Minggu, September 18, 2011

gelora atas ritme jiwa

Taburkanlah aroma
Dalam kebusukan luka sang lara
Menginsyaratkan atas pemendaman risau jiwa
Tak perlu terteriakan ....
Tak perlu menjadi sebuah tembang
Biarkan tetap ada dalam lenung jiwa yang perlahan menyayat kalbu jiwa
Tak terungkapkan
Senyum pereda gejolak
Meski lara mendidihkan sisi desiran sang raga
Tapak yang ada atas pijakan dunia
Jangan biarkan mereka tau
Hanya kita yang tau
Atas ritme ... pada sebuah gelora
Nafas yang terhembus tak menjadikan lara
Hanya gelombang lara yang mengiris sang raga
Teruslah bernyanyi walau tembang tak seindah isyarat hati
Karena mimpi belum terhenti meski lara membayangi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar