Gelombang itu hadir...
Merasuk dalam pancaran otak...
Terus merasuk ... membuat sekat sekat dan prediksi prediksi antara ada dan tiada
Sebuah kesimpulan yang dibuat atas selarasnya sang kehidupan yang terhampar dipelupuk mata dan terjalin serta terlaluiBegitu banyak yang masuk yang terkadang dapat di nalar maupun tidak, bersama kebodohan dan kemunafikan atas jejak kaki diri menapaki kehidupan fana terhadap dunia
Berteman diding kosong dan tembok penuh sekat yang mendesak diri ... tak bisa kutembus apa yang ada dalam gelombang yang merasuk dalam hati dan sukma...
Sendiri....
Bersama asap yang mengepul dari batang demi batang rokok yang setia menemani dan membuat lubang hitam dalam rongga dada yang kini semakin sakit terasa....
Terindahkan karena aku butuh sebuah damai .. yang kucipta yang belum tentu benar adanya...
Jiwa rasa yang suci dalam sebuah kemurnian
Terbekam sang otak yang terus mengeluarkan sinyal
Ya... tiada akan ada.. kubungkam risau jiwaku dengan segala sumpah serapan dan prediksi sinyal dari sang otak...
kemauan atas apa yang ada dan teringini.. adalah tiada, kemurnian adalah hampa yang menyesakan, pengharapan yang indah adalah buaian semu sang kehidupan...
Kuhisap dalam batang demi batang sang rokok... kunikmati sesak yang yang terasa ...
sendiri dalam tembok yang mengukungkumku dalam kelam sang malam...
Tiada tersentuh ... oleh diri.. kemana apa yang teringini... hanya mengerti untuk merejam sakit ... dan menghempaskan damba murni akan rasa yang terjelma..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar