa keindahan ... yang tak jemu untuk dinikmati layaknya wajahmu, dirimu dan apa yang ada padamu
Saat kutitipkan pada sang mentari ... bukan berarti akan menenggelamkan segala apa yang ada bersamanya tapi ... aku yakin sang mentari akan membawa kembali esok hari .... sebagai penerang dalam kelam, seperti dirimu yang memberi terang dalam kelamku, yang membawaku bangkit dalam ketengelamanku
Saat kutitipkan pada angin .... dimana dia dapat mengeserkan sang awan hitam menjadi langit yang terang dan indah ... seindah wajahmu dan senyummu wahai kau yang memiliki asaku
Saat gemericik hujan ... turun dimana dia memberi kesejukan, gemuruh yang ada mengingatkan seperti layaknya dirimu ... dimana kesejukan terpancar saat ku dekat denganmu dimana gemuruh asa ini .... selalu menyebut namamu....
dan disaat bergulirnya sang malam dimana kesunyian dan kelam itu hadir, dan mahluk beristirahat dengan damai, kuingin kau wahai sayangku ..... pembasuh dalam kesunyian dan kehampaanku dalam menapaki kehidupan ini ... sehingga aku mampu melewati hitam kelam dunia, sampai akhir nanti saat di mana aku tertidur ... dalam damai .... bersama pelukan indah cintamu ..... dan tak terbangung di esok hari
(untukmu yang ada di hatiku yang kurasa ada tapi tiada)
Tulisan yang tak dapat tertuang
Kucoba menuliskan apa yang ada dan terasa dalam jiwa
tapi tiada kata satupun yang bisa kutuangkan
Semakin kucoba semakin terasa sakit....
Mengapa harus begini ....
Intisari apa yang ada dalam hal yang terjadi
Kelu sudah jiwa ini....
Batin terkapar mencoba melepaskan hasrat yang melanda
Tiada harap yang mencoba terbentuk
Tiada mimpi yang coba tercipta
Melepas nadir yang melanda
Atas rasa kehidupan dunia
Pada setiap keindahan yang tercipta
Sebuah lukisan atas dunia
Hanya fatamorganalah yang ada
Jamahan jamahan ilusi yang membumbungkan diri
Mahligai indah itu harus mati bersama cinta yang bersemi tapi tak dimengerti
bukan tak ingin... bukan tak ada pengharapan itu lagi
serpihan yang ada atas rasa yang seharusnya tiada ...
Terhadap kecupan maut sang cinta ...
tapi tiada kata satupun yang bisa kutuangkan
Semakin kucoba semakin terasa sakit....
Mengapa harus begini ....
Intisari apa yang ada dalam hal yang terjadi
Kelu sudah jiwa ini....
Batin terkapar mencoba melepaskan hasrat yang melanda
Tiada harap yang mencoba terbentuk
Tiada mimpi yang coba tercipta
Melepas nadir yang melanda
Atas rasa kehidupan dunia
Pada setiap keindahan yang tercipta
Sebuah lukisan atas dunia
Hanya fatamorganalah yang ada
Jamahan jamahan ilusi yang membumbungkan diri
Mahligai indah itu harus mati bersama cinta yang bersemi tapi tak dimengerti
bukan tak ingin... bukan tak ada pengharapan itu lagi
serpihan yang ada atas rasa yang seharusnya tiada ...
Terhadap kecupan maut sang cinta ...
Rabu, Maret 09, 2011
... Masih saja ....
Masih saja mencari arti padahal jawaban itu telah pasti
Masih saja mencari padahal hal itu tak ada dalam diri
Tak dapatkah menerima
Sebuah kehidupan yang ada ....
Wahai jiwa jangan pernah merasa apa yang terasa
Bukankah telah terketahui dimana akhir itu berakhir
Meski apa yang teridamkan harus terhentikan
Bukankah telah biasa kelam ini tercumbui
Kesendirian jadi teman dan sunyi .. yang selalu menyelimuti
Disaat kehampaan dan kegalauan menerpa diri... sendiri terhempas dalam gulungan badai kehidupan
Biarkan sayatan - sayatan kehidupan itu menyayatm,membersitkan luka aral kehidupan semakin dalam
cukuplah sunyi malam yang selalu menemani dimana tercurahkan isi hati ... tanpa satu insanpun yang menemani ...
kesendirian adalah kesendirian yang dimiliki kehidupan dan perjalanan ini bila dalam keadaan tak berdaya
Hiduplah tanpa .. sebuah asa yang terharapkan karena segala kemurnian itu takan pernah akan ada
Bunuhlah segala mimpi atas keindahan dunia karena tiada
Meski terakui indah itu sungguh indah bagi yang merasakannya dan terdekap dalam nyata ....
tapi tidak untuk diri ...
Nikmati saja malam dan kesunyian ... bersama hembusan dan suara yang terlantunkan baik dari jiwa maupun hati ...
Agar diri ini tak lagi mencari karena jawaban yang akan tertemui sama seperti dulu tiada yang berubah sama sekali
Masih saja mencari padahal hal itu tak ada dalam diri
Tak dapatkah menerima
Sebuah kehidupan yang ada ....
Wahai jiwa jangan pernah merasa apa yang terasa
Bukankah telah terketahui dimana akhir itu berakhir
Meski apa yang teridamkan harus terhentikan
Bukankah telah biasa kelam ini tercumbui
Kesendirian jadi teman dan sunyi .. yang selalu menyelimuti
Disaat kehampaan dan kegalauan menerpa diri... sendiri terhempas dalam gulungan badai kehidupan
Biarkan sayatan - sayatan kehidupan itu menyayatm,membersitkan luka aral kehidupan semakin dalam
cukuplah sunyi malam yang selalu menemani dimana tercurahkan isi hati ... tanpa satu insanpun yang menemani ...
kesendirian adalah kesendirian yang dimiliki kehidupan dan perjalanan ini bila dalam keadaan tak berdaya
Hiduplah tanpa .. sebuah asa yang terharapkan karena segala kemurnian itu takan pernah akan ada
Bunuhlah segala mimpi atas keindahan dunia karena tiada
Meski terakui indah itu sungguh indah bagi yang merasakannya dan terdekap dalam nyata ....
tapi tidak untuk diri ...
Nikmati saja malam dan kesunyian ... bersama hembusan dan suara yang terlantunkan baik dari jiwa maupun hati ...
Agar diri ini tak lagi mencari karena jawaban yang akan tertemui sama seperti dulu tiada yang berubah sama sekali
suasana malam
Disini bersama tembang irama rasa jiwa
Segelas kopi beberapa bungkus rokok
kunikmati deburan dingin menghembus raga
Tak tau apa yang ada di benak
Hanya kurasakan sakit dibelakang kepalaku ...
Tak tau apa yang aku rasa ...
kumatikan hasrat yang mengelora dalam dada
walau rasa ini masih ingin aku rasa
Kutundukan kepala, bersama helaan nafas yang semakin berat
membunuh arti yang teringini...
dan meniadakan sampai akhir nanti ...
Selasa, Maret 08, 2011
Jika cinta itu telah di Haramkan
Apapun yang ada dan terasa telah tersembahkan ....
Walau hanya dalam bentuk tulisan...
Cinta yang ada itu hadir karena diri memerlukan nya
Pencarian pengapaian kadang membuahkan kesakitan
Karena khayalan yang tercipta begitu indah
Cinta sebuah ketulusan yang berasal dari asa atas sebuah ketertarikan yang memukau jiwa
Cinta untuk kehidupan atas kehidupan dunia ... begitu banyak pengagungan didalamnya
Entah bagaimana bila cinta itu di haramkan untuk diri
Kehidupan tanpa cinta untuk sebuah realisasi atas keinginan yang mengebu
.......
Kucoba memahami setiap getaran yang ada ...
yang tercipta dalam rongga diri
Kugapai dan terus kugapai ...
Tapi apa yang ADA Untuk diri tak seindah sebuah khayalan
Nyata adalah tiada ...
mahligai indah adalah karam dalam kehidupan...
Bila ku anggap cinta itu haram ...
Ya mungkin cinta itu haram buat diri ini ...
karena tiada nyata kugengam dalam nyata kehidupan ini ...
Walau hanya dalam bentuk tulisan...
Cinta yang ada itu hadir karena diri memerlukan nya
Pencarian pengapaian kadang membuahkan kesakitan
Karena khayalan yang tercipta begitu indah
Cinta sebuah ketulusan yang berasal dari asa atas sebuah ketertarikan yang memukau jiwa
Cinta untuk kehidupan atas kehidupan dunia ... begitu banyak pengagungan didalamnya
Entah bagaimana bila cinta itu di haramkan untuk diri
Kehidupan tanpa cinta untuk sebuah realisasi atas keinginan yang mengebu
.......
Kucoba memahami setiap getaran yang ada ...
yang tercipta dalam rongga diri
Kugapai dan terus kugapai ...
Tapi apa yang ADA Untuk diri tak seindah sebuah khayalan
Nyata adalah tiada ...
mahligai indah adalah karam dalam kehidupan...
Bila ku anggap cinta itu haram ...
Ya mungkin cinta itu haram buat diri ini ...
karena tiada nyata kugengam dalam nyata kehidupan ini ...
IF Love Is BLinD
ada sebuah perkataan ...
Bahwa cinta itu buta ...
CINTA itu tidak buta ... cinta itu terasa dan menjelma ...
Yang membikin buta bukan sebuah cinta melaikan keinginan dalam pengapaian ...
Cinta itu hanya sebentuk rasa yang tercipta dari asa atas ketertarikan pada seseorang dan menginginkan dia menjadi bagian dalam kehidupan yang terjalani
Bukan Cinta yang naif ...
tapi diri yang melakukan hal itu ...
dan diri sendiri yang membutakan itu ...
Cinta itu hanya sebuah bentuk pemujaan dimana saat merasakan hal itu ... manusia akan merasa hampa bila tiada terungkapkan, akan merasa tertekan bila tak terlukiskan, akan merasa yang lebih dari yang lebih biasa dirasakan
Cinta itu butuh direngkuh ... karena didalamnya butuh pengorbanan... bukan hanya memendam dalam diri ...
Cinta itu ada bila kita anggap ada, Cinta itu itu menjelma bila kita tuangkan ....
Bersatu tidaknya sebuah Cinta tergantung keinginan ... diantara yang merasa
Memperjuangkan atau mengabaikan (dengan catatan sama - sama merasa)
Begitu banyak kata yang mengagungkan atas nama Cinta
Begitu Banyak Yang terluka karena Cinta
Tapi bila hidup tanpa Cinta itu begitu hampa ... tak berpijak
Cinta .. memang di butuhkan setiap insan .... dan datangnya Tiada terduga
Sekali merasa mungkin tak dapat mudah melepaskannya (klau cinta itu benar tulus dan bukan sebuah permainan)
Cinta ... semakin di bahas tak habis kata dalam pengungkapannya dimana pahit getir, senang dan damai, suka dan duka .... menyeluruh menyatu ....
Cinta .... persembahan sebuah asa .. dan tak buta dia melihat dia merasa ... lebih dari otak yang bekerja dan memanipulasi apa yang teruntai dalam asa...
Kupersembahkan kata cinta untuk sebuah rasa .. dan tak kubohongi diriku bila aku merasa ... dan aku membutuhkan cinta .... oleh karena itu mengapai cinta ....
meski semua kini telah menjadi dilema ....
Kenyataan yang ada akan cinta bila memang tak ada.. hanya berisi pemujaan dan pemunafikan rasa...
Dimana jauh dalam diri ini merasa ... tapi data yang ada oleh sang otak memanipulasi untuk berkata tak ...
Semoga cinta ada ... semoga cinta tergapai ... walau tidak syukuri ... karena sudah pernah merasakan cinta ...
(untuk ku yang merasa tapi tiada .... )
Bahwa cinta itu buta ...
CINTA itu tidak buta ... cinta itu terasa dan menjelma ...
Yang membikin buta bukan sebuah cinta melaikan keinginan dalam pengapaian ...
Cinta itu hanya sebentuk rasa yang tercipta dari asa atas ketertarikan pada seseorang dan menginginkan dia menjadi bagian dalam kehidupan yang terjalani
Bukan Cinta yang naif ...
tapi diri yang melakukan hal itu ...
dan diri sendiri yang membutakan itu ...
Cinta itu hanya sebuah bentuk pemujaan dimana saat merasakan hal itu ... manusia akan merasa hampa bila tiada terungkapkan, akan merasa tertekan bila tak terlukiskan, akan merasa yang lebih dari yang lebih biasa dirasakan
Cinta itu butuh direngkuh ... karena didalamnya butuh pengorbanan... bukan hanya memendam dalam diri ...
Cinta itu ada bila kita anggap ada, Cinta itu itu menjelma bila kita tuangkan ....
Bersatu tidaknya sebuah Cinta tergantung keinginan ... diantara yang merasa
Memperjuangkan atau mengabaikan (dengan catatan sama - sama merasa)
Begitu banyak kata yang mengagungkan atas nama Cinta
Begitu Banyak Yang terluka karena Cinta
Tapi bila hidup tanpa Cinta itu begitu hampa ... tak berpijak
Cinta .. memang di butuhkan setiap insan .... dan datangnya Tiada terduga
Sekali merasa mungkin tak dapat mudah melepaskannya (klau cinta itu benar tulus dan bukan sebuah permainan)
Cinta ... semakin di bahas tak habis kata dalam pengungkapannya dimana pahit getir, senang dan damai, suka dan duka .... menyeluruh menyatu ....
Cinta .... persembahan sebuah asa .. dan tak buta dia melihat dia merasa ... lebih dari otak yang bekerja dan memanipulasi apa yang teruntai dalam asa...
Kupersembahkan kata cinta untuk sebuah rasa .. dan tak kubohongi diriku bila aku merasa ... dan aku membutuhkan cinta .... oleh karena itu mengapai cinta ....
meski semua kini telah menjadi dilema ....
Kenyataan yang ada akan cinta bila memang tak ada.. hanya berisi pemujaan dan pemunafikan rasa...
Dimana jauh dalam diri ini merasa ... tapi data yang ada oleh sang otak memanipulasi untuk berkata tak ...
Semoga cinta ada ... semoga cinta tergapai ... walau tidak syukuri ... karena sudah pernah merasakan cinta ...
(untuk ku yang merasa tapi tiada .... )
saat kerinduan itu memukau jiwa dan menghenyakan raga
Siang....
kupandangi pergerakan sang awan hitam ....
yang perlahan terbawa sang angin ....
menutupi altar bumi dimana tempatku berpijak ...
Sebuah asa mengema memenuhi hasrat jiwa ....
Kerinduan memunjak menenggalamkan aku dalam getaran sukma yang tak terjamah
Terpaan angin menerpa tubuh yang penuh dengan peluh ....
pandaganku terasa kosong menembuh langit kelam diatas kepalaku ...
Panas yang tak sampai bak oven yang memangang diri
ditemani segelas cappucinno dan sebungkus rokok
kuterlarut dalam aroma jiwa .....
akankah terjamah sang kerinduan yang semakin membumbung dalam rongga dada
Yang tak dapat kulukiskan lewat bait kata....
Semakin sakit kurasa otakku ini...
Penepisan atas risau jiwa membuatku tiada sehingga tenggelam dalam lautan kemunafikan
Tiada air mata yang bisa tercurahkan ... kering sudah ditelan masa yang merejam
Panas semakin memangang raga ini ...
Masih kupandangi pergeseran awan hitam itu ....
Beginikah rasa hatiku yang pilu yang selalu mendendangkan asa yang tiada menentu ...
Hela nafas kurasakan semakin berat ....
Kemana perginya sang damai ... ataukah tak terengkuh dalam diri
Kurindu sungguh kurindu ....
Dimana ku duduk bersimpu .... membacakan lafazmu ... yang sudah tak kulakukan beberapa saat ini...
Dimana dingin air wudu itu membawa kesejukan dalam raga
Kutatap diri yang penuh dengan berjuta nadir dosa ....
Akankah kubisa seperti dulu
Dimana bibir selalu mengucapkan asma Mu dalam setiap jengkal nafasku dan setiap kerinduanku dalam setiap diamku....
Aku telah jauh dan semakin jauh ...
Entah kapan aku kembali Pada Mu...
Setiap panggilan yang terdengar menyayat kalbu tapi aku tetap terdiam tak menghiraukan...
ketakutanku akan Mu ... karena begitu besar dosa yang kurengkuh ...
Diperjalanan hari ini....
Saat awan menutupi altar bumi...
Ku basuh diri dengan Kalimah Mu...
Ku bersujud akan Mu
Ku raih nada indah yang Memuja akan Mu
Dan ku Tengelam dalam damai Cinta Mu....
Ya .... Rabb
kupandangi pergerakan sang awan hitam ....
yang perlahan terbawa sang angin ....
menutupi altar bumi dimana tempatku berpijak ...
Sebuah asa mengema memenuhi hasrat jiwa ....
Kerinduan memunjak menenggalamkan aku dalam getaran sukma yang tak terjamah
Terpaan angin menerpa tubuh yang penuh dengan peluh ....
pandaganku terasa kosong menembuh langit kelam diatas kepalaku ...
Panas yang tak sampai bak oven yang memangang diri
ditemani segelas cappucinno dan sebungkus rokok
kuterlarut dalam aroma jiwa .....
akankah terjamah sang kerinduan yang semakin membumbung dalam rongga dada
Yang tak dapat kulukiskan lewat bait kata....
Semakin sakit kurasa otakku ini...
Penepisan atas risau jiwa membuatku tiada sehingga tenggelam dalam lautan kemunafikan
Tiada air mata yang bisa tercurahkan ... kering sudah ditelan masa yang merejam
Panas semakin memangang raga ini ...
Masih kupandangi pergeseran awan hitam itu ....
Beginikah rasa hatiku yang pilu yang selalu mendendangkan asa yang tiada menentu ...
Hela nafas kurasakan semakin berat ....
Kemana perginya sang damai ... ataukah tak terengkuh dalam diri
Kurindu sungguh kurindu ....
Dimana ku duduk bersimpu .... membacakan lafazmu ... yang sudah tak kulakukan beberapa saat ini...
Dimana dingin air wudu itu membawa kesejukan dalam raga
Kutatap diri yang penuh dengan berjuta nadir dosa ....
Akankah kubisa seperti dulu
Dimana bibir selalu mengucapkan asma Mu dalam setiap jengkal nafasku dan setiap kerinduanku dalam setiap diamku....
Aku telah jauh dan semakin jauh ...
Entah kapan aku kembali Pada Mu...
Setiap panggilan yang terdengar menyayat kalbu tapi aku tetap terdiam tak menghiraukan...
ketakutanku akan Mu ... karena begitu besar dosa yang kurengkuh ...
Diperjalanan hari ini....
Saat awan menutupi altar bumi...
Ku basuh diri dengan Kalimah Mu...
Ku bersujud akan Mu
Ku raih nada indah yang Memuja akan Mu
Dan ku Tengelam dalam damai Cinta Mu....
Ya .... Rabb
Senin, Maret 07, 2011
hasrat
ketahuilah wahai jiwa yang merasa akan kaidah asa yang di namakan cinta
Menjadikan hasrat yang bergelora untuk tertuaikan dalam nyata
Hamparan mahligai kehidupan yang penuh dengan berjuta angan serta damba
Meniti pada garis indah kehidupan dunia
Merasa semua adalah kehendak yang paling teringini
Merasakan apa yang terasa .... membuahkan keinginan yang sungguh memiliki berjuta makna
Menyanyikan kidung tentang aral yang melanda atas sukma yang memuja
Duhai asmara yang melanda jiwa mendayu dalam deburan getaran tak beraturan
Terangi yang gelap ... gelapkan yang terang saat keinginan menjadi nyata saat keinginan terpuruk tak terjamah
Ketahuilah wahai jiwa, kau yang merasa akan apa yang ada dan terjelma
Raga hanya sebuah bentuk media
Hadirkan yang terindah untuk raga bukan sebuah dilema yang menghempaskan
wahai jiwa yang merasa ... kehidupan adalah titah atas sebuah perjalanan yang harus terlewati dimana apa yang teringini mungkin itu yang dicamkan sebgai yang terbaik untuk melintasi sebuah perjalanan menapaki tapi semua itu belum tentu benar... karena apa yang teringini apa yang terasa dalam hati ... belum tentu benar adanya.... belum tentu ada .. dalam lembaran putih perjalanan sebuah kehidupan...
Meski demikian wahai jiwa ....
Kehidupan perlu getaran sukma .. perlu ada sebuah khayalan rasa, sehingga terjadi pemacuan dan menjadikan kehendak tuk melintasi krikil krikil tajam dalam kehidupan
Wahai jiwa yang merasa .. tetaplah merasa walau itu tak ada... tetaplah memuja meski itu hanya sebuah dilema...
Persembahkanlah kemurnian rasa yang tulus dan penuh makna tanpa meminta untuk dapat menjadi sama seperti apa yang terasa ....
Atas hasrat dan keinginan lahiriah manusia .... dalam ketidak sempurnaan menjalani kehidupan dan menjejaki langkah dalam altar dunia.
Menjadikan hasrat yang bergelora untuk tertuaikan dalam nyata
Hamparan mahligai kehidupan yang penuh dengan berjuta angan serta damba
Meniti pada garis indah kehidupan dunia
Merasa semua adalah kehendak yang paling teringini
Merasakan apa yang terasa .... membuahkan keinginan yang sungguh memiliki berjuta makna
Menyanyikan kidung tentang aral yang melanda atas sukma yang memuja
Duhai asmara yang melanda jiwa mendayu dalam deburan getaran tak beraturan
Terangi yang gelap ... gelapkan yang terang saat keinginan menjadi nyata saat keinginan terpuruk tak terjamah
Ketahuilah wahai jiwa, kau yang merasa akan apa yang ada dan terjelma
Raga hanya sebuah bentuk media
Hadirkan yang terindah untuk raga bukan sebuah dilema yang menghempaskan
wahai jiwa yang merasa ... kehidupan adalah titah atas sebuah perjalanan yang harus terlewati dimana apa yang teringini mungkin itu yang dicamkan sebgai yang terbaik untuk melintasi sebuah perjalanan menapaki tapi semua itu belum tentu benar... karena apa yang teringini apa yang terasa dalam hati ... belum tentu benar adanya.... belum tentu ada .. dalam lembaran putih perjalanan sebuah kehidupan...
Meski demikian wahai jiwa ....
Kehidupan perlu getaran sukma .. perlu ada sebuah khayalan rasa, sehingga terjadi pemacuan dan menjadikan kehendak tuk melintasi krikil krikil tajam dalam kehidupan
Wahai jiwa yang merasa .. tetaplah merasa walau itu tak ada... tetaplah memuja meski itu hanya sebuah dilema...
Persembahkanlah kemurnian rasa yang tulus dan penuh makna tanpa meminta untuk dapat menjadi sama seperti apa yang terasa ....
Atas hasrat dan keinginan lahiriah manusia .... dalam ketidak sempurnaan menjalani kehidupan dan menjejaki langkah dalam altar dunia.
Kamis, Maret 03, 2011
Sepengal lafaz untuk kehidupan
Waktu yang dinanti ...
Adalah waktu yang tak mungkin terjadi
Sejauh kumenghembuskan nafas di atas altar kehidupan
Dimana termulainya sebuah keinginan tuk meraih keindahan tuk merajut hasrat hati
Hasrat yang indah ... yang tak pernah terengkuh nyata ...
Nafas terus berhembus menjadikan sebuah pencarian ...
Pertanyaan demi pertanyaan terlontarkan di padukan dengan realita yang ada
Berjuta bayangan indah menghujamkan jiwa
Tiadakan apa yang teringini....
untuk jiwa atas hasrat
Kenaifan yang hanya tertinggal mengisi sisa kehidupan yang harus terlalui....
sudah tidak ada lagi kata mungkin....
Yang tertinggal hanya kata tiada dan tak kan ada
Bait indah asa jiwa, Bait indah getaran sukma indah .... tapi tak nyata untukku
Kubiarkan raga ini tetap ada dengan hasrat hati yang tiada,,,
Kubunuh rasa hati ... untuk diri atas perwujudan asa ...
karena waktu yang di nanti itu tiada sebesar aku menginginkan hasrat itu ada ...
Adalah waktu yang tak mungkin terjadi
Sejauh kumenghembuskan nafas di atas altar kehidupan
Dimana termulainya sebuah keinginan tuk meraih keindahan tuk merajut hasrat hati
Hasrat yang indah ... yang tak pernah terengkuh nyata ...
Nafas terus berhembus menjadikan sebuah pencarian ...
Pertanyaan demi pertanyaan terlontarkan di padukan dengan realita yang ada
Berjuta bayangan indah menghujamkan jiwa
Tiadakan apa yang teringini....
untuk jiwa atas hasrat
Kenaifan yang hanya tertinggal mengisi sisa kehidupan yang harus terlalui....
sudah tidak ada lagi kata mungkin....
Yang tertinggal hanya kata tiada dan tak kan ada
Bait indah asa jiwa, Bait indah getaran sukma indah .... tapi tak nyata untukku
Kubiarkan raga ini tetap ada dengan hasrat hati yang tiada,,,
Kubunuh rasa hati ... untuk diri atas perwujudan asa ...
karena waktu yang di nanti itu tiada sebesar aku menginginkan hasrat itu ada ...
waktu yang dinanti itu tiada kan ada
Waktu yang dinanti ...
Adalah waktu yang tak mungkin terjadi
Sejauh kumenghembuskan nafas di atas altar kehidupan
Dimana termulainya sebuah keinginan tuk meraih keindahan tuk merajut hasrat hati
Hasrat yang indah ... yang tak pernah terengkuh nyata ...
Nafas terus berhembus menjadikan sebuah pencarian ...
Pertanyaan demi pertanyaan terlontarkan di padukan dengan realita yang ada
Berjuta bayangan indah menghujamkan jiwa
Tiadakan apa yang teringini....
untuk jiwa atas hasrat
Kenaifan yang hanya tertinggal mengisi sisa kehidupan yang harus terlalui....
sudah tidak ada lagi kata mungkin....
Yang tertinggal hanya kata tiada dan tak kan ada
Bait indah asa jiwa, Bait indah getaran sukma indah .... tapi tak nyata untukku
Kubiarkan raga ini tetap ada dengan hasrat hati yang tiada,,,
Kubunuh rasa hati ... untuk diri atas perwujudan asa ...
karena waktu yang di nanti itu tiada sebesar aku menginginkan hasrat itu ada ...
Adalah waktu yang tak mungkin terjadi
Sejauh kumenghembuskan nafas di atas altar kehidupan
Dimana termulainya sebuah keinginan tuk meraih keindahan tuk merajut hasrat hati
Hasrat yang indah ... yang tak pernah terengkuh nyata ...
Nafas terus berhembus menjadikan sebuah pencarian ...
Pertanyaan demi pertanyaan terlontarkan di padukan dengan realita yang ada
Berjuta bayangan indah menghujamkan jiwa
Tiadakan apa yang teringini....
untuk jiwa atas hasrat
Kenaifan yang hanya tertinggal mengisi sisa kehidupan yang harus terlalui....
sudah tidak ada lagi kata mungkin....
Yang tertinggal hanya kata tiada dan tak kan ada
Bait indah asa jiwa, Bait indah getaran sukma indah .... tapi tak nyata untukku
Kubiarkan raga ini tetap ada dengan hasrat hati yang tiada,,,
Kubunuh rasa hati ... untuk diri atas perwujudan asa ...
karena waktu yang di nanti itu tiada sebesar aku menginginkan hasrat itu ada ...
Selasa, Maret 01, 2011
Nadir jiwa memanjatkan sebuah lafaz
Tuhan ....
Untuk sekian kali aku mohon atas jiwa ku dalam sebuah titik
Hilangkan semua rasa bila rasa itu tiada
Biarkanlah aku cumbu dilema bila memang itu yang harus aku lakukan
Tuhan ...
Bukan aku tak menginginkan apa yang ada menjadi indah
Tapi lebih jauh apa yang ada telah semakin menghujam
Bukan pula aku tak mau memperbaiki apa yang ada
Karena telah kucoba dan kucoba, tetap saja terkoyak ...
Tuhan ...
Kau yang mengerti tentang salah dan benar yang harus di jalani
Intisari dari apa yang sedang terjadi ...
Tapi bukan aku mendahului kehendak Mu atau lancang pada Mu ...
Untuk Kesekian kalinya aku mohon ...
Hilangkan rasa atas keindahan dunia apa yang selalu kudamba dan kuingini....
Tuhan .,.
Diantara kesunyian malam ini di pertengahan waktu kelam
Ku mohon kabulkanlah .....
Tegarkanlah aku untuk menahan setiap jengkal dilema yang ada ....
Untuk sekian kali aku mohon atas jiwa ku dalam sebuah titik
Hilangkan semua rasa bila rasa itu tiada
Biarkanlah aku cumbu dilema bila memang itu yang harus aku lakukan
Tuhan ...
Bukan aku tak menginginkan apa yang ada menjadi indah
Tapi lebih jauh apa yang ada telah semakin menghujam
Bukan pula aku tak mau memperbaiki apa yang ada
Karena telah kucoba dan kucoba, tetap saja terkoyak ...
Tuhan ...
Kau yang mengerti tentang salah dan benar yang harus di jalani
Intisari dari apa yang sedang terjadi ...
Tapi bukan aku mendahului kehendak Mu atau lancang pada Mu ...
Untuk Kesekian kalinya aku mohon ...
Hilangkan rasa atas keindahan dunia apa yang selalu kudamba dan kuingini....
Tuhan .,.
Diantara kesunyian malam ini di pertengahan waktu kelam
Ku mohon kabulkanlah .....
Tegarkanlah aku untuk menahan setiap jengkal dilema yang ada ....
sebersit malam dalam kerancuan jiwa
kunikmati malam kubunuh angan atas apa yang teringini
Bersama dingin yang menusuk rongga diri
Sengalan jiwa menusuk lenung ....
Aroma begini penuh dengan aneka
MElambungkanku dan menghujamkanku
Sesak nafas menahan apa yang ada
Panas menyeluruh dalam raga
Dingin sekaligus menerjang ....
Kusumbangkan senyum atas nanar jiwa...
sura jangkrik mampir ditelinga... pekikan irama celuler phone mewarnai
semakin menghujamkanku....
Ego ... semua egoku ... kataku selalu itu selalu terngiang dalam benakku
Perbaikilah apa yang ada dan semua itu atas kesalahanmu...
Dia sangat mencintaimu .... dia menantimu .... sebagai seorang wanita ... sebagai seorang ibu dari anak - anak mu...
masih terbaca jelas tulisan itu masih terngiang jelas kata itu .....
Malam ini kucoba menelaah apa yang menjadikan semua itu terjadi ... menurut apa yang kualami ...
tapi sudahlah bila aku memakai fikiranku mungkin aku yang benar, klau memakai fikiranya aku selalu salah ...
Yang jelas tiada yang salah dan yang benar...
Ritme kehidupan atas kejenuhan apa yang di alami, atas apa yang terjadi
walau kadang tertuangkan... tapi tak dapat disimpulkan ...
Disini pada sebuah sudut malam ...
Hanya aku maki diri sendiri ...
Atas apa yang sedang aku alami dan membuat diri ini semakin terhujam...
tersa setengah otakku semakin sakit walau sudah ku tahan sedari tadi ....
Kesadaran hampir hilang ... tapi kan kucoba terus menahan ....
Kuharap apa yang tiada karena tak mungkin ada....
bahkan takan ada untukku
Sebuah jiwa yang dapat membuatku tegar ... atas apa yang sedamg aku geluti
tapi ...
Mlam semakin beranjak dan tulisanku semakin kacau sekacau apa yang sedang aku rasa...
ku ingin meredakan jiwa tapi tak dapat terlepaskan ...
semua hilang seiring hilangnya sebuah jiwa yang kudamba...
dan aku ....
Bersama dingin yang menusuk rongga diri
Sengalan jiwa menusuk lenung ....
Aroma begini penuh dengan aneka
MElambungkanku dan menghujamkanku
Sesak nafas menahan apa yang ada
Panas menyeluruh dalam raga
Dingin sekaligus menerjang ....
Kusumbangkan senyum atas nanar jiwa...
sura jangkrik mampir ditelinga... pekikan irama celuler phone mewarnai
semakin menghujamkanku....
Ego ... semua egoku ... kataku selalu itu selalu terngiang dalam benakku
Perbaikilah apa yang ada dan semua itu atas kesalahanmu...
Dia sangat mencintaimu .... dia menantimu .... sebagai seorang wanita ... sebagai seorang ibu dari anak - anak mu...
masih terbaca jelas tulisan itu masih terngiang jelas kata itu .....
Malam ini kucoba menelaah apa yang menjadikan semua itu terjadi ... menurut apa yang kualami ...
tapi sudahlah bila aku memakai fikiranku mungkin aku yang benar, klau memakai fikiranya aku selalu salah ...
Yang jelas tiada yang salah dan yang benar...
Ritme kehidupan atas kejenuhan apa yang di alami, atas apa yang terjadi
walau kadang tertuangkan... tapi tak dapat disimpulkan ...
Disini pada sebuah sudut malam ...
Hanya aku maki diri sendiri ...
Atas apa yang sedang aku alami dan membuat diri ini semakin terhujam...
tersa setengah otakku semakin sakit walau sudah ku tahan sedari tadi ....
Kesadaran hampir hilang ... tapi kan kucoba terus menahan ....
Kuharap apa yang tiada karena tak mungkin ada....
bahkan takan ada untukku
Sebuah jiwa yang dapat membuatku tegar ... atas apa yang sedamg aku geluti
tapi ...
Mlam semakin beranjak dan tulisanku semakin kacau sekacau apa yang sedang aku rasa...
ku ingin meredakan jiwa tapi tak dapat terlepaskan ...
semua hilang seiring hilangnya sebuah jiwa yang kudamba...
dan aku ....
Bila cinta itu hanya sebuah dilema
Kala rasa itu tumbuh dalam lenung jiwa
Dimana benih nada mulai hadir merengkuh
Membangkitkan diri dalam keterpurukan
tapi akankah rasa itu ada untukku
Kembali kupertanyakan pada diri disela keletihanku menapaki kehidupan duniawi
Disini disaat mentari telah hilang diufuk timur ... bersama kelam malam yang menyelimuti
Kupertanyakan akan kaidah diri... atas jiwa yang menginginkan damba atas rengkuhan getaran indah atas rasa yang menjelma dalam dada
Berulang kali aku coba mengkaji atas keterpurukan perjalanan kehidupan ini...
Perih yang selalu membayangi tak bisa kuhapus, seolah telah terpahat dalam diri... meskipun semua masih tertahan dalam sebuah wadah demi sebuah jiwa jiwa kecil yang belum mengerti atas hal kehidupan...
kukorbankan setiap jengkal nadir, kutahan setiap sentakan yang ada... kucumbui kelam kurengkuh lembah atas apa yang di namakan dosa... atas kehidupan dunia
kukorbankan sisa kehidupanku .. menjadi hitam ...
Kucoba bertahan terus bertahan ... tapi terkadang aku sebagai manusia lemah, menginginkan keindahan atas rasa yang indah ...... tapi tiada akan pernah ada.
Mungkin yang tercipta hanya keperihan ... walau kucari akan keindahan...
Berkali kubertanya, kembali terjawab bahwa ... takan mungkin ada apa yang teringinkan itu...
sebagaimana mencoba merengkuh akan menghasilkan rasa sakit yang akan lebih ...
mungkin aku tercipta dengan rasa yang tak pernah nyata ... yang tak pernah terengkuh jiwa ...
Kini yang tersisa hanya 1 harap dariku ...
Kumampu melepaskan setiap rasa yang ada setiap jengkal mimpi yang teringini menjadikannya tiada dan takan pernah ada lagi ...
Kubiarkan diriku dalam dilema atas apa yang ada dengan segala kemunafikan yang tercipta dan menguburkan diri dalam lembah dosa...
Wahai jiwa - jiwa kecil ... bila suatu saat kalian menemukan atas tulisan ini, kalian harus ketahui betapa aku menyayangi kalian walau raga dan jiwaku tak ada disamping kalian bukan aku tak ingin bersama kalian karena penjemputan yang ada membuatku harus jauh dari kalian..
Jiwa jiwa kecil .... keletihan diatas dunia ini kadang membuatku tak kuat tapi kuabaikan dengan memikirkan kehidupan kalian, dan mengabaikan kehidupan diriku dan jiwaku ....
Rasa sakit yang kuderita kadang tak dapat aku tahan ... tapi selalu aku abaikan....
Malam ini semakin kurasakan keletihan menapaki ...
kucoba bangkit tapi rejaman itu begitu menerjangku ... tiada begitu banyak yang bisa kukatakan ...
aku hanya merasa dalam kesendirian .. karena memang apa yang menjadi dilema selalu kurasakan sendiri
Mungkin sampai waktu itu tiba dimana raga ini tak kuat .... kuharapa aku sudah dapat memberi lebih untuk kehidupan kalian..
Dimana benih nada mulai hadir merengkuh
Membangkitkan diri dalam keterpurukan
tapi akankah rasa itu ada untukku
Kembali kupertanyakan pada diri disela keletihanku menapaki kehidupan duniawi
Disini disaat mentari telah hilang diufuk timur ... bersama kelam malam yang menyelimuti
Kupertanyakan akan kaidah diri... atas jiwa yang menginginkan damba atas rengkuhan getaran indah atas rasa yang menjelma dalam dada
Berulang kali aku coba mengkaji atas keterpurukan perjalanan kehidupan ini...
Perih yang selalu membayangi tak bisa kuhapus, seolah telah terpahat dalam diri... meskipun semua masih tertahan dalam sebuah wadah demi sebuah jiwa jiwa kecil yang belum mengerti atas hal kehidupan...
kukorbankan setiap jengkal nadir, kutahan setiap sentakan yang ada... kucumbui kelam kurengkuh lembah atas apa yang di namakan dosa... atas kehidupan dunia
kukorbankan sisa kehidupanku .. menjadi hitam ...
Kucoba bertahan terus bertahan ... tapi terkadang aku sebagai manusia lemah, menginginkan keindahan atas rasa yang indah ...... tapi tiada akan pernah ada.
Mungkin yang tercipta hanya keperihan ... walau kucari akan keindahan...
Berkali kubertanya, kembali terjawab bahwa ... takan mungkin ada apa yang teringinkan itu...
sebagaimana mencoba merengkuh akan menghasilkan rasa sakit yang akan lebih ...
mungkin aku tercipta dengan rasa yang tak pernah nyata ... yang tak pernah terengkuh jiwa ...
Kini yang tersisa hanya 1 harap dariku ...
Kumampu melepaskan setiap rasa yang ada setiap jengkal mimpi yang teringini menjadikannya tiada dan takan pernah ada lagi ...
Kubiarkan diriku dalam dilema atas apa yang ada dengan segala kemunafikan yang tercipta dan menguburkan diri dalam lembah dosa...
Wahai jiwa - jiwa kecil ... bila suatu saat kalian menemukan atas tulisan ini, kalian harus ketahui betapa aku menyayangi kalian walau raga dan jiwaku tak ada disamping kalian bukan aku tak ingin bersama kalian karena penjemputan yang ada membuatku harus jauh dari kalian..
Jiwa jiwa kecil .... keletihan diatas dunia ini kadang membuatku tak kuat tapi kuabaikan dengan memikirkan kehidupan kalian, dan mengabaikan kehidupan diriku dan jiwaku ....
Rasa sakit yang kuderita kadang tak dapat aku tahan ... tapi selalu aku abaikan....
Malam ini semakin kurasakan keletihan menapaki ...
kucoba bangkit tapi rejaman itu begitu menerjangku ... tiada begitu banyak yang bisa kukatakan ...
aku hanya merasa dalam kesendirian .. karena memang apa yang menjadi dilema selalu kurasakan sendiri
Mungkin sampai waktu itu tiba dimana raga ini tak kuat .... kuharapa aku sudah dapat memberi lebih untuk kehidupan kalian..
Langganan:
Postingan (Atom)