Rinai sang hujan membasuh peluh sang jiwa
sore pada pematang kehidupan
Terhadap rejaman yang menjamah gelora
Makna yang tak termaknai ...
Memaknai yang tak bermakna...
Nyanyian menguak irama
Pada titik dimana hantaran sukma memekinkan kata
Rinai sang hujan membasuk peluh sang jiwa
Penghantar titik titik menyentuh raga
Bersama terjangan yang kian menerjang
Goyah sang kaki menopang tubuh
Kukuh hati menancapkan tegar mesti rapuh
Memandang aroma busuk kehidupan
Rinai sang hujan membasuh peluh sang raga
Sore pada pematang diakhir hari
Bersama deru pacu hidup
Seiring getar sang halilintar
Hidup dalam perjalanan dalam sepenggal nafas
Hilang berganti dan terus silih berganti
Seperti sang hujan yang akan sirna dan pergi itulah kehidupan
Tiada yang abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar