Sebuah renungan :
Aku yakin setiap mencari kebahagian...
Tapi apakah kebahagian itu.......
Dunia antara Harta dan Tahta, itu kah kebahagian untuk kehidupan ini
Aku rasa tidak..
Harta dan Tahta dapat diraih, tapi akan juga cepat sirna
Kita kadang meliat orang lain begitu damai dan bahagia sehingga timbul keirian dalam diri tapi belum tentu apa yang kita liat itu seperti yang terliat, ingat kehidupan itu penuh kemunafikan.
Jadi dimana kebahagian itu.....
Saat kita sedang jatuh cinta atau mengapai sebuah rasa atau bahkan tenggelam dalam rasa yang kita miliki.... kita anggap apa yang kita rasa itu sebuah kebahagiaan, tanpanya semua terasa buram, kelam... hitam tak berarti
Tapi kembali lagi, bila apa yang ada ternyata tiada buat kita apa kita akan mati mengelepar... tetap tidak.
So.... apa itu kebahagian
Kebahagian yang sejati
Kebahagian yang hakiki
Kebahagian yang membuat kita damai tak bermimpi
Kebahagian yang dapat membuat kita Tegar...
Dimana kita dapat mencarinya....
Aku rasa ... bukan pada siapa kita mendapat kebahagian, bukan karena harta dan tahta juga kebahagiaan itu ada meski tak kupungkiri hal tersebut juga termasuk dari kebahagian tapi tak abadi.
Yang ku tau kebahagiaan itu ada pada diri kita sendiri bukan pada siapapun
Bagaimana cara kita menyikapi, menikmati, menahan, menjalani, serta ikhlas dan sabar pada terpaan kehidupan yang melanda.
Baik dalam suka maupun Duka
Menjalani apa adanya, dengan Tulus dan penuh syukur pada setiap apa yang terjadi.
medio malam jumat
By
Selamat Noor
Kucoba menuliskan hasrat jiwa yang terasa selama menjalani hidup tuk mengapai dan pencarian makna hidup yang sesungguhnya, jatuh bangun dalam menjalani perjalanan, terangkai melalui kata, walau hanya sebuah kiasan yang mengambarkan gejolak jiwa atas diri saat menapaki kehidupan Yang Fana
Kamis, September 19, 2013
Sabtu, September 07, 2013
Hanya kepada Nya lah semua kupulangkan
Dimana disaat hati dan fikiran tidak singkron...
Hanya kepada Nya lah semua kupulangkan..
Aku hanya seorang manusia yang jauh dari pemahaman apa arti yang sedang terjadi
Dimana emosional dengan sejuta dogma menghujam membuahkan hasil lara yang merejam jiwa, membuat raga tak berdaya menahan setiap hentakan serta membutakan fikiran.
Tidak ada satupun manusia yang mampu dan hadir yang rela untuk ikut menopang dalam larutan hampa buah hasil dari penerpaan kehidupan.
Dimana hembusan nafas terasa berat, fikiran terasa terhenti, kekalutan terjadi .... hati serasa bungkam tak memaknai....
Hanya kepada Nya lah semua kupulangkan atas Risau yang tak henti menghujam pada gelombang yang terus melambungkan dan membuat terjatuh terkapar.
Aku hanya manusia yang jauh dari pemahaman tiada memahami apa yang termaknai, belenggu hasrat yang membodohi tentang harapan semua yang menjadi tahta tertinggi dari kemauan terhadap keinginan.
Kelam,sesak, menghimpit, terhujam terus dan terus tiada henti tanpa mampu menghindar dari setiap jengkal terpaan.
Aku hanya manusia yang jauh dari pemahaman atas kisi kisi yang terberi, mengabaikannya serta mengantikan dengan dogma atas penalaran diri bukan hati.
Terasa bodoh ....
tapi memang aku bodoh karena terkumkum pada nalar yang tiada mungkin hanya dengan berlandaskan andai
Hanya kepada Nya lah semua kupulangkan
Atas apa yang terjadi dan akan terjadi
Jakarta pusat, 7 September 2013 (10.52)
Minggu, September 01, 2013
Sujudku
Sujudku
Atas Jiwaku
Atas Hasratku
Atas dambaku
Atas apa yang tercipta memenuhi dogma
Sujudku
Terhadap Mu
Kepada Mu
Untuk Mu
Agar apa yang terjadi tak membutakan jiwa dan hati
Sujudku
Kuingin selalu
Curahkan segala bentuk yang ta kumengerti ataupun yang tiada dapat kupahami
Agar tak jauh dari kehendak Mu
Sujudku
Penenang jiwaku
Pengharapaku
Pembalian terhadap batas kemampuanku
Pada Mu Ya Rabb
Atas Jiwaku
Atas Hasratku
Atas dambaku
Atas apa yang tercipta memenuhi dogma
Sujudku
Terhadap Mu
Kepada Mu
Untuk Mu
Agar apa yang terjadi tak membutakan jiwa dan hati
Sujudku
Kuingin selalu
Curahkan segala bentuk yang ta kumengerti ataupun yang tiada dapat kupahami
Agar tak jauh dari kehendak Mu
Sujudku
Penenang jiwaku
Pengharapaku
Pembalian terhadap batas kemampuanku
Pada Mu Ya Rabb
Langganan:
Postingan (Atom)