Selasa, September 27, 2011

Sileut


Siluet . indah dalam pergulatan hati .,.
untuk sebuah makna....
Rindu dan pembungkaman
Antara apa yang ingin dijamah tapi tak mungkin terjamah ....
Tapi siluet itu menyisakan slide ...demi slide
Akan bayangan pada sebuah rasa yang tercipta
Meski samar.
tapi tetap membekas dalam lenung jiwa
mengumandangkan....
Diantara nyata dan pengharapan
Meniadakan apa yang mulai tercipta dalam benak
menusuk lenung jiwa...
menengelamkan hasrat pada sebuah khayal dan andai
Akan keindahan yang tercipta ... pada sebuah getaran sukma
Mengibarkan kerinduan yang terpedam dan terbungkam ....
Untukku

Hanya untuk karena

Hanya gambaran hati
Kata kata yang terangkai
Tiada mewakili seluruh apa yang tergetarkan
Pengambaran akan apa yang terlukiskan dalam lenung jiwa
Nanar akan keindahan makna jiwa
Bergelora
Berkobar....
Terjatuh ...
Tak bermakna.....
Tapi ...... dapat meredakan risau galau yang melanda
Kata yang terungkap tak menjadikan apa apa
Tak menjanjikan apapun
Hanya pengungkapan...apa yang ingin terungkapkan meski tiada terungkaP
Untuk jiwa
Untuk hati
Untuk rasa
Untuk apa yang tersendakan dalam dada
Untukku dan kehidupan yang masih terus berjalan


Karena indah itu penuh duri
Karena indah itu penuh liku
Karena indah adalah tantangan dalam meraih
Karena indah adalah sebuah rasa, kadang datang dan pergi berganti dengan berjuta rasa gemuruh yang menghenyakan ...
Karena indah itu semu
Karena indah itu damba .. pada setiap insan




Minggu, September 25, 2011

Jika kau


menjadikan semua yang ada dalam kehampaan alam semesta yang penuh ketidak berdayaan dalam menyikapi dan menelaah ...sebuah kata terangkai dalam mahligai hati penuh dengan gelora menguak kosong dalam hampa yang terasa pada sebuah titik kehidupan ... yang terlampaui atas sebuah hasrat manusia ... yang tiada akan pernah terhenti...

Jika... kau rasa...Jika kau memaknai ...
Mungkin kau akan mengerti titik hati
Dimana berjuta bersembunyi dalam lenung yang merasai
Tidak terdapat aral untuk menutupi apa yang sesungguhnya terjadi
Jika kau mau ...kau akan mengetahui ...tapi kemampuan seorang manusia akan lebih banyak menutupi
Isyarat hati dengan prediksi prediksi sang otak
Terpungkirilah yang benar...
Jika kau pendam ...Apakah itu akan berarti
Belum tentu diketahui
Baik buruknya sebuah rasa... itulah kemurnian yang terasa
Teriakanlah irama, nada dalam bentuk sebuah kata meski sumbang yang tetuangkan
Jika kau tau ....jika kau anggap itu benar
Dimanakah keindahan sebuah rasa .... bila tidak kita pahami apa arti rasa itu sendiri

Minggu, September 18, 2011

Untuk hidup dan perjalanan hidup

Tertulislah sudah apa yang terjadi
Atas hidup kehidupan manusia
Dimana langkah adalah makna yang telah terjadi
Tertulislah apa yang terjadi
Lembar demi lembar
Terurai berpadu dalam sebuah bait atas makna yang bergejolak dalam jiwa

Mengapa ...
Rangkaian itu ada..
Mengapa
Terlukiskan dengan kata
Mengapa ....

Masa adalah bagian dari sebuah perjalanan
Apa yang ada dalam kehidupan adalah takdir bila telah terlalui
Tiada yang mampu tersesali ...
Karena telah terjadi
Beranjaklah untuk sebuah mimpi yang sudah ada atau akan terangkai
Karena nafas masih ada
Karena ritme kehidupan masih terus berjalan meski apa yang tertapaki masih penuh luka dan perih

Tiada ...akan ada yang kan mengerti ... hanya diri kita sendiri
Tapaki meski nanar luka penuh mengores dan terus melukai
Untuk apa....
Tiada untuk apa..
Tidak untuk mereka..
Tidak untuk siapapun
Tapi ...
Untuk kita.. belum tentu juga dapat ditemui

Terangilah yang dapat diterangi..
Meski terasa kelam dalam mencari
Nafas masih menyertai..
Tinta hitam dunia ... masih harus ditapaki
Tegar tidaknya diri, dimana tetes air mata akan menemani.. bersama rapuh sang jiwa mencari
Atas diri, atas hati, atas mimpi, atas mati .... untuk kehidupan duniawi ...yang belum terhenti

gelora atas ritme jiwa

Taburkanlah aroma
Dalam kebusukan luka sang lara
Menginsyaratkan atas pemendaman risau jiwa
Tak perlu terteriakan ....
Tak perlu menjadi sebuah tembang
Biarkan tetap ada dalam lenung jiwa yang perlahan menyayat kalbu jiwa
Tak terungkapkan
Senyum pereda gejolak
Meski lara mendidihkan sisi desiran sang raga
Tapak yang ada atas pijakan dunia
Jangan biarkan mereka tau
Hanya kita yang tau
Atas ritme ... pada sebuah gelora
Nafas yang terhembus tak menjadikan lara
Hanya gelombang lara yang mengiris sang raga
Teruslah bernyanyi walau tembang tak seindah isyarat hati
Karena mimpi belum terhenti meski lara membayangi



Senin, September 12, 2011

Terasa

Terasalah apa yang terasa
Semakin mendesak dalam lenung jiwa
Terpapar sang kalbu bernyanyikan sebuah tanya
Hasrat .... tak terjamah
Tak dapat meraba apa yang tergoreskan
Hanya sebuah pilu yang terbersitkan
Menginginkan apa ... tapi entah
Sekian banyak yang tercantum dalam degub ..
Hanya rasa .. tak terlukiskan meski samar
Getaran atas ritme yang berkesinambungan
Mengugah jiwa yang terletihkan mengutarakan tanya
Untuk apa..?
Mengapa ...?
Terlontarkan semakin lirih ...
Menekan dan terus menekan
Mendesak terus mendesak ....
Sesak hanya sesak setiap nafas terhembuskan....
Isyarat yang ada ... tetap samar terkumkum sang kelam ....