Sabtu, Februari 28, 2009

Masih Terjaga

Hampir tengah malam waktu bergulir

Dimana semua telah beristirahat

Memejamkan mata

Terlelap dalam mimpi indah buaian sukma

Disini aku masih terjaga

Bersama hasrat yang terasa

Terbaring sambil mencoba menepis semua bayang yang ada

Hasrat jiwa yang mengelora

Mengisyaratkan rindu yang terpenjara

Terbelenggu akan segala yang ada

Menghantam tembok yang terjang

Aku disini menahan segala aral yang bergejolak

Terdiam merasa.....

Lonjakan-lonjakan asa... begitu mengelora

Tak bisa kupungkiri apa yang terjadi dalam hati

Masih disini sendiri tanpa cinta yang menemani

Saat cinta dunia kurasa kembali

Senja telah berganti malam

Sisi hatiku mengumandangkan rindu yang terdalam

Akan sebuah cinta dunia yang fana ini

Sungguh masih belum bisa kusampingkan rasa ini

Begitu terasa dalam jiwa ini

Kutertunduk lirih....

Kutertunduk sedih..

Sepatutnya apa aku ini...

Mengapa jiwa ini masih merasa akan hal itu

Letihku disini meredam segala yang terasa

Aroma asmara dalam jiwa semakin mengoda rasa

Tak begitu nyata tapi memenuhi rongga

Semu itu masih aja ada...

Buat apa semua ada padaku...

Bila semua tak ada arti nyata

Buat apa semua kurasa bila sakit akan meradang jiwa

Hempas menghempaskan raga kedalam lara...

Sungguh aku masih merasa sebentuk cinta semua penuh Lara

Harap terus berharap walau sakit terus menyelimuti

Hitam kini tetap akan hitam nanti

Tak sirna ku berharap merasa apa yang di rasakan asa

Walau hanya semu tuk menemukan cinta dunia yang fana

Saat adzan berkumandang

Adzan berkumandang di sore ini

Panggilan sang illahi

Merdu sekaligus menyayat

Begitu nista jiwa ini

Dengan hati yang hitam

Ku sanggat ingin mengapai keindahan yang abadi

Damai yang hakiki

Hati yang bersih

Dan cahaya yang murni

Yang mengalir dalam darahku

Terbentuk dalam dagingku

Agar aku bisa melangkah dan berjalan bersama ridho Mu

Ya allah ijinkan aku bersimpuh atas segala peluh dunia ini

Selimut kelam

Terus menyakiti diri

apakah itu perlu...

Apakah semua ini harus dirasa kesakitan ini

Naifku merasa

Apakah arti semua ini

Sunyiku selalu sunyi

Sepiku tetap sepi

Kesendirianku tetap kesendirian

Cintaku tetap hanya milikku sendiri

Tak berbalas tak bertepi

Mimpi ku hanya buaian kosong belaka

Berada dalam kehampaan sisi hidup

Di sore ini, di hari ini begitu hampa

Semakin ku tenggelam dalam kelam sendiri

Tanpa peluk yang ada dalam mimpi

Hanya Kelam menyelimuti dan menenggelamkan semakin dalam kepada kelam

Ku cari pencarian

Kucari damai bersama alunan kasih cipta sang illahi

masih disini aku masih terus mencoba

Tuk mempersiapkan diri menghadap sang Illahi

Nanar yang ada dalam jiwa

telah menghujamkanku

Kupand ang gelap dunia padahal tak begitu kelam

kupandang indahnya cinta padahal itu sangat menyesakan bagiku

Dunia yang kupandang tak seindah dalam bayangan indah nyata

Basuh jiwa ... basuh hasrat

basuh nadir yang tercipta karena sebuah cinta dan pengharapan...

waktu kian berjalan

waktu kian melangkah

semua akan tertinggal dikehidupan lalu

Kini kucoba meninggalkannya

kini kucoba tuk melepaskannya

cinta yang ada, cinta yang tak tau untuk apa ada

cintaku cinta yang tak pernah ada

Hanya kilasan bayang sekejap dan hilang

Kini ku tersimpuH dengan segala peluh

menghadap sang Illahi...

atas segala dan semua yang terjadi

Atas cinta yang membuatku lupa akan segalanya

Maafkanlah atas segala dosa dan salahku...

Atas hidupku atas yang segaja ataupun tidak.....

Kini ijinkan aku selalu mendekapmu dan menjadi kekasihmu wahai Tuhanku

Kupersunting dirimu dengan Al Ikhlas

Kupersunting dirimu dengan Al-ikhlas

Atas semua yang terjadi

tuk menemani diri

Tuk menemani hari

Tuk menemani jiwa yang renta

Yang mencoba tuk menghadang dunia

Menapakan kaki diantara perih pedih kehidupan

Kupersuntin g dirimu dengan Al-ihklas

Sebagai tanda cintaku tulus abadi

Terhadap hidup yang jauh dimengerti

Kuharap kau ikhlas menghadapi hari

Walau apa yang akan terjadi nanti

Kupersunting dirimu dengan Al-ihklas

Semoga batin ini menjadi lebih indah

Lebih baik dari sebelumnya

Agar ke ikhlas hidup turut menyertaiku....

TuK selalu hidup bersama bayanganmu

Kupersunti ng dirimu dengan Al-ikhlas

Entah kau berkenan atau tidak

Kupinta dirimu kepada sang Pemilik hidup

Karena Dialah yang memiliki segala Mahluk

walau tak terpertemukan dalam dunia

Khan ku ikhlas kan segalanya apa yang akan terjadi ...

Karena hidup masih sbuah rahasia sang Illahi...

Dia kekasih sejatiku

Kudisini....

Di depan sebuah PC

menunggu sebuah waktu....

Dimana waktu itu aku membasuh peluh...

Membasuh segala yang ada dalam jiwa

Menanggis tersungkur dalam sebuah pelukan

Bersama gersangnya jiwa...

Bersama Hampanya hati

Hanya Dia ya.... HanYa Dia

Kekasih sejati hidup yang Fana

Dia tak pernah meninggalkan

Dia tak pernah Melupakan

Dia selalu mencintaiku...

Dia selalu ada dimanaku berada...

Menit,detik perlahan.... mulai berjalan

semakin dekat pertemuan itu

Tak sabar ku menunggu tuk bertemu denganmu

Wahai kekasih sejatiku

Ijinkan aku selalu bersujud padamu

meminta padamu...

Agar hidup ini... Agar jiwa ini menjadi damai

Hidupku karenamu, kehidupanku berdasarkan kehendakMu...

Ijinkan lah aku selalu dekat padaMu...

Ya Allah ya Rabb... pemilik hidup dan segala kehidupanku

Bulan itu tertutup kelam

Kulihat samar cahaya bulan

Indah dalam kelam

kadang terlihat jelas

kadang tengelam terhalang sang kelam

kuingin menikmati sang rembulan

dimana keindahannya bisa kurasankan

damai yang ada dalam hening malam

tapi kelam menutupi sang rembulan

menutupi sehingga ku tak bisa menatap dan merasakan keindahannya

Oh rembulan

Ku rindu tuk bercumbu denganmu

menatapmu

dan menghabiskan hari bersamamu

Kurindu akan hal itu

karena kau begitu indah dan mempesona

mengugah hasrat yang ada

dalam malam yang kelam dan dingin

Hasrat Getar serta kegalauan

Hanya masa yang akan mengetahui

Kemana arah resah itu menghinggap

Kemana berarah

kemana menuju

Sehingga butalah jiwa meradang hasrat

Getaran demi getaran

terasa merasuk jiwa

menghadang setiap langkah yang ada

gelombang jiwa... gelombang jiwa

Indah nya tak dapat diraba

Sungguh hampa yang kini kurasa

Berbekal jiwa dalam gelora yang menjiwa

Menaburkan hampa yang tak berujung

Sudut yang ada sudah tak mampu lagi tuk menampung

Desir dan mendesir hati....

setiap detak yang kurasa

aliran darah yang mengalir....

Sukma melayang entah kemana

Tuju arah menuju

Resah tak bertepi

Bersama sudut hari yang sunyi

DIsini ku menanti jawab sebuah arti Getar hasrat dan kegalauan ini

Kesimpulan diri

Ada hidup ada mati

kaidah hakiki hidup ini

Ada cinta ada benci

melandasi kehidupan yang hakiki

3/4 hidupku adalah pencarian

Arti dari kaedah hidupku sendiri

Perlahan kini kumengerti

Atas setiap yang terjadi

Kutelaah....

K ucoba menyimpulkan apa yang sudah ku alami...

Dari hari-hari yang sudah menjadi memori

Hidup kedepan emang misteri

Tapi semua kesempulan sudah mendekati pasti

Karena semua berulang berapa kali

Hidup yang kujalani penuh dengan ambisi

ambisi terhadap cinta yang hakiki

Pencari kedamaian akan hidup ini

Atas hati atas jiwa atas asa yang tercipta

Tapi kini harus kusadari

Cinta itu tak pernah ada arti

Ku takan pernah memiliki...

walau sampai nanti

Khayalan indah itu hanya mimpi

Terhadap hasrat cinta manusia yang sejati

Kini ku harus membunuh diri

Membunuh segala bentuk cinta Yang ada di hati

Karena semua itu takan pernah ada buat diri

Mimpi

Getar jiwa dawai gitar..

aroma sukma yang mecari

mengapai sebuah sisi

mengapai sebuah keinginan yang terperi

asmara akan indah dalam khayal

kisah cinta telah pergi

bersama alunan nada hari yang berhenti

beranjak dari sisi hati

Indah itu hanya mimpi

Mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata

Dunia adalah fana...

Kelam yang ada kelam yang menyelimuti

Sisi diri yang mencari

sebentuk kasih nan murni

Mengapai hari menghujam diri

Dalam titik nadir pengapaian dunia yang tak bertepi

Sudut yang ada kini semakin menghimpit diri

Atas jiwa yang perlahan berhenti

Tuk menjadi tuk mengapai semu dunia ini

Hanya mimpi hanya mimpi

Itulah dunia dan kehidupan ini

Pudar

Kuharap semua sudah tak ada lagi kini

sebuah cinta yang ada dalam diri ini

Sebuah khayalan yang selalu memarnai hidupku

Selalu menjadi teman dalam setiap langkahku..

Pudar semuanya telah pudar

Hilang bersama bergulirnya hari yang kujalani

Bersama perginya dirimu kumatikan seluruh cintaku

Hari ini dan kemudian nanti

Sehingga tak ada cinta dan pengharapan lagi

Bagiku bagi cintaku

Biarlah terkubur bersama mimpi dan sepi sunyi hidup ini

Diatara serpihan jiwa yang tak memungkiri

Tak bisa menepi tak bisa tertandingi

Sisa yang ada ku tinggal pergi

Melangkah dengan tanpa sebuah cinta yang terukir dalam jiwa

Biar hampa dan sepi yang selalu menyelimuti

Karena arti telah mati....

Tafsir hati

Kupadang nanar jiwa

dalam sebongkah asa yang merasa

kurasa getar menusuk sukma

dalam kelam pengharapan yang tak begitu nyata

pahit setiap jengkal yang dirasa

memimpikan asmara indah dalam damba

sejuk yang ada menyentuh jiwa

mencipta dan terus mencipta...

memabukan setiap hasrat yang terlewati

Perih yang ada takan terganti...

Hanya asa yang bisa merasa

cipta karsa dari cinta

Indah perih itu ada...

nyata dan tertulis dalam sebongkah hati

Hidup adalah misteri

Atas goresan pena sang Illahi

manusia hanya mencari

setitik keindahan yang mungkin menjadi perih...

Indah

Indah cinta

Indah masa...

dimana semuanya adalah asa..

yang bergulir dalam jiwa

mengalir seiring aroma detak jantung

Kabutkan segala yang ada....

Menengelamkan segala yang Nalar

Berbicara lewat hati

Mendengar lewat hati

Mengambarkan dalam lenung jiwa

seberkas keinginan akan dunia

Terbang........ .... terbang sang jiwa

Mengepakan sayapnya

mengapai dan mencoba meraih

Sebentuk ...

seberkas... dari ilusi

Atas nama cinta.....

Hati


Hari bergulir hari

Penuh dengan misteri

apa yang akan terjadi nanti

Ku takan pernah mengerti

hasrat yang ada perlahan kubunuh mati

Dunia ini hanya sekali

Kubunuh sebongkah cinta yang suci

Kuingin menganti dengan cinta kepada sang ILLahi

Kupersembahkan cinta pada sang kekasih sejati

kupersembahkan cinta pada sang kekasih

atas segala asa yang terasa

kupersembahkan segala yang ada pada diri ini

Murni dan tulus

tapi semua itu hanya ilusi

Persembahan itu adalah duniawi

tapi semua itu takan terjadi

persembahan itu hanya sebuah persembahan

Persembah an kesemua cipta dari asa

Kuingin abadi

seperti apa yang terasa dalam lenung jiwa ini

Kumencari terus mencari

ternyata dunia ini tak ada yang abadi

hanya sebatas sepenggal nafas lalu berhenti

sebuah ucapan lalu pergi

ilusi yang menghiasi

sungguh keabadian itu hanya miliknya

Milik sang kekasih sejati

sebentuk cinta yang bukan ilusi

kini kucoba tuk meraih keabadian

keabadian sebuah cinta yang tak ilusi

tak semu tak tersakiti

Janji itu adalah bukti

bukti yang memang telah tertulis

dalam lembar demi lembar garis hidup ini

Hanya padaMu kin kucoba curahkan segala isi hati

setiap lembar nadir kelam catatan hidup ini

Karena dirimu adalah suci dan maha suci

Tak ada yang akan menandingi dirimu

Karena kaulah sang ILLAHI

Bahagiakan jiwa

Bahagiakan jiwa

bahagiakan hati

seberkas cahaya yang di nanti

akan kah semua berarti

apabila dunia ini kupandang Mati...

jiwa dalam kehidupan

menapaki jenjang kehampaan

Secerca cahaya yang di damba

apakah milik duniawi...

Hampa indah sakit yang melanda

Merejam setiap gerak sukma melangkah

Menenggalam kan batin dalam keharuan

Sungguh begitu meradang

Dunia dalam hitam

Bahagiakan jiwa hanya sebuah kiasan

atas hasrat duniawi yang tak terbendung

Kelampun di terjang

dengan harapan sebongkah cinta yang teredam

Naif dunia harus dimaki

menahan aral yang dinanti

sebentuk cinta yang terhimpit akan takdir diri

Semu belaka tak menepi

Bahagiakan hati dimana akan berada

Bila hanya dunia yang lara

kutapaki detik demi detik

tanpa henti tanpa menanti

Kepakanlah

Kepakanlah sayapmu terbang keatas

lihatlah dunia dari atas...

janganlah kau liat menegadah keatas

agar kau ketahui ...

nista yang ada didunia ini

agar kau bisa melihat....

Bahwa banyak yang lebih dan lebih dari segala kendalamu

kepakanlah terus sayap itu

carilah yang terbaik

hinggaplah diranting yang meneduhkan saat kau lelah

teruslah mengepakan sayapmu

jangan jemu kau mencari

Selagi masih nafas itu terasa

selagi nafas itu masih ada

Berjuta kesempatan menunggu

Ungkapan

Ingin kupendam tapi tak bisa...

selalu saja tangan ini ingin menari

menuliskan kata-kata tentang jiwa

ku ingin berhenti tapi serasa berat untuk tidak mengungkapkan

Nada-na da jiwa

Nada-nada yang terangkai dan tertanam dalam hati

tak bisa kupendam tak bisa kuredam...

Kupahat dan terus kupahat

dimana kuberada

dimana kuberhenti

sampai nanti tangan in khan menari

hati ini akan menanti

jiwa ini akan merasa

sebentuk asa yang menjalani akan hidup ini

sampai detak jantung berhenti

tangan ini khan tetap menari dan mencari kata yang indah untuk diungkapkan

sebagai gambaran gelombang jiwa yang melanda

Cinta Dunia

Cinta dunia itu perlahan akan hilang

Hilang bersama bergulirnya sang waktu

Pergi bersama tenggelamnya sang mentari disenja hari

CInta dunia itu semu

Tapi sungguh memukau

Mengugah jiwa mengumandangkan Nada

CInta dunia apa yang harus kuharapkan lagi

Kau hanya sebuah ilusi bagiku

CInta dunia... cinta tak pernah termiliki

Hanya ada kais mimpi...

Hanya ada cipta asa yang merengkuh sukma

Dalam begitu dalam menusuk segala aral

Cinta dunia... APa yang kuharap darimu bila semua telah karam

Tataplah aku

Tataplah jiwa renta ini

Yang selalu memandang kelam dunia

Tataplah kepahitan yang telah terjadi

Mencabik setiap detiknya

hela nafas yang ada begitu sesak

Tataplah aku dengan kasihmu

Kotor.... ya aku sangat kotor

Kusadari akan hal itu

Tataplah aku dalam keadaan tak berdaya kini

Hancur jiwa dan pengharapan yang ada

Membungkusku dalam raga yang tak berbentuk

Sepenggal jiwa tengelam dalam kelam dunia

Tataplah aku...

Aku ingin dekapan indah Mu...

Penuh kasih membasuh segala yang ada

Menentramkan jiwa dan raga

Mengobati segala aral dan luka

Hanya PadaMu aku berharap

Sesosok jiwa


sesosok jiwa dalam kehampaan dunia

Memandang dengan hampa yang ada

Dalam lingkaan masa yang tak pernah berputar

Roda yang ada serasa berhenti

Mencoba memandang ke atas

mencoba mengelindingkan Sang roda

Tapi mampukah sesosok jiwa itu melakukaknnya?

Tak ada kekuatan tuk mencoba memutarkannya

Sosok jiwa itu terdiam

Tak ada tenaga yang ada padanya

Hanya tinggal Helaan nafas yang tersisa

Sambil memandang Nanar keatas

Kringat bercampur debu memenuhi tubuh

Hitam terbakar sang mentari...

Legamnya begitu pekat

Seperti Dosa yang melekat padanya

Sesosok tubuh ini tertunduk

Tak ada ratapan lagi dalam dirinya

Semua terasa kosong....

Tak ada tujuan yang terbangun di dalamnya

Sesosok tubuh itu diam....

Menunggu saatnya tiba...

Dimana sang Azal akan menentramkan Jiwa nya

Disini masih sini

Disini masih disini

Masih mencari arti sebuah hasrat dalam Jiwa

Apakah jujur itu salah

Apakah jujur itu memang berat

Getaran yang terasa begitu membuat badanku terasa tak karuan

Hasrat atas hal itu membuatku tak menentu

Hitam jiwaku sehitam langit kelam

Noda yang ada bak lautan yang luas

Disini masih disini

Kembali karam jiwa ini terasa

Asa yang ada hanya mengumandangkan Sisi hampa

atas dunia atas asa terhadap sebuah Jiwa

Sejauh aku mengejar,sejauh aku mengapai yang ada hanya hampa

Hitam kini hitam nanti gelap kini akankah berganti

Secerca cahaya kecil sebagai penerang jiwa dimanakah kau berada

Perlahan ku liat dirimu

Kau membangkitkan Jiwaku kadang kau menghilang

Ku mencari dan terus mencari

Disini ya masih disini bersama semua yang ada dalam hati

Cinta hanya Bayang

"cinta yang tulus di dasar hati....

khan bersemi selamanya....."

sepen ggal lagu yang lama sudah tak kudengar

Aku masih ingat saat dulu pertama kali

Indah cinta yang kubayangkan dalam benak

Bahagia benar....

indah ... indah sungguh indah

tapi itu hanya sebatas angan dimasa kecilku...

Damba waktu itu selalu menjadi damba belaka

Karam jiwaku karena nya....

karena cinta...

bagiku cinta hanya sebuah khayal belaka

manisnya hanya ada dalam bayang

tak bisa kugengam tak bisa kurengkuh

sungguh ....

Jujurlah apa yang terjadi

Jujurlah pada hatimu

Jujurlah pada jiwamu

Katakan Apa yang terasa dalam jiwa itu

Apakah hidup itu hanya berisi kebohongan

Mengejar apa sebetulnya dunia ini bila hal itu selalu terjadi

Jujurlah pada Asamu

Jujurlah pada dirimu

Tentang apa yang terasa

Tentang apa yang terpendam dalam Hati

Jangan ada dusta ,,,,

Jangan ada yang terpendam

Jujurlah dan katakanlah yang sebenar-benarnya

Tak perlu ada yang tertutupi

Rengkuhlah dunia dengan jujur

Tantanglah semua nya ....

Melangkahlah.... jangan membisu dan terdiam

Karena hidup bukan untuk selamanya

kebahagiaan kekal menunggu di kehidupan depan

Jujurlah jangan terus kau pendam

Ucapkanlah dengan hati yang dalam

walau pahit akan terasa tapi indah di peroleh

Apa arti hidup ini

mengapai dan mencari

Menepi dan terhenti

Pada sisi pada sebuah sudut sepi

Menutup diri dari hati

Terhadap yang terasa dan terjadi

Akan kah kumenemukan sebuah arti

Dari segala yang telah teralami

Letih ini .... t lah menjadi perih

Aku terhenti dalam perjalan hidup ini

Menalar dalam stiap jengkal hati serta nadir diri

Mencoba tuk berhenti tapi terus mencari

Apa arti apa yang ada pada jengkal hidup ini

Iklas jiwa ikhlas hati iklaskan hidup itu sangat sulit diraih

Berjuta aral kutelan sendiri

Berteman sepi dan sunyi malam dalam lingkaran hari

Terus Mencari walau sampai nanti nafas ini terhenti

Andai hidup ini selaras

Berebah dalam hampar pasir...

Menikmati terpaan angin yang lembut menyentuh kulit

Dimana pandangan terhampar lautan luas

Biru dan berpadu

Gelombang membuat irama kehidupan

Nikmatnya bila keseimbangan itu dapat diterapkan dalam kehidupanku

Selaras dan penuh damai

Akankah itu dapat kuperoleh

sedangkan gejolak batin selalu mempunyai aral

Dimana nafsu dunia masih memenuhi rongga dada

Naif akan jiwa masih terasa

Sampai kapan semua ini akan terjadi

Andai aku bisa seperti alam ini

Selaras berpadu memancarkan keindahan untuk dinikmati

Tak semu seperti apa yang kurasa

Mengalir

Mengaharap yang seharus sudah tak bisa diharap

Menanti sesuatu yang tak mungkin akan terjadi

Irama hati ... irama hati

Mengumandangan sepi sunyi akan sebuat hati

Getar sukmnya terasa begitu memenuhi rongga jiwa

mengalir dalam setiap hentakan jantung yang berdetak

Berjalan mengitari tubuh menjadikannya kehampaan akan diri

Kadang kusadari kadang ku enggan tuk mengerti tentang diri ini

Hampa yang kini kurasa adalah jiwa yang merana

Keterbatasan kekuatan yang ada menjadikan ku terpuruk dalam sebuah sisi

Sisi kehidupan yang terus kumaki dan kugeluti

Terus menyakiti dan terus tersakiti


Diantara berjuta debu yang berterbangan

Diantara langit kelam yang menyelimuti dunia

Bersama berputarnya dunia....

Sesungguhnya hidup manusia itu banyak akan kerugian

Dimana mata hati tak berpadu dengan jiwa

Otak tak singkrong dengan hati

Hela nafas yang ada diperuntukan untuk sang semu belaka

Dimana pengejaran akan sebuah kehidupan dunia semata

Memunafikan diri tak mendengarkan irama hati yang dalam

Apa yang sebetulnya di cari manusia???

Cinta dunia semu atau cinta abadi

Membohongi diri akan kata hati

Mengorbankan segala yang suci

Naif terlahir menyakiti diri itukah hidup ini

Lalu buat apa kemurniaan hati dan jiwa ini

Dihempaskan begitu sajakah??

Sungguh aku Masih belum mengerti akan diri akan cinta itu sendiri

Bersama berjalannya waktu akan kucari dan terus kugali

Sampai kutemukan apa arti hakiki itu sendiri

Segenggam Tanah


Ku gengam tanah dimana aku berpijak...

Ku rasa apa yang kurasa

Di tanah gengamanku ini

mungkin aku akan terkubur

Mungkin aku akan hilang tengelam tak akan ada yang mengingat

Di tanah ini

Aku akan kembali pada Nya

Ku rasa apa yang kurasa

siapakah aku bila waktu itu tiba

Dimana semua dunia kutinggalkan

Tubuhku bergetar merasa

Sungguh masih banyak Noda yang melekat

Diatas tanah ini sambil mengengam tanah

Tetes air mata itu jatuh...

Kapan masa itu tiba

Antara takut dan tidak

Aku hanya merasa apa yang kurasa

Jiwa ini masih berfikir dunia

Sedangkan Nafas hanya tinggal sepenggal

Miris jiwaku....

Semoga saja ku siap bila waktu itu tiba

Menyatu dengan segengam tanah ditanganku dalam keadaan khusnul khotimah

Sungguh Indah

Hampa


keadaan jiwa keadaan asa
yang terasa dan m
engugah sukma
Sebuah getar memenuhi rongga
Mempengaruhi kinerja yang ada
Meraih mengapai dan menikmati
Rasa walau hanya rasa yang kurasa
Mengapa semua ada...
Bila sebuah asa itu sudah tak ada
Hilang bersama berjalannya waktu
Pergi bersama kelamnya malam
Terbang tertepa angin sembilu
Hitam diri merasa akan apa yang terjadi
Menahan segalanya dalam sebuah sisi
Hidup hanya menanti
Arti sebuah getar asa yang terasa
Terhadap sukma yang meraba
Akan kegalauan yang semata hanya angan dan mimpi belaka