Sinarilah apa yang dapat disinari
Terangilah apa yang bisa diterangi...
walau tak mengerti ... teruslah menjadi
apa yang terjadi takan mungkin akan kembali lagi
melangkahlah walau kelam masih memeluk diri
Carilah terus mencari ... walau terjang tebing kau daki
Yakinkan diri yakinkan hati
Tetapkan akan sebuah tujuan akhir nanti
Tiada yang mengerti akan kehidiupan yang terisisa ini
Esok lusa atau nanti, entah kau temui atau tidaknya jawaban yang dicari
Tapi ........ bergulirnya kehidupan akan terus tetap dicari..
Tetap semangat walau pahit getir menghujam diri...
Kucoba menuliskan hasrat jiwa yang terasa selama menjalani hidup tuk mengapai dan pencarian makna hidup yang sesungguhnya, jatuh bangun dalam menjalani perjalanan, terangkai melalui kata, walau hanya sebuah kiasan yang mengambarkan gejolak jiwa atas diri saat menapaki kehidupan Yang Fana
Selasa, Mei 11, 2010
.. Untukku ..
Jgn pernah berfikir dia ada karena dia ta pernah ada..
Kau ta bs menyentuhnya walau hy sekilas byang..
Sadarilah bersitan itu adalah hanya sebuah bersitan luka..
Tapak yang ada hanya sebagai ukiran yg terukir dlm kehidupan..
Saat surya tengelam, bersama tengelamnya sang mentari..
Tp tak bisa menengelamkan dirimu dlm hidupku..
Walau diri ni tlah memaki tp rasa itu tetap bersemayam dihati.
Bernyanyilah sang tmbng penyayat hati.. Meng hujam diri bersama bergulirnya hari yg ta mungkin terhenti sblum raga ini mati.
.. Pada sbuah sisi ..
Bersama alunan rintik hujan yg turun menghujam..
Disini pada sbuah sisi kehidupan..
Nikmati sentakan yg ada menghujam kalbu, dimana keberadaan jiwa lirih ta menentu.
Hujan turun mendinginkan suasana..
Tetes demi tetes membawa ritme sendiri..
Kuterdiam tanpa kata dan maki, hanya kebimbangan diri terhadap hasrat yg mencabik..
Aroma tanah basah mensejukan suasana, bersama titik nadir yg trus menyayat.
Haripun terus bergulir,hujanpun smakin deras menghujam..
Ritme kehidupan nyata dan pasti.
Tapi apakah nyata dgn rasa ini, atau tetap menjadi sbuah teka teki kehidupanku ini..
Jgn pernah berfikir dia ada karena dia ta pernah ada..
Kau ta bs menyentuhnya walau hy sekilas byang..
Sadarilah bersitan itu adalah hanya sebuah bersitan luka..
Tapak yang ada hanya sebagai ukiran yg terukir dlm kehidupan..
Saat surya tengelam, bersama tengelamnya sang mentari..
Tp tak bisa menengelamkan dirimu dlm hidupku..
Walau diri ni tlah memaki tp rasa itu tetap bersemayam dihati.
Bernyanyilah sang tmbng penyayat hati.. Meng hujam diri bersama bergulirnya hari yg ta mungkin terhenti sblum raga ini mati.
.. Pada sbuah sisi ..
Bersama alunan rintik hujan yg turun menghujam..
Disini pada sbuah sisi kehidupan..
Nikmati sentakan yg ada menghujam kalbu, dimana keberadaan jiwa lirih ta menentu.
Hujan turun mendinginkan suasana..
Tetes demi tetes membawa ritme sendiri..
Kuterdiam tanpa kata dan maki, hanya kebimbangan diri terhadap hasrat yg mencabik..
Aroma tanah basah mensejukan suasana, bersama titik nadir yg trus menyayat.
Haripun terus bergulir,hujanpun smakin deras menghujam..
Ritme kehidupan nyata dan pasti.
Tapi apakah nyata dgn rasa ini, atau tetap menjadi sbuah teka teki kehidupanku ini..
Gema diri
aku tak tau apa arti rasa yang ada dalam lenung ini...
Aku tak mengetahui sejauh mana semua itu berarti...
Yang aku tau kau memiliki arti tersendiri dalam diriku
lantunan irama yang mengema.. menyentuh jiwa
Nanar yang ada mengores perih luka yang ada...
Sayatan yang kau goreskan meregangkan sukma....
Dan kau tiada.....
Sejauh mana apa yang terasa ... sungguh pilu memeluk raga
sesempit apa fikiran dan jiwa yang tak dapat menguak apa yang menjadikan ada
Diantara mega yang bertaburan...
Bersama semilir kehidupan ... Tanya itu belum terjawab.
Lirihku memandang malam
Sepiku terus menghujam... mencipta jiwa semakin meregang
Bergulirnya malam,bergulirnya asa....semakin membawa dalam pekat kehidupan..
Aku tak mengetahui sejauh mana semua itu berarti...
Yang aku tau kau memiliki arti tersendiri dalam diriku
lantunan irama yang mengema.. menyentuh jiwa
Nanar yang ada mengores perih luka yang ada...
Sayatan yang kau goreskan meregangkan sukma....
Dan kau tiada.....
Sejauh mana apa yang terasa ... sungguh pilu memeluk raga
sesempit apa fikiran dan jiwa yang tak dapat menguak apa yang menjadikan ada
Diantara mega yang bertaburan...
Bersama semilir kehidupan ... Tanya itu belum terjawab.
Lirihku memandang malam
Sepiku terus menghujam... mencipta jiwa semakin meregang
Bergulirnya malam,bergulirnya asa....semakin membawa dalam pekat kehidupan..
Sabtu, Mei 08, 2010
Antara aku dan diriku
Janjikanlah nanar yang ada bisa terungkap
Jawab yang ada telah kau ketahui... Tingal sekian langkah lagi
Mengapa terdiam...
Terhenti karena ego sebagai manusia...
Kau pinta apa... telah diberikan Nya....
Tak bisa kah kau kuatkan jiwa....
Manusia... apa semua yang ada tidak cukup...
Kau hanya ditugaskan untuk melakukan... jangan pernah bertanya apa yang akan kau dapat
Lakukanlah apa yang telah menjadi garis kehidupanmu...
Senja semakin temaram dalam harimu yang terang...
Kau buat hatimu melupakan tapi kau terpaut atas apa yang telah menjadi kehendakNya...
Sejauh kau pungkiri, sejauh kau indahkan... tak mungkin dapat kau lakukan
Lakukanlah apa yang harus dilakukan..
walau hanya bersitan kesakitan yang akan kau raih...
Tapi di balik itu kau akan ketahui apa sesungguhnya... cerita dibalik yang kau cari
Tetapkanlah kembali hatimu... agar tiada kebimbangan menyentuh kalbu
Jawab yang ada telah kau ketahui... Tingal sekian langkah lagi
Mengapa terdiam...
Terhenti karena ego sebagai manusia...
Kau pinta apa... telah diberikan Nya....
Tak bisa kah kau kuatkan jiwa....
Manusia... apa semua yang ada tidak cukup...
Kau hanya ditugaskan untuk melakukan... jangan pernah bertanya apa yang akan kau dapat
Lakukanlah apa yang telah menjadi garis kehidupanmu...
Senja semakin temaram dalam harimu yang terang...
Kau buat hatimu melupakan tapi kau terpaut atas apa yang telah menjadi kehendakNya...
Sejauh kau pungkiri, sejauh kau indahkan... tak mungkin dapat kau lakukan
Lakukanlah apa yang harus dilakukan..
walau hanya bersitan kesakitan yang akan kau raih...
Tapi di balik itu kau akan ketahui apa sesungguhnya... cerita dibalik yang kau cari
Tetapkanlah kembali hatimu... agar tiada kebimbangan menyentuh kalbu
Senin, Mei 03, 2010
Persembahan Jiwa
Kusembahkan kata
Terangkai mengukir makna
Kupersembahkan bait terindah
Tuk memuja apa yang ada
Kupersembahkan atas rasa
Tuk meredakan gelora yang bergejolak..
Kupersembahkan sgala yang terbersit
Walau nyeri,pait,sedih,tak berdaya,susah,senang... Kehidupan
Kupersembahkan selagi kudapat kupersembahkan
Bukan untuk siapa siapa
Kupersembahkan untuk jiwa sebagai makna ukiran kehidupan
Mengalirlah terus mengalir.. Sampai akhir nanti.. Dan persembahan itu kan terhenti..
Terangkai mengukir makna
Kupersembahkan bait terindah
Tuk memuja apa yang ada
Kupersembahkan atas rasa
Tuk meredakan gelora yang bergejolak..
Kupersembahkan sgala yang terbersit
Walau nyeri,pait,sedih,tak berdaya,susah,senang... Kehidupan
Kupersembahkan selagi kudapat kupersembahkan
Bukan untuk siapa siapa
Kupersembahkan untuk jiwa sebagai makna ukiran kehidupan
Mengalirlah terus mengalir.. Sampai akhir nanti.. Dan persembahan itu kan terhenti..
Menulusuri hari
Senja mulai merangkak..
Ku bersama peluhku..
Titik nadir yg hinggap berkumpul menjadikannya seperti danau.. Yg siap menengelamkan..
Ku tatap pergantian hari,kucari makna yg tergali atas kehidupan..
Dimana sang surya yg menyinari, yang congkak dgn sinar panasnya yg menyengat memangang apa yg ada dibawahnya.. Tak peduli siapa?.. Akan berganti dgn temaram malam.. Dimana kesejukan kelam akan menenangkan,dimana panas akan teredamkan, dimana smua mengistirahatkan diri .. Dr apa yg telah dilalui untuk perjalan kehidupan..
Makna apa yg ada dlm senja.. Masa transisi dlm kehidupan.. Seperti perjalanan yg ada..
Manusia mencari jawab, sdngkan jawab kadang sudah ada, tgl mengukuhkan hati, karena manusia adalah mahluk yg paling sempurna dan congkak..
Galilah gali.. Pakailah hati jgn pakai fikiran yg penuh dgn kemunafikan serta nafsu busuk, yg dpt memutar blikan atas keinginan yg murni..
Wahai hari senja.. Kau beri aku goresan berharga atas hidup..
Ku kan gali dan terus mengali sampai ketetapan itu kumiliki..
Bersama lembayung senja kutitipkan sdikit makna.. Smoga akan lebih bermakna.. Bagi sang pencari makna dlm kehidupan..
Ku bersama peluhku..
Titik nadir yg hinggap berkumpul menjadikannya seperti danau.. Yg siap menengelamkan..
Ku tatap pergantian hari,kucari makna yg tergali atas kehidupan..
Dimana sang surya yg menyinari, yang congkak dgn sinar panasnya yg menyengat memangang apa yg ada dibawahnya.. Tak peduli siapa?.. Akan berganti dgn temaram malam.. Dimana kesejukan kelam akan menenangkan,dimana panas akan teredamkan, dimana smua mengistirahatkan diri .. Dr apa yg telah dilalui untuk perjalan kehidupan..
Makna apa yg ada dlm senja.. Masa transisi dlm kehidupan.. Seperti perjalanan yg ada..
Manusia mencari jawab, sdngkan jawab kadang sudah ada, tgl mengukuhkan hati, karena manusia adalah mahluk yg paling sempurna dan congkak..
Galilah gali.. Pakailah hati jgn pakai fikiran yg penuh dgn kemunafikan serta nafsu busuk, yg dpt memutar blikan atas keinginan yg murni..
Wahai hari senja.. Kau beri aku goresan berharga atas hidup..
Ku kan gali dan terus mengali sampai ketetapan itu kumiliki..
Bersama lembayung senja kutitipkan sdikit makna.. Smoga akan lebih bermakna.. Bagi sang pencari makna dlm kehidupan..
.. Catatan sepi ..
Menguak jiwa dlm hamparan hitam
Permadani kelam balutan sang mlam tanpa sang rembulan..
Rintik hujan msh menetes perlahan..
Suara mahluk malam mengema memenuhi..
Diberanda duduk bersila menikmati aroma kehidupan..
Sejenak terdiam,hanya kepulan asap ternikmati mengusir dingin yg menyentuh..
Kelelawar melintas .. Entah apa yg dicari..
Hembusan nafas tertahan mencoba mengalirkan hangat pd skujur raga..
Malampun smakin beranjak.. Menyisakan hari yg tlah terlewati..
Raga ini msh disini mencari jawaban akan perjalanan kehidupan yg perih..
Tak beranjak tak bertepi, terhenti.. Tak mampu bermimpi..
Smua terasa tak beraturan bertebaranlah serpihan..
Tangan rapuh mencoba meraih atas serpihan yg bgitu bertebaran..
Hela nafas seiring dgn kebimbangan.. Terpandanglah sang kelam..
Tiada jiwa tiada masa tiada mampukah diri..
Ciut jiwa ciut nyali..
Tapi diri mencoba bangkit.. Walau harus tertatih.. Karena hdp blum berhenti.. Walau jalan yg ada msh tertutup..
Malam terus beranjak perlahan,hujan rintik msih terus menemani..
Tiada letih bibir berucap, hati bersenandung meminta apa yg terbaik agar esok hari lusa nanti akan dpt temui apa arti hakiki diri..
Sang dingin smakin memeluk raga.. Disini tak bergeming dan trus menata..
Menikmati apa yg terjalani.. Terus dan terus.. Tiada henti.. Tanpa mimpi lagi yg mewarnai..
Permadani kelam balutan sang mlam tanpa sang rembulan..
Rintik hujan msh menetes perlahan..
Suara mahluk malam mengema memenuhi..
Diberanda duduk bersila menikmati aroma kehidupan..
Sejenak terdiam,hanya kepulan asap ternikmati mengusir dingin yg menyentuh..
Kelelawar melintas .. Entah apa yg dicari..
Hembusan nafas tertahan mencoba mengalirkan hangat pd skujur raga..
Malampun smakin beranjak.. Menyisakan hari yg tlah terlewati..
Raga ini msh disini mencari jawaban akan perjalanan kehidupan yg perih..
Tak beranjak tak bertepi, terhenti.. Tak mampu bermimpi..
Smua terasa tak beraturan bertebaranlah serpihan..
Tangan rapuh mencoba meraih atas serpihan yg bgitu bertebaran..
Hela nafas seiring dgn kebimbangan.. Terpandanglah sang kelam..
Tiada jiwa tiada masa tiada mampukah diri..
Ciut jiwa ciut nyali..
Tapi diri mencoba bangkit.. Walau harus tertatih.. Karena hdp blum berhenti.. Walau jalan yg ada msh tertutup..
Malam terus beranjak perlahan,hujan rintik msih terus menemani..
Tiada letih bibir berucap, hati bersenandung meminta apa yg terbaik agar esok hari lusa nanti akan dpt temui apa arti hakiki diri..
Sang dingin smakin memeluk raga.. Disini tak bergeming dan trus menata..
Menikmati apa yg terjalani.. Terus dan terus.. Tiada henti.. Tanpa mimpi lagi yg mewarnai..
Masih disini
Terlintas benak yg entah kemana terarah..
Risau hati kegalauan jiwa tak terarah tak memiliki tepi..
Suara alam keheningan yg merambat dikesunyian mlam yg semakin kelam.
Masih disini..
Tak ada rembulan yang menyinari.. Apa lagi gemerlap sang bintang
Masih disini.. Disebuah beranda.. Menatap malam yg bergulir sambil meresapi suara alam yg tertangkap dan terdengar..
Meleburkan sang risau.. Kegalauan yg melanda dan entah berasal dari mana.. Mencoba terus mencari damai.. Tiada henti..
Masih disini disebuah beranda..
Risau hati kegalauan jiwa tak terarah tak memiliki tepi..
Suara alam keheningan yg merambat dikesunyian mlam yg semakin kelam.
Masih disini..
Tak ada rembulan yang menyinari.. Apa lagi gemerlap sang bintang
Masih disini.. Disebuah beranda.. Menatap malam yg bergulir sambil meresapi suara alam yg tertangkap dan terdengar..
Meleburkan sang risau.. Kegalauan yg melanda dan entah berasal dari mana.. Mencoba terus mencari damai.. Tiada henti..
Masih disini disebuah beranda..
... GETAR ...
Entah harus kupungkiri atau kuabaikan
Sbuah getar yg merasuk jiwa..
Harus kupungkiri atau tak perlu aku rasa..bersitan getaran rasa..
Merasuk ta terduga, dtang tanpa kupinta..
Hanya mampu terdiam menghenyakan mengeleparkan raga..
Trus dan trus merasuk..
Skian lama itu terjadi, msh trus kumencari arti.. Tp tetap tak kutemui..
Getar jiwa mengambarkan aroma kesedihan,tak dpt direngkuh,tak dpat dijamah..tiada yg dpt aku perbuat.. Karena gtar itu :(
Hanya rangkai doa tuk meredamkannya, sbentuk persembahan terhadap jiwa..
Sbuah getar yg merasuk jiwa..
Harus kupungkiri atau tak perlu aku rasa..bersitan getaran rasa..
Merasuk ta terduga, dtang tanpa kupinta..
Hanya mampu terdiam menghenyakan mengeleparkan raga..
Trus dan trus merasuk..
Skian lama itu terjadi, msh trus kumencari arti.. Tp tetap tak kutemui..
Getar jiwa mengambarkan aroma kesedihan,tak dpt direngkuh,tak dpat dijamah..tiada yg dpt aku perbuat.. Karena gtar itu :(
Hanya rangkai doa tuk meredamkannya, sbentuk persembahan terhadap jiwa..
Langganan:
Postingan (Atom)