Diantara angan dan nyata
Sebuah jiwa
Pada hasrat yang mengelora
Tertata dalam lenung jiwa
Merengkuh asa......
Terhadap makna indah, terlandaskan getaran sukma
Tak ingin terpungkiri tapi harus diakhiri
Mengapa?
Tiadakah .... atau tak berguna
Diantara angan dan nyata
Tersembahkan jiwa
Pada gelora yang mengoda
Menjadikan setiap hentakan menghantarkan Bait
Menyesakan seluruh rongga
Tak ada kemampuan tuk merengkuh
Karena nyata Tiada
Mengapa ada dalam lenung
Diantara angan dan nyata
Ingin rasanya mempertahankan
Ingin rasanya merengkuh
Tapi
Tabir hidup pada rangkaian nyata tiada kemungkinan
Hanya angan dan angan, mengoda indah menusuk sukma membunuh jiwa menenggelamkan raga
Untuk apa guna apa, tersembahkan asa bila Tiada rengkuhan memeluk raga
Menanti apa yang dinanti, menunggu apa yang ditunggu
Bak telor yang berada diujung tanduk
Bertahan pada keseimbangan
Sedikit bergerak akan jatuh dan hancur, terdiampun akan membusuk
Diantara angan dan nyata
Asa adalah dilema yang tiada dapat terhapuskan
meski waktu terus berlalu
Fikiran mencoba membunuh setiap kehadiran bersitan dan jiwa
Tapi tetap saja lenung terdalam tetap menanti hadir
Jujur ...... kejujuran... adalah muntahan yang tak bisa terpendam meski hina terbuahkan
Diantara angan dan nyata
Mengapa ada ...................
Mengapa hadir .................
Mengapa tak dapat terhapuskan.....
Mengapa .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar