Sabtu, Januari 30, 2010

Takdirku

Takdirku adalah mencintaimu
Tapi bukan untuk memilikimu
Takdirku hanya merasa apa yg kau rasa..
Tapi bukan untuk ada disampingmu
Takdirku adalah hanya sebuah rasa
Tanpa pernah ada nyata..
Takdirku ... Hanya mencintai tanpa dicintai...
Dicintai tanpa dpt mencintai..
Takdirku ... Kemana arah tujuanmu nanti..
Merasa apa yang terasa..
Menepis apa yang mengema..
Memunafikan .. Getaran jiwa..
Membungkam kata.. Atas segala yang tercipta...
Takdirku mencintaimu.. Walau hanya sebersit mimpi lalu pergi..

Kamis, Januari 28, 2010

cinta dilema

Kuterbangun dipagi ini..
Sunyi... Hanya terdengar suara nyamuk yg memburuku ..
Menghisap darahku.. Ach..
Kuraih kaleng spray obat nyamuk... Kusemprotkan kesudut ruang.. Kutunggu beberapa saat..
Kulihat beberapa nyamuk gembul mengelepar.. Gemas sekali aku melihatnya.. Kupites 1 demi 1..
Waktu terus beranjak, dingin smakin menusuk.. Masih kurasakan sakit diperutku.. Ya.. Derita yang kurasa hampir 1 bulan lebih..
Ku abaikan apa yang terasa pada raga ini..
Kubakar sebatang rokok.. Kunikmati bersama sgelas teh dingin.. Lalu keberanjak kekamar mandi.. Begitu melilit perut ini..
Hm.m.m aku hanya tersenyum.. Kulihat bukan kotoran yang keluar.. Tp darah kental.. Entah apa yg terjadi pada sirkulasi tubuhku.. Kubersihkan lalu ku kembali berebah..
Sepintas kulihat 2 malaikat kecilku terlelap.. Ku tersenyum..
Damai mereka rasakan dlm mimpinya.. Dan akan terbangun bersama kecerewetan dan kenakalan yg kadang membuatku tersenyum.. Keki.. Bingung.. Tapi mereka adalah warnaku..
Ku tatap mereka sejenak, kuberkata dalam hati.. Kalian tak perlu tau derita yang kurasakan... Kukan selalu mencoba menahan segala yang melanda diriku demi kalian.. Dan hidup kalian.. Kalian tak perlu tau sakit yg ada dlm tubuhku ini.. Karena akupun tak ingin tau.. Yang kumau melihat kalian esok pagi .. Begitu dan begitu setiap mlam yang kulalui..
Kuhabiskan sebatang rokok.. Smbl berebah kutarikan jari kurangkai kata sebagai isyarat hati dan jiwa..
Lirihku memanggil.. Bersama pembungkaman asa yang mengoyak diri..
Entah kedepan apa yang akan terjadi.. Perih masih terasa dlm raga ini.. Dingin semakin menusuk.. Menyelimuti tubuh yang mulai membusuk...

Rabu, Januari 27, 2010

.. Deras ..


Deras nya gemuruh jiwa....
Terpaku atas sebuah rasa...
Dimanakah jelma itu berada
Hanya sbuah nanar memeluk jiwa
Mengakui dan tidak rasa itu masih bersemayam dalam jiwa
Pada sebuah lenung hati yang terbungkam karena hampa
Membodohi diri dengan membelenggu hati
Bersitan jiwa .... tetap terasa... mau atau tidak
Entah apa makna yang ada...
Hanya kelam hampa yang dapat tercumbui
Kehidupan dilandasi sebuah mimpi
Kian hari semakin tak tentu arah yang di nanti
Menjadikan semua semakin tak berarti
Lelah hati ... lelah jiwa ini...
Hanya kosong yang menemani diri
Memeluk hati... diantara sebuah kata menanti yang takan pernah akan kembali

Atas nama kata


Kadang sebuah kata ungkapan terhadap makna yg terjadi.. Pada diri.. Pada jiwa.. Pada hati..
Entah apa perlu terungkapkan, terkumandangkan... Terangkai dgn syahdu..
Bait bait mengalir .. Terus menjadi sbuah warna kehidupan.. Atau sebagai prasti dr rangkaian perjalanan kehidupan..
Apakah perlu hal itu diungkapkan..
Keindahan,dilematik,kesakitan,pengharapan,pemujaan,pengungkapan,pengorbanan...
Terhamparlah semua dlm tarian pena,serta aliran fikiran yg terasuki oleh hati.. Yang merasa.. Terus mengalir dengan deras.. Kesudut sendi diri dan raga...
Putih jadi hitam.. Hitam jadi putih.. Samar.. Samar.. Warna yang ada.
Tapi terus terungkapkan .. Terungkapkan tanpa terhenti..
Walau tak ada arti.. Mungkin tiada sama sekali..
Tapi kata tetap sebuah kata dgn berjuta makna dlm rangkaian yang terhampar luas..
Begitu jg dengan apa yg kurasa.. Yang terjadi dlm hati mengelora meregangkan sukma, membunuh raga.. Mematikan hasrat.. Yang ada.. Menjadi indah tiada henti dlm lukisan kehidupan yang tlah terjadi.. Terhadap sebuah rasa, cinta,sayang,rindu dan kemuakan atas diri..

Selasa, Januari 26, 2010

kau yang terindah

Kau terukir indah ..
Bersemayam dlm jiwa..
Dalam.. Sgt dlm..
Sukma mengakui,mengetahui..
Pendamkan stiap hasrat
Jelmaan dr sbuah getar halus alunan dawai..
Kau antara ada dan tiada..
Diantara mega ..
Diantara langit yang tak terjamah..
Didasar hati yg seluas dan sdalam samudra..
Kadang melonjak,melayang, terombang ambing.. Dlm gelora kehidupan..
Kau tetap ada.. Tetap bersemayam..
Antara ada dan tiada.. Tp kau tetap ada.


Tapk itu tetap menjadi sebuah tapak

Tapak itu tetap menjadi sbuah tapak
Tak akan mungkin terhapus..
Tapak itu adalah bukti..
Tentang langkah.. Tentang apa yg sudah terjadi..
Tapak itu hanya merupakan tinggal sebuah kenangan..
Tapak itu hanya sebuah tapak
Tapi tapak itulah sbuah arti hidup yg sudah diketahui..
Karena tapak itu tlah terjalani..
Tapak itu hanya sbuah tapak... Yang takan mungkin terhapus oleh waktu..
Tapak itu adalah arti sampai nafas terakhir dihari ini..
Tapak itu hanya sbuah tapak..

Goresan kata Mati


Selembar nyawa ......
Sebuah jiwa terbungkus dalam sebuah tubuh.....
Dengan segala ritme yang ada...
Gejolak kehidupan mewarnai perjalanan
Dalam pencarian makna yang akan teraih....
Hidup manusia datang dan pergi....
Sebuah kepastian yang tak dapat terlewati...
Entah kapan giliranku pergi......
Meninggalkan ragaku ... meninggalkan duniawi
Cepat atau lambat semua itu akan terjadi....
Hitam ku jalani hidupku.... Mampukah aku memasuki sebuah tahap hidup setelah hidup
Tamparan keras hari ini menghenyakanku....
Kematian.... dimana raga agan terpisah dengan jiwa .....
Semakin dekat dan mendekati.....
Sadar ... ku sadari begitu banyak noda yang bertumpuk di atas tubuh ini...
Tapi masih saja kucumbui .....
Ku arungi laut mimpi... ku tengelam dalam limpahan hitamnya dosa....
Ya.... mengapa....(sebuah pertanyaan yang selalu terlontar)
Segala yang terjadi pada diri... adalah sebuah peringatan bahwa hal itu akan kutemui.... (mati)
Bukanya diriku ini semakin mendekati ... kini aku semakin menjahui Nya....
Kucumbui dosa... kugoreskan hitam dilembar kehidupanku...... ku korbankan...diri..
seakan hidupku takan henti....
Sungguh .... Hariku terasa semakin berat.... dimana lafaz itu tak pernah lagi keluar dari bibirku...
Dimana tangan ini sudah tak lagi memegang Kitab Mu.....
Dimana sejadah itu ..... terlipat rapih disudut kamarku.... tubuh ini raga ini tak terbasuh oleh air suci mu...
Innallilahi wa inalillahi raji un... matilah jiwaku.... dalam kehidupan ini.... kematian sebelum kematian abadi....
Tapi sungguh kematian abadi itu akan lebih perih...... dari segala luka yang ada di muka bumi ini....
tak sadarkah aku... akan hal itu... masih saja kucumbui hitam dan lembah dosa kehidupan ini...
apakah ku siapa bila kematian abadi itu menjemputku.... dan ku dalam lebah hitam....



Selasa, Januari 19, 2010

Ku merindu


Ku merindu akanmu..
Ku merindu akan gejolak jiwa yg pernah terasa..
Sentuhan sentuhan halus dlm kalbu..
Mencipta damai walau semu..
Ku merindu akanmu.. Atas dirimu yg pernah kukenal dahulu..
Dimana rasa yg ada bgt indah
Dimana hari yg terangkai penuh dgn damba
Ku merindu akanmu..
Saat rembulan terang menyinari..
Saat bintang gemerlap mewarnai.. Kehidupan..
Ku merindu akanmu.. Yang dulu kukenal, yang dulu kupuja.. Yang dulu kucintai.. Bukan dirimu yang saat ini..
Sunggu ku merindu akanmu..
Ku merindu akanmu..
Yang menjadi sesuatu dlm diriku..
Terpahat sebuah rasa terukir penuh makna.. Walau kini tlah menjadi dilema.
Ku merindu akanmu.. Dlm stiap sudut yg kulalui..
Stiap hari yg kutapaki..
Stiap mimpi yg tak mampu tercipta lagi..

Sabtu, Januari 16, 2010

Dimana

Dimanakah semua dapat kugapai....
diantara hitam kelam kehidupan.....
Salahkan aku dengan setaiap rasa yang menjelma .....
Akanmu... akan dirimu yang selalu
Kucoba menepiskan ......
Tapi bayangmu sellau saja ada dalam jiwa...
bersemayam dalam lenung hati....
inikah arti sebuah rasa...
Dimana sebuah kerinduan melanda...
Membungkam jiwa.. menenggelamkan raga
Apakah ada arti ... bagi hidup ini
bila setiap jengkal yang kurasa hanya sebuah mimpi
Cinta itu masih sebuah keperihan...
Menanti apa itu ada arti.....
Apakah kau tercipta untuk diri ataukah hanya tetap menjadi ilusi dan misteri...
Rasaku adalah rasa yang tercipta atas sebauh getar...
walau penuh maki dan kepedihan....
Aku masih menanti kamu dan cintamu... walau kutau itu sebuah kesia - siaan.....


Kerinduan


nada indah gejolak rasa

Terbersit dalam jiwa....

Nada indah nada rasa

Bersemayam dalam lenung hati...

Kuteriakan apa yang menjelma dalam dada

Atas sebuah hasrat yang bergelora...

Tapi dinding dinding itu menutupi

Atas segala hasrat yang tercipta dalam diri

Hanya menantap nanar jiwa tiada henti

Bersama gejolak yang terus memenuhi...

Aku rindu akan diri .... sebuah jiwa yang ada dalam hati

Tiada kata yang bisa terucapkan lagi...

Hanya nanar diri yang kucumbui... 

Menutupi segala gejolak yang kian semakin menjadi...

Atas dirimu wahai pujaan hati