Kucoba menuliskan hasrat jiwa yang terasa selama menjalani hidup tuk mengapai dan pencarian makna hidup yang sesungguhnya, jatuh bangun dalam menjalani perjalanan, terangkai melalui kata, walau hanya sebuah kiasan yang mengambarkan gejolak jiwa atas diri saat menapaki kehidupan Yang Fana
Rabu, November 16, 2011
Yang terasai
gelap dalam pelukan
menyentuh kalbu kelam
dimana .... sembilu semakin menyayat
saat hamparan semakin mengoda hasrat
tertatih sang jiwa meredam gejolak
Hadirkan yang tak teringini
Membunuh diri dalam limpahan yang tak terketahui
diantara desah waktu tiada mimpi
memberi pahatan tak berarti
menjejali diri untuk mengerti
Pada hidup pada sebuah perjalanan
Selasa, November 15, 2011
Langit mendung diatas jakarta
Kutatap seberkas langit hitam
Bersama air jatuh menyentuh kulit ari
Membasahi tubuh bersema helai demi helai kain yang basah
Dingin menyentuh kulit dan tulang
Basah yang ada tak menyegarkan tubuh
Langkah kaki terus melaju tak peduli
Gemuruh suara mewarnai seiring tapak memecah air
Gelombang jiwa tiada henti mendesahkan gelora
Semakin hari semakin menekan tuk meredam lara
Adakah yang di mengerti untuk sebuah tapak yang telah terjadi
Hanya memungkiri atas keinginan diri
Lembayung mengiri langkah sang kaki
Terhenti dibawah pohon rindang pada sebuah tepi
Memandangi hiruk pikuk kehidupan yang silih berganti
Air tetap menghujami ....
Dimanakah perasaan hati ini serasa tak memiliki ujung dan tepi
Angin perlahan membawa pergi
Tapi tubuhku masih tetap berdiri terpaku
Tiada tepi tuk bernaung atas isyarat hati ....
Mencoba mengerti apa yang tak terpahami
Mencoba memahami apa yang tak dimengerti
Melangkah dan terus melangkah meski terhenti tapi terus melangkah
Karena hidup mesti terlangkahi meski tak diingini
Terus lah mencari meski tak diketahui
Apa yang dicari untuk apa di kehendaki...
Atas apa yang terpahat untuk kehidupan yang mesti terjalani
Bersama air jatuh menyentuh kulit ari
Membasahi tubuh bersema helai demi helai kain yang basah
Dingin menyentuh kulit dan tulang
Basah yang ada tak menyegarkan tubuh
Langkah kaki terus melaju tak peduli
Gemuruh suara mewarnai seiring tapak memecah air
Gelombang jiwa tiada henti mendesahkan gelora
Semakin hari semakin menekan tuk meredam lara
Adakah yang di mengerti untuk sebuah tapak yang telah terjadi
Hanya memungkiri atas keinginan diri
Lembayung mengiri langkah sang kaki
Terhenti dibawah pohon rindang pada sebuah tepi
Memandangi hiruk pikuk kehidupan yang silih berganti
Air tetap menghujami ....
Dimanakah perasaan hati ini serasa tak memiliki ujung dan tepi
Angin perlahan membawa pergi
Tapi tubuhku masih tetap berdiri terpaku
Tiada tepi tuk bernaung atas isyarat hati ....
Mencoba mengerti apa yang tak terpahami
Mencoba memahami apa yang tak dimengerti
Melangkah dan terus melangkah meski terhenti tapi terus melangkah
Karena hidup mesti terlangkahi meski tak diingini
Terus lah mencari meski tak diketahui
Apa yang dicari untuk apa di kehendaki...
Atas apa yang terpahat untuk kehidupan yang mesti terjalani
Minggu, November 06, 2011
Jangan meminta pengertian lebih banyaklah mengerti
sesunyi jiwa saat kupandang nanar malam mencumbu hasrat
Keinginan adalah sebuah yang tercantum dalam hati dalam bentuk damba yang mewarnai
Mengertilah akan hasrat yang menjelma untuk sebuah kata
Kutelaah arti diri untuk kehidupan yang terus tergulati
Disini bersama bergulirnya hari yang meremukan jiwa yang sunyi
Tak sepatutnya aku menginginkan sebuah perngertian...
Lebih mengerti dan menekan meski lara yang menjejal menjadi sesak
Bak hilir mudik jalan.....
Disebuah persimpangan saat bulan tepat diatas kepala dibawah langit hitam bertaburan lampu yang terpancarkan
Tubuh terdiam ...
Berdiri gontai ....
Menelaah hilir mudik silih berganti .... kehidupan
Hidup seperti tubuh yang terdiam sedangkan didepan hilir mudik itu tak diam silih berganti dengan berjuta aroma yang terbawa
Layaknya sebuah pengertian, bukan mereka yang harus mengerti mengapa diri ini terdiam dan termangu di pinggir jalan tanpa arah dan tujuan yang pasti, tapi aku yang harus mengerti aroma apa yang mereka punyai, kenapa mereka hilir mudik, kearah mana mereka hilang dan pergi.......
Ya mungkin itu lah kehidupan yang mesti tergeluti
Mengerti yang terlintas tanpa menginginkan dimengertikan oleh yang melintas
Jiwa bersabarlah atas apa yang ada
Karena hidup dan kehidupan serta rasa yang menjelma biarkanlah dalam diri
Bukan tak boleh dimengerti lebih banyaklah mengerti meski diri terkorbankan
Meski kelam kau cumbui dalam sendiri
Tapi makna kau beri untuk yang terjadi
Keinginan adalah sebuah yang tercantum dalam hati dalam bentuk damba yang mewarnai
Mengertilah akan hasrat yang menjelma untuk sebuah kata
Kutelaah arti diri untuk kehidupan yang terus tergulati
Tak sepatutnya aku menginginkan sebuah perngertian...
Lebih mengerti dan menekan meski lara yang menjejal menjadi sesak
Bak hilir mudik jalan.....
Disebuah persimpangan saat bulan tepat diatas kepala dibawah langit hitam bertaburan lampu yang terpancarkan
Tubuh terdiam ...
Berdiri gontai ....
Menelaah hilir mudik silih berganti .... kehidupan
Hidup seperti tubuh yang terdiam sedangkan didepan hilir mudik itu tak diam silih berganti dengan berjuta aroma yang terbawa
Layaknya sebuah pengertian, bukan mereka yang harus mengerti mengapa diri ini terdiam dan termangu di pinggir jalan tanpa arah dan tujuan yang pasti, tapi aku yang harus mengerti aroma apa yang mereka punyai, kenapa mereka hilir mudik, kearah mana mereka hilang dan pergi.......
Ya mungkin itu lah kehidupan yang mesti tergeluti
Mengerti yang terlintas tanpa menginginkan dimengertikan oleh yang melintas
Jiwa bersabarlah atas apa yang ada
Karena hidup dan kehidupan serta rasa yang menjelma biarkanlah dalam diri
Bukan tak boleh dimengerti lebih banyaklah mengerti meski diri terkorbankan
Meski kelam kau cumbui dalam sendiri
Tapi makna kau beri untuk yang terjadi
Langganan:
Postingan (Atom)