Sekilas kehidupan
Perjalanan atas tahta kehidupan
Dimana setiap jengkal adalah makna
Pembelajaran yang terkadang terpungkiri oleh jiwa
Mengapa..........
Karena apa yang menjadi sandaran atas mimpi bertolak belakang dengan nyata
Kenapa .......
Karena apa yang tertanam dalam jiwa hanya sebentuk khayalan indah pada perwujudan semu sang dunia pada titik khayal, mengoda jiwa dan membutakan segenap raga.
Untuk apa....
Karena hidup penuh dengan hasrat yang bermula dari asa, menjadikan hasrat, membuahkan keinginan dan titik akhir yang ada menjatuhkan raga.
Demi hidup dan perjalanan hidup
Manusia adalah mahluk cerdas dan bodoh
Karena selalu saja dibebani hasrat dan keinginan yang dianggap mereka itu adalah aku dan itu adalah yang terbaik, tapi apa kata nyata...... (belum tentu)
Demi masa yang bergulir pada kehidupan yang telah terjadi dan itu adalah takdir, tiada dapat terpungkiri
Kutuliskan bait atas jiwa yang dianggap indah tapi penuh dilema karena nyata adalah tiada.
Sebuah kebodohan menyesaki jiwa atas kemauan serta keinginan, tak dapat untuk dihilangkan meski telah menjadikan bersitan luka yang terdalam....
Ya..... Asa ini selalu saja menjadikan abu memerah, membuka lembaran luka tak pernah berhenti menyayat.
Demi masa yang bergulir
Disini masih saja kau bertahta jauh dalam lubuk hatiku meski engan aku merasa tapi tetap kurasa dalam sadar dan tidak
Naif hadir menghardik bayangan yang tak mungkin terjamah. menyesakan segenap hentakan nafas
Sekian lama itu terjadi, sekian lama makian itu terjadi akan diri
Demi masa yang bergulir
Masih saja rindu itu tercipta
Masih saja lembar jiwa ini berdoa
Masih saja diri ini meminta
Masih saja asa ini mencipta
Untukmu.... padamu seseorang yang singah dan memahat jiwa, atas cinta yang terakhir yang teringini dan terpungkiri .... oleh nyata.
Demi masa yang bergulir
Semoga cipta bukan noda
Hanya sebuah rasa pada asa yang menginginkan keindahan dunia, dan itu adalah kesalahan yang terindah pada cipta kehidupan.
untukmu atas akhir sebuah asa atas pencarian diri dan tak terengkuh
Kucoba menuliskan hasrat jiwa yang terasa selama menjalani hidup tuk mengapai dan pencarian makna hidup yang sesungguhnya, jatuh bangun dalam menjalani perjalanan, terangkai melalui kata, walau hanya sebuah kiasan yang mengambarkan gejolak jiwa atas diri saat menapaki kehidupan Yang Fana
Minggu, November 17, 2013
Sabtu, November 09, 2013
Diantara Angan dan Nyata (mengapa ..............)
Diantara angan dan nyata
Sebuah jiwa
Pada hasrat yang mengelora
Tertata dalam lenung jiwa
Merengkuh asa......
Terhadap makna indah, terlandaskan getaran sukma
Tak ingin terpungkiri tapi harus diakhiri
Mengapa?
Tiadakah .... atau tak berguna
Diantara angan dan nyata
Tersembahkan jiwa
Pada gelora yang mengoda
Menjadikan setiap hentakan menghantarkan Bait
Menyesakan seluruh rongga
Tak ada kemampuan tuk merengkuh
Karena nyata Tiada
Mengapa ada dalam lenung
Diantara angan dan nyata
Ingin rasanya mempertahankan
Ingin rasanya merengkuh
Tapi
Tabir hidup pada rangkaian nyata tiada kemungkinan
Hanya angan dan angan, mengoda indah menusuk sukma membunuh jiwa menenggelamkan raga
Untuk apa guna apa, tersembahkan asa bila Tiada rengkuhan memeluk raga
Menanti apa yang dinanti, menunggu apa yang ditunggu
Bak telor yang berada diujung tanduk
Bertahan pada keseimbangan
Sedikit bergerak akan jatuh dan hancur, terdiampun akan membusuk
Diantara angan dan nyata
Asa adalah dilema yang tiada dapat terhapuskan
meski waktu terus berlalu
Fikiran mencoba membunuh setiap kehadiran bersitan dan jiwa
Tapi tetap saja lenung terdalam tetap menanti hadir
Jujur ...... kejujuran... adalah muntahan yang tak bisa terpendam meski hina terbuahkan
Diantara angan dan nyata
Mengapa ada ...................
Mengapa hadir .................
Mengapa tak dapat terhapuskan.....
Mengapa .....
Sebuah jiwa
Pada hasrat yang mengelora
Tertata dalam lenung jiwa
Merengkuh asa......
Terhadap makna indah, terlandaskan getaran sukma
Tak ingin terpungkiri tapi harus diakhiri
Mengapa?
Tiadakah .... atau tak berguna
Diantara angan dan nyata
Tersembahkan jiwa
Pada gelora yang mengoda
Menjadikan setiap hentakan menghantarkan Bait
Menyesakan seluruh rongga
Tak ada kemampuan tuk merengkuh
Karena nyata Tiada
Mengapa ada dalam lenung
Diantara angan dan nyata
Ingin rasanya mempertahankan
Ingin rasanya merengkuh
Tapi
Tabir hidup pada rangkaian nyata tiada kemungkinan
Hanya angan dan angan, mengoda indah menusuk sukma membunuh jiwa menenggelamkan raga
Untuk apa guna apa, tersembahkan asa bila Tiada rengkuhan memeluk raga
Menanti apa yang dinanti, menunggu apa yang ditunggu
Bak telor yang berada diujung tanduk
Bertahan pada keseimbangan
Sedikit bergerak akan jatuh dan hancur, terdiampun akan membusuk
Diantara angan dan nyata
Asa adalah dilema yang tiada dapat terhapuskan
meski waktu terus berlalu
Fikiran mencoba membunuh setiap kehadiran bersitan dan jiwa
Tapi tetap saja lenung terdalam tetap menanti hadir
Jujur ...... kejujuran... adalah muntahan yang tak bisa terpendam meski hina terbuahkan
Diantara angan dan nyata
Mengapa ada ...................
Mengapa hadir .................
Mengapa tak dapat terhapuskan.....
Mengapa .....
Langganan:
Postingan (Atom)