Menguak jiwa dlm hamparan hitam
Permadani kelam balutan sang mlam tanpa sang rembulan..
Rintik hujan msh menetes perlahan..
Suara mahluk malam mengema memenuhi..
Diberanda duduk bersila menikmati aroma kehidupan..
Sejenak terdiam,hanya kepulan asap ternikmati mengusir dingin yg menyentuh..
Kelelawar melintas .. Entah apa yg dicari..
Hembusan nafas tertahan mencoba mengalirkan hangat pd skujur raga..
Malampun smakin beranjak.. Menyisakan hari yg tlah terlewati..
Raga ini msh disini mencari jawaban akan perjalanan kehidupan yg perih..
Tak beranjak tak bertepi, terhenti.. Tak mampu bermimpi..
Smua terasa tak beraturan bertebaranlah serpihan..
Tangan rapuh mencoba meraih atas serpihan yg bgitu bertebaran..
Hela nafas seiring dgn kebimbangan.. Terpandanglah sang kelam..
Tiada jiwa tiada masa tiada mampukah diri..
Ciut jiwa ciut nyali..
Tapi diri mencoba bangkit.. Walau harus tertatih.. Karena hdp blum berhenti.. Walau jalan yg ada msh tertutup..
Malam terus beranjak perlahan,hujan rintik msih terus menemani..
Tiada letih bibir berucap, hati bersenandung meminta apa yg terbaik agar esok hari lusa nanti akan dpt temui apa arti hakiki diri..
Sang dingin smakin memeluk raga.. Disini tak bergeming dan trus menata..
Menikmati apa yg terjalani.. Terus dan terus.. Tiada henti.. Tanpa mimpi lagi yg mewarnai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar