Jumat, Desember 10, 2010

Sebuah coretan dalam sebuah masa (part 3)

Senja hujan gerimis



Tiba saatnya senja hadir...

Bersama rintik hujan menguyur bumi

Tak ada sang mentari menyentuh bumi

Dingin merasuk pada tubuh yang kian membusuk

Tanah basah terhampar luas ... tapi gersang tetap melanda jiwa

Sudut mata memandang dengan kosong

Irama jiwa semakin bergejolak memenuhi rongga

Terasa irisan sembilu, mengoreskan pedih yang mendalam

Senja kian merangkak

Memendam hasrat atas rasa

Mengindahkan isyarat hati yang bergema

Tiadakan dalam benaman hasrat

Menekan gejolak yang tak mungkin terjamah

Alunan kehidupan yang terus mengalir

Senja ... semakin temaram

Hati tetap tak mau diam

Memberikan sinyal sinyal yang menusuk sukma

Hela nafas semakin berat

Kuingin katakan.. kuingin mengengam

Tapi apakah mungkin bila memang tidak akan mungkin

Semakin dan semakin

Senja semakin merangkak ... menenggelamkan apa yang ada kedalam kelam

Dan aku bersama sang senja



(kupersembahkan atas hasrat jiwa yang tak mau mengerti ... atau aku yang tak mengerti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar