Rabu, Juni 27, 2012

Do'a

Pada nyata kupanjatkan Lafaz
Persembahan bagi jiwa
Pekat sang malam
Bersama deru kehidupan
Nanar jiwa ... Hati memendam berjuta dilema
Mengiris perlahan, dalam setiap nafas terhembuskan
Mencumbui lara, tiada pembasuh jiwa
Memburulah sang nafas
Tekanan demi tekanan
Memekikan sukma tuk berteriak ....kkk
Harap tiada, tiada berharap
Rapuh ....



Do'a
Terucap dari dasar hati
Dunia bukan mimpi
Nyatalah sang perih



Do'a
Terpanjatkan
Batin tiada henti merasa
Ada dan tiada terjamah



Do'a
Menginginkan luruh sang jiwa
Pada kicauan pembunuh raga
Yang tak pernah tersentuh sang rasa

Langit hitam

Langit hitam....
Tiada hamparan putih
Hanya kelam
Rembulan menyendiri tanpa bintang yang setia menemani
Pijaran cahaya redup yang terpancar
Bak engan untuk bersinar

Pekat semakin kelam
Bertahanlah sang rembulan meski redup
Titah kehidupan ... harus dijalani
Rembulan dalam pekat yang semakin memudar
Memandang kehidupan nun jauh dibawah
Binar binar semarak begitu megah
Kehidupan manusia dalam kemunafikan dunia
Cumbuan hidup yang saling menerkam, menghujam
Membuat warna indah dengan cumbuan aral yang terlampaui batas
Rembulanpun semakin redup
Bersembunyi pada kelam sang malam
Seakan malu menyaksikan kehidupan manusia pada dunia