Senja hujan gerimis
Tiba saatnya senja hadir...
Bersama rintik hujan menguyur bumi
Tak ada sang mentari menyentuh bumi
Dingin merasuk pada tubuh yang kian membusuk
Tanah basah terhampar luas ... tapi gersang tetap melanda jiwa
Sudut mata memandang dengan kosong
Irama jiwa semakin bergejolak memenuhi rongga
Terasa irisan sembilu, mengoreskan pedih yang mendalam
Senja kian merangkak
Memendam hasrat atas rasa
Mengindahkan isyarat hati yang bergema
Tiadakan dalam benaman hasrat
Menekan gejolak yang tak mungkin terjamah
Alunan kehidupan yang terus mengalir
Senja ... semakin temaram
Hati tetap tak mau diam
Memberikan sinyal sinyal yang menusuk sukma
Hela nafas semakin berat
Kuingin katakan.. kuingin mengengam
Tapi apakah mungkin bila memang tidak akan mungkin
Semakin dan semakin
Senja semakin merangkak ... menenggelamkan apa yang ada kedalam kelam
Dan aku bersama sang senja
(kupersembahkan atas hasrat jiwa yang tak mau mengerti ... atau aku yang tak mengerti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar