SaaT kumengejar cinta terhadap sebuah cinta manusia...
Kuterus mengapai dan mengapai, meraih dan mencoba meraih... tapi benarkah itu...
Bukan kah cinta dunia itu semu
Tiada keabadian didalamnya
Apakah benar kemurnian cinta itu ada...
Dimana mahligai kebahagiaan dapat teraih...
Apakah Tak an di tinggalkan bila salah satu ada yang pergi
Apakah tak tergantikan...
Ya Allah ya rabb ...
Jadikanlah cintaku disisa hidup ini hanya untukMu..
Aku tak ingin menyembah kesemuan duniawi
Karena aku merasa tiada yang pernah akan ada keabadian dalam dunia ini
Ya Allah ya rabb ...
Ku ingin mengapaimu seperti aku mencoba mengapai cinta duniawi yang kuanggap dewa,tapi kini ku sadari yang maha hanya milik engkau.. Tuhanku
Ku akui kusalah, ku akui aku buta, ku akui aku berlimpahan dosa dan nista dan ku akui aku tetap membutuhkan segala cinta yang sesungguhnya... dan kusadari hanya ada pada Mu, Ya Allah ...
Ku ingin cinta yang abadi bukan cinta semua duniawi
Ku ingin cinta yang menentramkan hati bukan cinta yang perlahan membunuh diri
Ku ingin cinta yang dapat menjadi penahan dari segala dengki dan tipu muslihat duniawi
Ku ingin cinta yang dapat mengokohkan hati
Ku ingin cinta yang tak henti dan selalu menemani dan mengingatkan diri
Ku ingin cinta yang tiada henti walau kutelah mati
Ku ingin cinta ada dan nyata dalam sisa hidup ini...
Tiada yang kudapat dari kehidupan duniawi bila kutaruh cinta itu pada duniawi
semua akan sirna saat waktu itu telah tiba ..
Ku ingin cinta Mu ... Tuhanku ...
Ku ingin cinta Mu ... wahai Ya Rabb ...
Cintailah aku sebagai mana Kau cintai Manusia yang Kau cintai...
Jangan Kau biarkan aku tersiksa dalam pencarian kesemuan duniawi
Cintailah aku Ya Rabb ... Karena aku sangat ingin kau cintai diriku ...
Karena ku tahu cinta Mu lah yang Tiada henti dan itu yang sebenarnya ku ingini...
Jadikanlah aku Cinta Mu wahai Tuhanku..
Kucoba menuliskan hasrat jiwa yang terasa selama menjalani hidup tuk mengapai dan pencarian makna hidup yang sesungguhnya, jatuh bangun dalam menjalani perjalanan, terangkai melalui kata, walau hanya sebuah kiasan yang mengambarkan gejolak jiwa atas diri saat menapaki kehidupan Yang Fana
Rabu, September 29, 2010
Mengapai cinta sesungguhnya
Saat seorang manusia mengejar akan bersitan jiwa yang terasa .... terhadap manusia
Begitu banyak berjuta harap yang menjelma
Menjadikan semua menjadi terang dan bermakna
Dimana terasa begitu mengelora ...
Setiap hembusan nafas selalu disertai akannya...
Setiap langkah selalu ingin bersamanya
Tiada yang terfikirnya hanya dia dan dia ...
Mengangap rasa itu adalah yang terbaik untuk diri..
Mendewakannya sampai merasa hilang bila tanpanya
Hitam dunia bila tak bertemu dengannya, walau hanya sebatas suara atau melihat
Dunia cinta duniawi..
Apakah benar itu abadi...
Mengorbankan apa yang ada dapat dikorbankan sampai hidup terasa mati padahal diri masih menjejaki....
Benarkah akan ditemui cinta sesungguhnya di dunia ini, antara manusia dengan manusia..
Begitu banyak berjuta harap yang menjelma
Menjadikan semua menjadi terang dan bermakna
Dimana terasa begitu mengelora ...
Setiap hembusan nafas selalu disertai akannya...
Setiap langkah selalu ingin bersamanya
Tiada yang terfikirnya hanya dia dan dia ...
Mengangap rasa itu adalah yang terbaik untuk diri..
Mendewakannya sampai merasa hilang bila tanpanya
Hitam dunia bila tak bertemu dengannya, walau hanya sebatas suara atau melihat
Dunia cinta duniawi..
Apakah benar itu abadi...
Mengorbankan apa yang ada dapat dikorbankan sampai hidup terasa mati padahal diri masih menjejaki....
Benarkah akan ditemui cinta sesungguhnya di dunia ini, antara manusia dengan manusia..
Senin, September 27, 2010
saat gundah itu melanda
Ketahuilah wahai jiwa, sukma ..
Aku tak mengerti apa wujud dari apa yang menjadi getar yang terdendangkan
Sebuah kebodohanku sebagai manusia yang tak dapat menyelami apa yang terjadi
Katakanlah dengan jelas wahai jiwa, sukma tentang isyarat hati yang tersirat menjadi tersurat
Ku engan menerka apa yang sedang melanda dan bergemuruh terus menerus dalam beberapa hari ini...
Tiada ku mengerti atau memang tak dapat di mengerti..ataukah sulit untuk dapat di mengerti..
Layangkan pengambaran dengan jelas bukan hanya harum semerbak luka yang mengores dalam mengalirkan lara, membanjiri tubuh .... dalam sungguh dalam kurasa setiap hentakan yang ada..
Hari semakin bergulir, getaran tak henti kurasakan, membutakan apa yang harus terjalani... hingga cacian pada diri semakin menjadi (astagfirullah ...kukembalikan padaMu ya Allah)
Aku tak mengerti apa wujud dari apa yang menjadi getar yang terdendangkan
Sebuah kebodohanku sebagai manusia yang tak dapat menyelami apa yang terjadi
Katakanlah dengan jelas wahai jiwa, sukma tentang isyarat hati yang tersirat menjadi tersurat
Ku engan menerka apa yang sedang melanda dan bergemuruh terus menerus dalam beberapa hari ini...
Tiada ku mengerti atau memang tak dapat di mengerti..ataukah sulit untuk dapat di mengerti..
Layangkan pengambaran dengan jelas bukan hanya harum semerbak luka yang mengores dalam mengalirkan lara, membanjiri tubuh .... dalam sungguh dalam kurasa setiap hentakan yang ada..
Hari semakin bergulir, getaran tak henti kurasakan, membutakan apa yang harus terjalani... hingga cacian pada diri semakin menjadi (astagfirullah ...kukembalikan padaMu ya Allah)
Sabtu, September 25, 2010
... Bersabarlah wahai jiwa ...
Bersabarlah wahai jiwa ....
Segala apa yang terasa dalam kegalauan pencapaian kehidupan
Teruslah memiliki damba akan kehidupan karena damai yang hakiki menunggu diri ini diujung kehidupan nanti
Perjalanan yang ada, perjalanan yang harus terlalui memiliki berjuta liku serta menyimpan mimpi
Takan ada yang dapat dimengerti oleh fikiran dan diri bila belum dilalui
Ingatlah selalu bahwa kehidupan dunia hanya sebuah jembatan yang harus dilalui
Bersikaplah dengan tenang dan ikhlas dalam menghadapi setiap gejolak kehidupan yang harus di lalui
Sabar dan tetap sabar menjalani
Jiwa ... kehidupan rasa yang kau rasai adalah yang murni, tapi belum dapat kau ketahui apa hakiki seutuhnya
Artikan dengan tenang, jalani dengan sabar karena dengan itu akan tercapai damai dan ketenangan
Semoga disuatu saat nanti apa yang terasai dapat membuahkan hasil yang baik bagi diri dan yang lainnya
Teruslah mengolah apa yang ada tanpa amarah dan aral yang melukai... terimalah apa yang harus diterima walau kepedihan yang terjadi
Ikhlaskan apa yang telah diarungi bersiaplah untuk kehidupan yang akan terlalui, dengan kesabaran ...
Semoga dan semoga menjadikan diri ini damai serta jiwa ini tentram..
Segala apa yang terasa dalam kegalauan pencapaian kehidupan
Teruslah memiliki damba akan kehidupan karena damai yang hakiki menunggu diri ini diujung kehidupan nanti
Perjalanan yang ada, perjalanan yang harus terlalui memiliki berjuta liku serta menyimpan mimpi
Takan ada yang dapat dimengerti oleh fikiran dan diri bila belum dilalui
Ingatlah selalu bahwa kehidupan dunia hanya sebuah jembatan yang harus dilalui
Bersikaplah dengan tenang dan ikhlas dalam menghadapi setiap gejolak kehidupan yang harus di lalui
Sabar dan tetap sabar menjalani
Jiwa ... kehidupan rasa yang kau rasai adalah yang murni, tapi belum dapat kau ketahui apa hakiki seutuhnya
Artikan dengan tenang, jalani dengan sabar karena dengan itu akan tercapai damai dan ketenangan
Semoga disuatu saat nanti apa yang terasai dapat membuahkan hasil yang baik bagi diri dan yang lainnya
Teruslah mengolah apa yang ada tanpa amarah dan aral yang melukai... terimalah apa yang harus diterima walau kepedihan yang terjadi
Ikhlaskan apa yang telah diarungi bersiaplah untuk kehidupan yang akan terlalui, dengan kesabaran ...
Semoga dan semoga menjadikan diri ini damai serta jiwa ini tentram..
Jumat, September 24, 2010
Sampai Nanti sampai Mati
Berikan aku arti bukan hanya gelombang jiwa yang mengores
Dimana rasa hanya tetap menjadi sebuah rasa...
Jangan biarkan aku menantap jingga menjadi hitam ..
Dimana kepekatan menerjang .... Hanya pedih yang kurasakan...
Kemana semua menuju kemana semua berlabuh...
Bungkam, terdiam tak melandaskan dan menjadikan semua sirna..
Benamkan hati menjadikan semua membunuh diri
Membodohi apa yang terjadi... membuat perih semakin menanarkan diri
Tak mengerti ... tak di mengerti walau sudah kupertanyakan kembali..
Inikah yang dicari...
Menerka sendiri apa itu akan membuahkan arti..
Sudut diri semakin perih...
Disini bersama bergulirnya hari
Dimana rasa hanya tetap menjadi sebuah rasa...
Jangan biarkan aku menantap jingga menjadi hitam ..
Dimana kepekatan menerjang .... Hanya pedih yang kurasakan...
Kemana semua menuju kemana semua berlabuh...
Bungkam, terdiam tak melandaskan dan menjadikan semua sirna..
Benamkan hati menjadikan semua membunuh diri
Membodohi apa yang terjadi... membuat perih semakin menanarkan diri
Tak mengerti ... tak di mengerti walau sudah kupertanyakan kembali..
Inikah yang dicari...
Menerka sendiri apa itu akan membuahkan arti..
Sudut diri semakin perih...
Disini bersama bergulirnya hari
Rabu, September 15, 2010
.. Persembahan ..
Kulantunkan melodi akan aroma langkah, ritme, sendandung kehidupan..
Seiring desahan nafas, detakan jantung.. Serta desiran yg memenuhi rongga jiwa, merasuk sukma..
Persembahan atas getar yg melanda.. Menjadikan hidup melambung, terbang, terhujam, tersungkur, terjerembab, terbangun, tertatih.. Merangkak.. Tiada henti.. Berulang..
Kupersembahkan apa yg dapat tersembahkan, walau hanya sebait kata pemuja terhadap aral yang melanda, rasa yg terukir, bersitan luka yg menghiasi langkah yg terlalui dalam kehidupan.
Persembahan dalam titian pencarian makna, pengalian inti, pengharapan arti atas gelora jiwa.. Datang dan pergi silih berganti.. Sampai akhir nanti.
Tiada yg dapat kumaki, hanya diri mencaci, mengais arti, membuka tabir apa yg akan terjadi, mimpi.. Melandasi akan keinginan hati, meski nyata tak mungkin sama dengan apa yg teringini..
Berjalan menelusuri, melangkah menjejaki, melompat melampaui...
Walau entah apa yg akan teraih, mencoba trus mencoba walau akan berujung perih...
Persembahkan apa yg bisa tersembahkan, yg terbaik walau bukan hanya untuk diri sendiri.. Cendrung mengorbankan diri.. Tetaplah berdiri meski goyah sang kaki menopang tubuh rapuh..
Persembahan bait jiwa, atas jeritan sukma.. Karena "hidup 1 detik kedepan adalah misteri"..
Seiring desahan nafas, detakan jantung.. Serta desiran yg memenuhi rongga jiwa, merasuk sukma..
Persembahan atas getar yg melanda.. Menjadikan hidup melambung, terbang, terhujam, tersungkur, terjerembab, terbangun, tertatih.. Merangkak.. Tiada henti.. Berulang..
Kupersembahkan apa yg dapat tersembahkan, walau hanya sebait kata pemuja terhadap aral yang melanda, rasa yg terukir, bersitan luka yg menghiasi langkah yg terlalui dalam kehidupan.
Persembahan dalam titian pencarian makna, pengalian inti, pengharapan arti atas gelora jiwa.. Datang dan pergi silih berganti.. Sampai akhir nanti.
Tiada yg dapat kumaki, hanya diri mencaci, mengais arti, membuka tabir apa yg akan terjadi, mimpi.. Melandasi akan keinginan hati, meski nyata tak mungkin sama dengan apa yg teringini..
Berjalan menelusuri, melangkah menjejaki, melompat melampaui...
Walau entah apa yg akan teraih, mencoba trus mencoba walau akan berujung perih...
Persembahkan apa yg bisa tersembahkan, yg terbaik walau bukan hanya untuk diri sendiri.. Cendrung mengorbankan diri.. Tetaplah berdiri meski goyah sang kaki menopang tubuh rapuh..
Persembahan bait jiwa, atas jeritan sukma.. Karena "hidup 1 detik kedepan adalah misteri"..
Sepengal perjalan Hidup
Saat jiwa meniti dalam pengapaian atas perjalanan roda kehidupan..
Mata hanya dapat melihat secara nyata, gerakan batin serta gemuruh jiwa .. Samar dlam makna..
Hela nafas yg tertahan,berat terasa sang waktu.. Roda kehidupan mengilas tanpa dapat terhindari, jalani apa yg harus terjalani...
Disini sudut malam sepi,mata tak dapat melihat apa yg mencekam dalam jiwa,yg menjadikan aral membunuh sukma..
Terus terasa apa yg menjadikanku hitam,buntu fikiran mencari langkah yg terbaik dalam titian yg terkungkum oleh skat skat tak terjamah.. Rapuhlah sekujur raga dan jiwa..
Tamparan demi tamparan kehidupan terasa tiada henti, bertahan walau goyah...
Jerit lirih sang jiwa, sukma meregang menahan hantaman.. Sesak semakin menekan .. Adakah atau tidak akan ada..
Sepi.. Sunyi.. Kosong..
Kumencari, kumencari, dimana, kemana, bagaimana, menjejaki dan keluar dari kumkuman belenggu perjalanan kehidupan..
Bangun, terjatuh, bangun, terjatuh.. Bertambahlah sang luka semakin memenuhi sang raga.. Tapi ini lah hidup.. Semua pasti ada akhir..
Mata hanya dapat melihat secara nyata, gerakan batin serta gemuruh jiwa .. Samar dlam makna..
Hela nafas yg tertahan,berat terasa sang waktu.. Roda kehidupan mengilas tanpa dapat terhindari, jalani apa yg harus terjalani...
Disini sudut malam sepi,mata tak dapat melihat apa yg mencekam dalam jiwa,yg menjadikan aral membunuh sukma..
Terus terasa apa yg menjadikanku hitam,buntu fikiran mencari langkah yg terbaik dalam titian yg terkungkum oleh skat skat tak terjamah.. Rapuhlah sekujur raga dan jiwa..
Tamparan demi tamparan kehidupan terasa tiada henti, bertahan walau goyah...
Jerit lirih sang jiwa, sukma meregang menahan hantaman.. Sesak semakin menekan .. Adakah atau tidak akan ada..
Sepi.. Sunyi.. Kosong..
Kumencari, kumencari, dimana, kemana, bagaimana, menjejaki dan keluar dari kumkuman belenggu perjalanan kehidupan..
Bangun, terjatuh, bangun, terjatuh.. Bertambahlah sang luka semakin memenuhi sang raga.. Tapi ini lah hidup.. Semua pasti ada akhir..
Langganan:
Postingan (Atom)